01.

27K 1.2K 13
                                    

Ini cerita pertama author tentang JENLISA, untuk THE FEELINGS sejujurnya belum ada ide lagi kelanjutannya bakal gimana maka dari itu HIATUS dulu (maaf banget ya para pembaca THE FEELINGS). Tapi bakal diusahain selesai kok, cuma itu gatau bakal dapat ide kapan lagi.

Akhir-akhir ini author cukup sering baca ff tentang JENLISA, dan shipper tersebut cukup terkenal & sangat bisa menyaingi para TAENY shipper.

So, author mendadak ada ide juga untuk membuat ff tentang JENLISA but sebenarnya based on true storie dari salah satu keluargaku. Nah, disini masih samar2 alurnya bakal kek gimana, apakah bakal ada percintaan/persaudaraan seperti udah dari awal kan disini diceritain kalo JENLISA saudari tiri.

Tapi gak pernah tahu bakal gimana kedepannya. So, bagi teman-teman yang pingin ikutin crita ini silahkan yakkk, author bakal usaha selesain THE FEELINGS yang hiatus tengah jalan karena author kehabisan ide untuk nulis ttg TAENY.

So, HAPPY READING :)



Malam ini dingin sekali, hujan mengguyur kota Seoul dengan derasnya. Tak ada satupun orang yang berniat untuk sekedar ke minimarket, hujan badai yang membuat khawatir. Berharap begitu pagi tiba, hujan akan menyerah dan membiarkan mentari berperan.

Ditemani hangatnya secangkir coklat panas, gadis usia 16 tahun itu tengah duduk bersantai di ruang tengah. Tak ada kegiatan yang ia lakukan, dia hanya duduk di depan jendela bersantai sembari menyaksikan hujan deras, sesekali meneguk coklat panasnya.

Besok tahun ajaran baru akan dimulai, namun dia masih sendiri di rumah besar bak istana tersebut. Hanya ditemani oleh Mr. Choi, seorang ketua pelayan yang bekerja dirumahnya bahkan sebelum dia lahir.

"Nona anda belum tidur? Seragam sekolah anda sudah siap untuk besok", ujar Mr. Choi yang sejak 20 menit lalu berdiri dibelakang gadis bermata kucing nan manis itu.

Gadis itu berbalik menatap pria usia 50 tahun yang telah ia anggap sebagai ayahnya sendiri.

Ia tersenyum manis memperlihatkan gummy smile nya.

"Setelah coklat panas ini habis aku akan tidur Mr. Choi", Mr. Choi tersenyum menatap anak gadis yang sejak lahir telah dirawatnya, kini gadis manis itu tumbuh menjadi remaja cantik berhati baik.

"Mr. Choi dimana dia? Bukankah seharusnya dia sudah sampai?",

Mr. Choi paham betul siapa orang yang dimaksud oleh gadis tersebut.

"Sebentar lagi dia akan tiba, kau ingin menunggunya?", ujar Mr. Choi tersenyum ramah. Gadis itu mengangguk sangat antusias.

"Mr. Choi gadis itu sudah sampai", ujar seorang asisten pelayan, sontak keduanya berbalik, gadis bermata kucing itu semakin antusias.

"Ayo kita turun ke bawah menemuinya Mr. Choi!",

Tiba di lantai bawah kedua mata gadis bermata kucing itu berbinar takjub menatap seorang gadis seusianya yang memiliki tubuh tinggi dengan rambut blonde sepinggang, wajahnya sangat cantik bagaikan barbie.

"Selamat datang di rumah ini, senang bertemu denganmu Lalisa Manoban", gadis bermata kucing itu semakin takjub.

Mr. Choi menatap gadis yang tengah takjub itu dengan senyum kasih.

"Tak ingin menyapa kakakmu Jennie?",

Gadis bermata kucing bernama Jennie itu segera menghampiri keduanya.

Jennie & Lisa berdiri berhadapan.
Jennie tersenyum sangat manis, ia tak bisa menahan gejolak di dadanya betapa bahagianya dia bertemu dengan saudari barunya Lisa. Akhirnya dia memiliki saudari, setelah 16 tahun ini bermain seorang diri.

"Kim Jennie", sapa Jennie mengulurkan tangan tersenyum sangat manis pada Lisa.

Lisa tersenyum tipis menjabat tangan itu,
"Lalisa Manoban, panggil saja Lisa", meski masih terkesan cuek & dingin, Jennie paham Lisa masih canggung dengannya.

Mr. Choi meminta Jennie untuk beristirahat, setelahnya mengantar Lisa ke kamar.

Jennie memeluk boneka kesayangannya Nini,
"Aku sangat bahagia Nini! Aku memiliki kakak baru! Kakak baruku itu sangat cantik bagaikan barbie! Aku akan memperkenalkannya kepada dunia!"


TBC

The Sisters (?) [JenLisa/Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang