08.

15K 785 12
                                    

Baca chapter ini sambil dengerin lagu di atas ya, kalau bisa download dulu & pasang mode ulang 1 track itu untuk membaca chapter ini sampai selesai, dijamin bakal kebawa wkwk.

Sture Zetterberg - My Love Will Never End

HAPPY READING :)





Pagi itu langit biru sangat indah, mentari bersinar dengan leluasa tanpa harus khawatir dengan awan hitam, sepanjang malam ketika seluruh makhluk tengah terlelap, hujan turun dengan derasnya, bahkan pelangi turun ambil peran dalam menambah keindahan pagi, dan seorang gadis berambut blonde baru saja terbangun merenggangkan tubuhnya, ketika ia memandang langit melalui jendela, senyumnya merekah cerah.

Setelah mandi, gadis blonde tersebut segera berganti pakaian dan berlari kecil dihalaman rumah yang cukup luas. Tanpa ia sadar seseorang tengah tersenyum sangat manis memandanginya di jendela, siapapun yang melihat gummy smile itu tahu betul betapa tulus & lembut senyum itu ditujukan.

"Selamat pagi Lalisa Manoban", ujar gadis bermata kucing itu, begitu gadis blonde si pemilik nama masuk sambil menyeka keringatnya dengan handuk kecil. Lisa cukup terkejut gadis dihadapannya menyebut namanya lengkap.

"Oh! Jennie, kau baru saja bangun?", masih dengan senyum manis itu Jennie menggeleng terlihat sangat manja membuat Lisa gemas, Lisa menahan hasratnya untuk mencubit pipi mandu itu.

"Aku baru saja menyaksikan seorang gadis yang sangat menarik perhatianku berolahraga di halaman belakang rumah kita", Lisa perlahan tersenyum ia tahu bahwa yang dimaksud adalah dirinya.

Untuk beberapa menit mereka hanya diam tanpa bosan untuk saling menatap dengan senyum yang tak pernah lelah untuk menarik ujung bibir.

Perlahan Jennie selangkah lebih dekat di depan Lisa menggandeng lengan yang berkeringat itu, "Ayo bersihkan dirimu dan kita sarapan",

Lisa mengecup pucuk kepala Jennie lalu berlalu masuk ke dalam kamarnya. Jennie tak bisa berhenti tersenyum dengan sikap Lisa.

Ketika seseorang jatuh cinta, sanggupkah untuk menghalangnya?

Tentu, tidak.

Sudah seminggu lamanya sejak malam dimana ingatan Jennie pulih kembali. Sejak itu pula keduanya semakin erat, setelah saling mengungkapkan perasaan masing-masing yang mendalam, keduanya berkomitmen untuk sama-sama menjalaninya.

Cinta yang mereka rasakan sangat mendalam, terlalu dalam untuk diabaikan.

Di sekolah pun, hubungan keduanya tetap sangat dekat, berangkat & pulang sekolah bersama, Lisa selalu memastikan Jennie untuk masuk lebih dulu sebelum ia ke kelasnya, begitupun dengan pulang maka Jennie akan setia menunggu Lisa di pos satpam.

Mereka tak diantar lagi oleh Mr. Kang, Lisa ingin waktunya dan Jennie tak dihalangi oleh siapapun, hingga motor menjadi pilihannya.

Layaknya seorang istri untuk hari ini Jennie meminta para koki untuk tidak memasak, ia ingin membuatkan sarapan untuk Lisa. Gadis blonde itu dengan antusias duduk terkesima dengan masakan Jennie yang sangat menggiurkan. Lisa tersenyum haru & bangga.

Lisa memeluk tubuh Jennie dari belakang mengeratkan kedua lengannya dipinggang saudari yang dicintainya. "Terima kasih telah membuatkanku sarapan, aku terkesan",

Jennie tersenyum meski wajahnya merona karena sikap & ucapan Lisa.

"Kupastikan kau semakin terkesan setelah mencobanya", 

"Itu sudah pasti!".



***

Cuaca sangat mendukung hari ini hingga sore pun langit tampak luar biasa. Lisa mengajak Jennie untuk jalan-jalan mengingat ini adalah weekend.

Lisa memilih untuk membawa Jennie ke taman hiburan, merilekskan pikiran dengan bermain-main hingga tertawa seperti orang konyol, membeli street food sepuasnya, dan mengambil beberapa pose konyol di photoboot.

Sepanjang itu juga, Lisa tak pernah melepaskan atau bahkan merenggankan genggaman tangannya pada Jennie.

"Hari ini adalah hari istimewa kita",

itulah yang dikatakan gadis blonde tersebut, Jennie tak sanggup berucap lagi, euphoria yang dirasakannya saat ini sungguh luar biasa bahkan dadanya terasa sesak.

Setelah puas bermain-main, kini mereka memilih untuk beristirahat di cafe yang berada di pesisir pantai tak jauh dari taman bermain, mengambil meja yang berada di rooftop mengarah langsung ke pantai.

Kedua iris gadis bermata kucing itu berbinar sempurna tatkala kagum dengan pemandangan senja ditambah matahari yang hanya hitungan detik akan terbenam. Gadis itu kini sedang diam berdiri di tiang pembatas tanpa niat untuk berkedip menatap keindahan alam semesta.

Lisa yang sedang duduk tak terlalu jauh disamping tempat Jennie berdiri, sedang diam terpaku meski tatapannya sendu namun saat ini ia dapat merasakan jantungnya tak beraturan, meski hanya memandang sisi samping wajah Jennie, Lisa telah terpesona dibuatnya.

Sangat cantik...

Ditambah lagi angin sore yang berhembus pada rambut gadis bermata kucing itu, kecantikan Jennie semakin bertambah, karya dunia yang sempurna.

Lisa tersenyum penuh arti, perlahan mengarahkan kameranya memotret pahatan indah itu.

Dengan erat Jennie memeluk tubuh Lisa dari belakang, meski kecepatan motor Lisa sedang, entahlah dia hanya ingin terus memeluk orang yang sangat dicintainya itu, Lisa tersenyum dan tangan kirinya menggenggam erat kedua tangan Jennie yang terkait erat memeluk pinggangnya.

Keduanya hanya diam sepanjang perjalanan, merasakan debaran yang tak beraturan. Hingga akhirnya mereka tiba di rumah.

Di depan kamar Jennie, gadis bermata kucing itu diam sesaat menatap Lisa yang masih setia berdiri di depannya dengan senyum lembut yang tak pernah lepas.

"Terima kasih untuk hari istimewa ini...", Jennie berjinjit memeluk leher Lisa, gadis blonde itu memejamkan matanya meresapi pelukan hangat gadis yang sangat ia cintai.

Bahkan sudut mata keduanya tanpa sengaja membiarkan bulir air mengalir.

"...Aku mencintaimu..Lisa..",

Lisa tersenyum penuh arti, bahkan satu kalimat itu sudah lebih dari cukup baginya, hatinya puas & mendapat kemenangan mutlak mendengar ucapan itu.















Awalnya aku berpikir kita sedang melawan takdir, tapi sepertinya aku keliru...

Alurnya memang seperti ini, tak ada yang salah dengan rasa sakit, kesedihan & luka, perasaan-perasaan itu adalah Satu Kekuatan yang menguji...

Apakah kau & aku, apakah kita... Bertahan dalam satu komitmen & kepercayaan (?)

Semua yang terjadi tidak ada yang kebetulan,

Kau & Aku bukanlah kebetulan, bukanlah perlawanan, bukan perencanaan,

melainkan...























"TAKDIR untuk BERTEMU, BERKENALAN, MENCINTAI, dan BERSATU".

"Aku mencintaimu, Kim Jennie..."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



END

The Sisters (?) [JenLisa/Complete]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang