Namaku Syarafa Paradista Prisilla biasa dipanggil Rafa, kayak nama cowok yah? Hahaha, sebenernya Ibuku dulu ingin aku dipanggil Sarah namun Ayahku ngotot sekali ingin aku dipanggil Rafa. Ah, sudahlah
Fyi, Bunda itu Ibu tiriku. Ayah menikah lagi sejak Ibuku meninggal 4 tahun lalu, Ibu mengidap penyakit hati kronis 3 tahun belakangan.
Keluargaku bisa dibilang sederhana. Miskin tidak kaya juga tidak, kami hanya berkecukupan.
Ayahku bekerja di perusahaan ternama sebagai seorang satpam. Kalian tahu sendiri gaji seorang satpam tidak seberapa, Sedangkan Bunda menjadi Ibu rumah tangga biasa yang bisa nya hanya mengomentari kegiatan apapun yang aku lakukan.
Untuk bantu ekonomi keluargaku, aku bekerja di toko Cup Cake's kecil-kecilan milik sahabatku.Semenjak Ayah menikah lagi rumah yang dulu nya terasa tentram berubah menjadi tidak meng-enakkan, ada saja keributan yang dibuat oleh Ibu tiriku itu.
Ayah? Bisa diliat dia diam saja aku diperlakukan seperti itu oleh Ibu tiriku. Ayah seperti Kerbau yang dicucuk hidung nya sehingga bisa menurut seperti itu apapun yang Bunda bilang.
"Faa, tolong hitung pengeluaran bulan ini yaa. Habis itu di rekap semuanya trus kasih ke aku, makasih". Ucap sahabatku itu sambil sibuk mendata bahan apa saja yang sudah habis.
"Oke"
"Kalau udah gak ada lagi yang harus kamu kerjakan, kamu boleh pulang kok Faa udah sore juga. Apa kamu mau ikut aku sekalian makan malam?" Tawar Nasya
"Tapi aku dibayarin kan? Kalo iya aku mau" Candaku
"Hahaha iyaa aku yang bayar. Yuk" Katanya sambil mengambil kunci mobilnya.
***
Sampai di depan gerbang rumah suara kekacauan sedang terjadi. Ck! Mulai lagi.
"Assalamualaikum" ucapku pelan
"Tumben pulang cepet lagi sepi pelanggan ya?". Cerocos mulut rombeng itu, mataku memicing
Aku tetap diam menunggu ucapan yang dikeluarkan dari mulut kotornya itu.
"Kenapa diam aja? Lagi sepi ya?"
"Sudahlah Hen, Rafa kan baru pulang kerja mungkin Rafa kelelahan dan butuh istirahat . Kamu jangan nambahin pikiran dia terus". Ucap Ayah membelaku
"Tumben Ayah belain aku. Biasa nya selalu belain istri manja Ayah itu."
"Dasar anak kurang ajar! Gak ada sopan-sopan nya sama orang tua! Benar-benar gak pernah disekolahin ya kamu!". Kicauan nya lagi
"Maaf, saya tidak berbicara dengan Anda. Permisi". Jawabku lagi tak memperdulikan nya, langsung aku berjalan menuju kamar
"Sudah cukup Hen, mungkin anak itu sedang tidak mood untuk berbicara " . Kata Ayah dengan air muka yang sudah pasti kecewa atas jawabanku itu.
Aku tidak peduli lagi sekarang dengan keadaan rumah yang seperti ini, Aku hanya... Lelah dengan semuanya dan cepat ingin semua ini berlalu.
Tbc.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sorrowfull Life
Short StoryR e m e m b e r; The universe doesn't care about us!!