Part 10

248 36 5
                                    

Udah macem sinet di tv aja nih😑 Sumpah! kesel sendiri buatnya karena jelek banget 😂 Pengen gitu buat yang gak norak tapi beneran guys! Gak bisa saya tuh!😭

Entah apa yang sedang terjadi. Mengapa Aurel merasa jika Kevin semakin jauh darinya. walaupun sebenarnya mereka berdua selalu menghabiskan waktu bersama. Namun Aurel merasa kebersamaan mereka belakangan ini terasa hampa. Kevin selalu saja fokus pada ponselnya, mengabaikan setiap keluh kesah yang Aurel utarakan.

Aurel mencoba terbiasa. Memberikan waktu pada Kevin yang sibuk dengan dunianya sendiri. Mencoba bersabar dan mengerti tentang kehidupan super sibuk yang Kevin punya. Namun, bukankah setiap manusia mempunyai batas kesabaran?

Aurel tidak mengapa jika Kevin mengabaikan dirinya karena profesi sebagai atlet bulutangkis nasional memang mempunyai jadwal yang sibuk, sibuk latihan ataupun sibuk bertanding. Tapi Aurel tidak bisa bersikap biasa saja saat mengetahui Kevin yang mengabaikannya karena wanita lain, apalagi jika wanita itu adalah mantan kekasih Kevin.

Pernah di suatu hari, Kevin dan Aurel berencana berkunjung ke Banyuwangi karena Ibu Kevin yang ingin sekali bertemu dengan Aurel. Keesokan harinya Aurel telah menunggu lama Kevin yang akan menjemput. Aurel sangat senang dan bersemangat karena ia akan bertemu Ibu Kevin. Namun, keceriaannya hilang ketika Kevin menelfonnya dan membatalkan rencana mereka ke Banyuwangi. Dengan sebuah alasan Kevin yang sibuk berlatih karena banyaknya turnamen penting sebentar lagi. Aurel mengerti, Aurel paham, dan Aurel memakluminya. Ia memang tidak boleh egois. Namun, apa Aurel tetap harus memakluminya ketika di hari itu juga ia melihat dengan mata kepalanya sendiri Kevin yang berada di sebuah restaurant bersama Erika, mantan kekasih Kevin.

*****

Hari ini Aurel dengan semangatnya melajukan mobilnya menuju asrama putra tempat Kevin dan kawan-kawan sesama pebulutangkis nasional berada. Semalam kevin menelfonnya, mengatakan dirinya kangen dengan masakan Aurel. Dan Aurel menyanggupinya dan berjanji hari ini akan mengantar makanannya langsung ke asrama Kevin.

Tak memakan waktu lama, Aurel telah sampai di depan asrama Kevin. Ia keluar setelah memparkir mobilnya. Dengan langkah gontai ia membawa bag yang berisi makanan kesukaan Kevin. Baru berjalan, langkah Aurel terhenti ketika ia melihat didepannya Kevin yang sedang berbicara dengan Erika. Dapat Aurel mendengar dengan jelas suara Erika yang terisak karena menangis.

"hiks... aku gak mau vin... gak mau hiks hiks" Ucap Erika menarik lengan kaos Kevin.

"Iya rik... aku tau. Kita cari jalan keluarnya sama-sama" Balas Kevin menenangkan Erika yang menangis meraung-raung.

Selanjutnya apa yang dilakukan oleh Erika membuat Aurel terkejut melihatnya. Dengan erat Erika memeluk Kevin mencari ketenangan. Begitu pula Kevin yang syok karena tiba-tiba Erika menarik dan memeluknya. Kevin berusaha melepaskan pelukan Erika namun melihat Erika yang masih menangis keras membuatnya urung melepaskan diri. Kevin memilih diam dan berdoa semoga tidak ada yang melihatnya bersama dengan Erika.

Erika sendiri sadar bahwa ia tak seharusnya berbuat seperti ini karena ia tau bahwa Kevin tidak akan mau sebab Kevin sangat menjaga perasaan Aurel, wanita yang sangat Kevin cintai. Namun biarkan ia egois kali ini, ia sangat membutuhkan seseorang sebagai sandaran untuk melepas beban hidupnya.

Ketika tanpa sengaja pandangan Erika melihat Aurel yang berdiri tidak jauh dari ia dan Kevin, segera Erika menarik tangannya yang melingkar di pundak Kevin. Kevin heran melihat Erika yang menampilkan wajah terkejut.

"A- Aurel..." Ucap Erika lirih membuat Kevin melotot dan segera membalikkan tubuhnya untuk memastikan benar tidaknya seseorang yang dipanggil Aurel oleh Erika.

RUMITTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang