Cherry Blossom; CHANBAEK (GS)

Cherry Blossom | 01

[Cherry Blossom | 01]

Gelap..

Dimana aku?

     Sebuah cahaya memaksa masuk kedalam retina Baekhyun, ia membuka matanya. Pemandangan pertama yang Baekhyun lihat adalah para dokter dan suster yang lalu lalang di sekitarnya.

Aneh..

Dengan mudah Baekhyun dapat bangkit dari posisi tidurnya. Saat Baekhyun meolehkan wajahnya, ia menemukan Chanyeol yang tengah berbaring di ranjang berbeda tak jauh dari tempatnya berdiri kini.

Baekhyun memaksa turun dari ranjang. Beberapa suster dan dokter menahannya namun entah dapat kekuatan dari mana, dengan mudah Baekhyun melepas cekalan di lengannya.

Baekhyun berlari ke ranjang Chanyeol. Chanyeol bangkit dari tidurnya dan langsung Baekhyun sambut dengan pelukan terhangat yang bisa ia lakukan. Baekhyun menangis sambil memeluk Chanyeol, ia sedikit berharap Chanyeol akan mengucapkan kalimat penenang seperti biasanya namun nihil.

Baekhyun menangkup wajah Chanyeol. “Oppa, kau baik-baik saja?? Aku takut. Orang-orang itu menembaki mobil kita sampai kita begini. Oppa..” cicitnya. Namun masih tak ada respon dari Chanyeol. Baekhyun mendongak menatap wajah Chanyeol. Namja itu menatap yeoja mungil di hadapannya dengan sorot mata kosong.

Ada apa? Ada yang salah?

Bibir Chanyeol bergerak melantunkan sebuah kalimat yang mampu membawa Baekhyun ke neraka.

“Siapa kau?”

Baekhyun melepas pelukannya lalu mundur beberapa langkah.

Wajah Chanyeol mendadak dipenuhi luka. Aliran darah muncul dari keningnya. Mengalir langsung ke mata membuat kesan seperti tangisan darah.

Tidak..!

Baekhyun menatap ke sekeliling. Para dokter dan suster mundur menjauhinya.

DORR!!

Suara tembakan muncul bersahutan dengan suara pecahan kaca. Baekhyun merunduk dan berteriak histeris. Lalu tiba-tiba saja keadaan mendadak hening. Baekhyun bangkit dan menatap wajah pias semua orang dalam ruangan.

Eomma dan Appa-nya ada di sana, menangis. Mereka menangis sambil berpelukan.

Apa yang mereka tangisi?

Baekhyun berbalik dan menemukan sebuah peti mati yang setengah terbuka. Ruangan tempatnya dirawat berubah menjadi gereja tempat Baekhyun biasa beribadah.

Jenazah itu...

...aku??

BRAKK!

Pintu gereja dibanting oleh seseorang. Baekhyun membelalak saat melihat Chanyeol dengan wajah sembabnya. Ia berlari ke arah Baekhyun.

Dan menembusnya.

Mata Baekhyun membulat, ia menatap tangannya yang mulai memudar. Sebuah aliran darah keluar dari dada kirinya. Sakit rasanya namun Baekhyun tak dapat berteriak. Kakiknya melemas.

Disaat darahnya mulai membasahi lantai tempatnya berpijak, Baekhyun kembali memejamkan matanya.

Satu detik...

Dua detik...

Tiga detik...

Yeoja mungil itu kembali membuka matanya.