PAGE 11

1K 69 1
                                    

"Mau tambah lagi kuenya?"

"Mau."

"Mau."

Mia tersenyum dan memotong kue tartnya sekali lagi sedangkan Allison mengambil piring Shane dan Stephen, membawanya ke tempat Mia berada untuk menaruh sepotong kue untuk masing-masing dari mereka.

"Ini terakhir ya, nanti kalian terlalu kekenyangan saat Uncle kalian mengajak makan malam."

"Tempat di perutku masih banyak kok." Sahut Shane, membuat Allison dan Mia tertawa.

"Aku tidak menyangka kamu setuju untuk membiarkan mereka lebih lama disini." Bisik Mia kepada Allison. Allison melirik anak-anak itu yang sedang makan kue dengan lahapnya di meja makan. Untungnya jarak mereka cukup jauh sehingga Allison yakin kedua bocah lelaki itu tidak akan mendengarkan percakapan mereka.

"Well, yah aku kasihan saja karena orang tua mereka menitipkan mereka kepada pamannya sedangkan dia harus mengurus perusahaan mereka sampai malam. Pastinya akan lebih melelahkan untuk pria muda mengurus dua anak sendirian."

"Jadi paman mereka masih single?" Mata Mia membelalak lebar.

"Aku tidak tahu...hei kenapa wajahmu senang begitu? Kamu tertarik?"

"Ah tidak! Mungkin lebih cocok untukmu!"

"Ih, tapi kelihatannya kamu yang lebih berminat!"

"Sstt! Nanti kedengaran mereka, aku malu."

"Makanya tenang saja, jangan langsung pasang wajah penasaran begitu!"

"Miss, aku sudah selesai."

"Aku juga."

Mendadak Shane bangkit berdiri, mengambil piringnya dan piring adiknya yang sudah kosong dan menyerahkannya kepada Allison. Kedua wanita dewasa itu sama-sama tersenyum melihat tingkah laku sopan kedua bocah itu.

"Hei, kalian merindukan daddy dan mommy?" Mia bertanya pada Shane dan membelai rambutnya sedangkan Allison bergegas mencuci piring.

"Hmm...iya tapi kami juga merindukan Uncle, jadi ya rasanya seperti bertukar saja."

"Uncle suka menjadi kuda dan ayunan untuk kami." Stephen menambahkan, matanya berbinar-binar.

"Iya dia juga suka memijat kakiku kalau pegal."

"Dan menyuapiku bergantian dengan kakak."

"Kami suka berenang bersama."

"Dia juga mencium kami sebelum tidur."

Oh wow, kedengarannya Uncle mereka benar-benar pria yang luar biasa ya, mereka terlihat sangat menyayanginya dan membanggakannya.

Allison melirik Mia dan mereka bertukar senyum.

Suara klakson mobil di depan rumah mereka membuat mereka semua tersentak.

"Itu Uncle!"

"Uncle!"

Shane dan Stephen segera berhamburan keluar.

"Hei, tunggu, minumlah dulu dan jangan lupakan tas kalian!"

"Oh ya!"

Kedua anak lelaki itu segera meraih gelas mereka dan meminumnya dengan amat sangat cepat sehingga Allison takut mereka tersedak. Tidak lama kemudian mereka meraih tas mereka dan berlari keluar. Allison dan Mia mengikuti dari belakang.

Mia membukakan pintu pagar mereka bersamaan dengan pintu mobil itu terbuka dan sosok pria muda yang tinggi dan tegap keluar dari dalamnya.

"Shane! Stephen!"

SWEET FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang