10.ibu minhyun

196 20 0
                                    

"Ahjusi pergi duluan saja aku akan dijemput teman setelah ini" ucap jisoo kepada supir keluarga yeon setelah keluar dari mobilnya.
"Ne nona" jawab ahjusi itu
Jisoo berjalan memasuki gerbang mewah rumah minhyun yang tadi dibukakan oleh penjaga rumah
Sudah tak heran untuk melihat jisoo keluar masuk rumah kediaman hwang
"Annyeong tante" sapa jisoo setelah memasuki rumah minhyun
Nyonya hwang sedikit kaget melihat kedatangan jisoo
Ia tersenyum kemudian menghampiri jisoo diarah pintu utama
"Ah annyeong jisoo-ah ayo duduk" ucap nyonya hwang sembari menuntun jisoo ke arah sofa
"Ahjuma tolong buatkan minuman dan camilan" titah nyonya
"Oh ya tante ini aku membuat kue semoga tante suka hehehe" jisoo memberikan 2 cup kue
Yang disambut senyuman oleh nyonya hwang
"Ahh tante selalu suka semua masakan jisoo. Terakhir kali jisoo bawa kue itu enam bulan yang lalu, ah tante jadi kangen kue buatan jisoo"ucap nyonya hwang, jisoo tersenyum menanggapinya. Memang sudah jarang sekali ia tak main ke rumah minhyun, bukan tanpa alasan tapi minhyun bilang "ada saatnya lagi aku membawamu kerumah nanti" itulah sebabnya jisoo jarang kemari.
"Hehehe maaf ya tan"
Mereka berbincang bincang menyeruakan rindu.
"Hallo tan" sapa seseorang
"Ahhh lay" sapa balik tante,
Jisoo membulatkan matanya takala netranya menangkap sosok katingnya dikampus berdiri dihadapannya
"Ah lay duduk sini, kenalin ini jisoo kekasih minhyun, nah jisoo ini lay ponakan tante seupunya minhyun" beritahu tante
Lay berjalan mengambangkan tangannya berniat berjabat dengan jisoo, jisoo yang melihatnya berdiri dan balas menjabat tangan katingnya itu
"Jisoo" perkenalnya
"Lay" balas lay datar
"Ah kalian ngobrol dulu aja tante ada urusan sebentar jisoo tak apakan tante tinggal sebentar?" tanya nyonya hwang yang sudah berdiri dari posisi duduknya
"Ah ya tak apa tan" jawab jisoo disertai senyum canggung
"Lay bisa tolong bantu tante?" tanya nyonya hwang
"Iya tan?" tanya lay
"Tolong antarkan jisoo pulang nanti jika jisoo akan pulang yah, jangan sampai lecet dia kesayangan tante" ancam nyonya orang. Jisoo berdiri merasa tak enak
"Tan aku bisa pulang naik taxi kok" balas jodoh merasa tak enak
"Nggk kamu diantar lay saja, iyakan lay?" kekeuh nyonya hwang
"Ah iya tan" jawab lay memaksa tersenyum
"Nah sudah selesai jisoo jangan coba coba kabur ok?" nyonya hwang memastikan
Jisoo tersenyum
.
.
"Ah lay-ssi apa kau tau minhyun pergi kemana akhir akhir ini?, aku belum sempat bertanya pada tante tadi" tanya jisoo yang sudah tak sabar ingin mengetahui kemana gerangan perginya kekasihnya selama ini sampai sampai tak memberinya kabar sama sekali.
"Dia pergi ke jepang mengurus perusahaan paman" jawab lay sekenanya
Lay berdiri menarik tangan jisoo, jisoo yang ditarik kaget tapi tidak memberontak
"Kita mau kemana lay-ssi?"
Lay hanya diam masih menarik jodoh
"Wahhh tempatnya bagus sekali" ucap jisoo setelah sampai ditempat yang dituju oleh lay.
Di ruang bawah tanah
Yang memperlihatkan tembok dengan  ukiran alam yang indah,langit langit di lukis 3 dimensi menggambarkan indahnya langit malam penuh dengan bintang dan biru gelap yang mendominasi, lantai yang berbalut rumput,membuat tempat tersebut terlihat seperti mereka berdiri diatas bukit sedang menunggu bintang jatuh.
"Tunggu sebentar" lay berjalan
Mematikan lampu, membuat keadaan sekitar sedikit gelap tetapi membuatnya sekaligus indah
"Wahhh keren sekali" gimana jisoo
"Wussshhhhh" audio angin dinyalakan oleh lay, untuk membuat semua terlihat seperti nyata.
Lay berjalan ke arah jisoo, menarik jisoo untuk berbaring setelahnya ia ikut berbaring disebelah jisoo.
"Lay-ssi gomawo sudah membawaku ke tempat indah seperti ini" ucap jisoo tidak bisa menyembunyikan rasa bahagianya
Lay tersenyum entah kenapa
"hmm" balasnya
"Jadi ini tempat yang minhyun mau tunjukan kepadaku" ungkap jodoh, lay yang mendengarnya hanya diam
"Memangnya dia belum membawamu ketempat ini?" tanya lay
"Belum dia bilang akan membawaku ke tempat ini dihari spesial kita, dan itu membuatku tak mengerti" jujur jisoo
"Sudahlah, mau ke tempat aslinya?" tanya lay
Jisoo mengernyit tak mengerti apa maksud perkataan dari lay.
Lay yang tak mendapat respon dari jisoo, membalikan tubuhnya tidur menghadapi jisoo
"Jisoo" panggilnya, jisoo menengokan kepalanya, membuat mereka secara otomatis beradu pandang selama beberapa menit.
Jisoo terlebih dahulu memutuskan pandangan mereka dan berusaha menyembunyika wajahnya yang memerah, berusaha menghilangkan kegugupannya
"Hei jisoo" panggil lay sekali lagi, tapi kali jisoo tak menengokan kepalanya.
"Ah,ya lay-ssi?" sahut jisoo
"Mau ke tempat aslinya?" tanya lay sekali lagi.
"Maksudmu?" heran jisoo masih tidak paham apa yang diucapkan oleh lay
"Aku tau tempat bagus seperti ini, mau mencoba ke tempat aslinya?" tanay lay, membuat jodoh shock
'Aku?' heran jisoo, karna tiba tiba lay menggunakan kata 'aku' yang biasanya gue elo.
"Boleh, tapi kapan?" tanya jisoo
"Diwaktu yang tepat" ucap lay
"Tak usah menawarkan sesuatu jika ujung - ujungnya menjadi sebuah janji, karna sebuah janji ditakdirkan untuk membuat kecewa, janji ada untuk diingkari" ucap jisoo yang tak terasa matanya sudah berkaca - kaca
"Ah maafkan aku" ucap lay merasa tak enak sudah membuat jodoh sedih, dari suara jisoo yang berubah menjadi sedikit berat.
"Aku hiks lelah, lelah kemarin dia bilang tidak akan meninggalkanku tapi dia kabarpun tak ada, aku harus apa ? Menggantung hubungan ini sampai ia kembali? Hiks atau menunggunya berjanji lagi untuk pulang hiks kemudian ia ingkari lagi hiks" cerita jisoo menangis sambil terisak, sambil menutup wajahnya menggunakan tangannya.
Lay yang tak tega melihat jisoo menangis membawa tubuhnya mendekat ke arah jisoo, mencoba mengusap bahu jisoo untuk menenangkannya.
"Sudahlah suatu hari nanti kau akan tau yang sebenarnya, untuk sekarang cukup bertahan, karna bertahan adalah hal yang terlihat mudah walau faktanya itu hal paling sulit" ucap lay yang paham siapa 'dia' yang dimaksud jisoo hingga membuatnya menangis.
"Apakah aku boleh bertindak egois lay-ssi?" tanya jisoo masih terisak tetapi tidak sekencang awal ia menangis
"Egois adalah sifat tersembunyi yang dimiliki setiap orang" ucap lay
"Jangan menangis" ucap lay sekali lagi, memastikan jisoo tidak menangis dan ternyata hal itu salah, sebaliknya malah membuat jisoo menangis lebih kencang
"Hiks.... Hiks... Ha.... Haaaa... Hikss..."
'Grep' lay menarik jisoo kedalam dekapannya.
Jisoo tersentak atas perlakuan lay, tapi sedetik kemudian ia malah menyambut tangisnya dan berakhir menenggelamkan kepalanya di dada bidang lay.
Lay tak merasa biasa biasa saja, rasanya nyaman karna ia juga yang memulainya.
Sudah setengah jam mereka berpelukan hari juga sudah mulai malam
Lay dan jisoo sama - sama memejamkan mata sejak berpelukan
"Jisoo?" panggil lay, merasa orang yang berada didekapannya tertidur.
"........." tak ada jawaban
"Hmm" lay menghela Nafas
'Lebih baik menunggunya bangun' ucap lay
Kemudian ia ikut memejamkan matanya, hingga ikut terlelap menggapai alam mimpi.

.
.

.

.
.
.

.
Maaf ya guysss lama gak up hehehe gak tau kenapa gak mood nulis
Tapi baca baca lancar sihh hehehe
Semoga sukaaa yahh
.
Aaaaaa gak jelas yeeeaa? I'm sorry yah guys ini cuma buat ngisi waktu gabut doang heehhe

Yang suka biasakan memencet tanda bintang yuk ehehehe 😁

Part selanjutnya gimana mood right 😅

LFL _JISOO (Life For Love)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang