P I N P I NSesudah bel pulang anak kelas XI IPS-1 langsung bersorak gembira karena bisa berbaring ria di ranjang masing masing.
Alea hanya tersenyum tipis melihat teman temannya yang seperti orang tidak pernah mendengar bel pulang sekolah.
Sesaat setelah guru mapel mereka keluar dari kelas mereka, semuanya langsung berbondong bondong keluar kelas. Alea mengernyit heran saat dia keluar sekolahan menuju gerbang sekolahan namun tidak menemukan sosok yang dia cari.
Dari arah berlawanan, terlihat seorang laki laki yang mengendarai ninja berwarna putih mengkilap, berhenti di hadapan Alea. "Cowok lo gak muncul muncul tuh, nebeng gue aja udah yuk." Ajaknya.
Sedangkan yang diajak bicara hanya melirik sekilas lalu memainkan ponselnya yang berada di tangannya. Lelaki yang di acuhkan itu hanya tersenyum tipis dan terus menatap wajah Alea.
"Ale, lo yakin mau nungguin cowok lo? mau sampai kapan? liat tuh langitnya udah mendung. udah mending lo nebeng gue aja." Ucap lelaki itu sembari menunjuk langit langit dan memang benar, langitnya berwarna abu abu menandakan bahwa akan turun hujan.
Berpikir sejenak, Alea akhirnya mau mengambil tawaran lelaki itu. "Gue tau ya kelakuan lo, kalo ada polisi tidur lo ngerem mendadak, gue tampol pala lo beneran." Ucapnya sembari menaiki motor lelaki itu.
Lelaki yang di ancam hanya tertawa dengan tampan membuat Alea sejenak mematung melihat ketampanan wajah lelaki itu.
"Kenapa? gue ganteng ya sampe lo liatinnya gitu banget hahaha"
"Najis anjir pede banget lo Oreo." Sarkas Alea.
"Orel, Alea Orel bukan Oreo." Ucap lelaki bernama Orel itu mengoreksi kata kata Alea.
"Sorry, kata kata gue kaya ketikan, Auto corect" Ucapnya datar lalu melanjutkan dengan nada sinis. "Udah cepetan jalan, gue nungguin cowok gue sama dianterin ama lo sama aja, sama sama keujanan."
Orel yang di ajak bicara hanya tersenyum dan segera melajukan motornya dengan sedikit kencang, membuat refleks Alea memeluk Orel dari belakang.
Ingatkan Alea untuk memukul kepala Orel saat mereka tiba di kos kosan Alea.
Tentang kos kosan, Alea memang mempunyai rumah yang cukup jauh dari SMAnya. Perjalanan ke SMAnya perlu menaiki kereta agar sampai ke tujuan. Agar menghemat ongkos, Alea memutuskan untuk ngekos sampai dia lulus SMA.Motor yang di rem mendadak membuat Alea memeluk Orel semakin erat, sudah tidak mengenal tempat lagi, Alea langsung memukul kepala Orel dengan kencang hingga motor yang mereka kendarai hampir oleng.
"ANJING LU AH!" Maki Alea saat keduanya sudah sampai di depan pagar beetuliskan 'KOS PUTRI'.
"Gue pulang ya, betewe lu ngegeplak pala gue kenceng banget tai. Tapi yaudahlah gue anggep itu berkah haha. Lo masuk geh ntar masuk angin lagi. Gue pulang bye." Orel bicara tanpa meladeni umpatan Alea dan langsung menggas motornya untuk segera pulang.
Alea segera memasuki kawasan kos kosannya dan langsung masuk ke kamarnya. Entah mengapa dia seperti merasakan rasa nyaman saat dia di dekat Orel. Ughh sungguh itu adalah saat yang sangat menyenangkan.
Tersenyum sendiri, Alea menggeleng gelengkan kepalanya dan memasuki kamar mandi untuk keramas mengingat sudah 4 hari dia belum keramas, Bau lah ya.
Suara rintik hujan yang perlahan semakin deras tidak dia hiraukan dan melanjutkan mandinya dengan tenang.
15 menit Alea habiskan untuk mandi, dia mengecek hpnya dan terdapat 1 misscall dari orang yang tadi dia tunggu tunggu.
Saat Alea akan menaruh hpnya, hpnya kembali berbunyi dengan nyaring. Alea segera mengangkat teleponnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Hujan Mengatakan Segalanya
Teen FictionHujan. Kata itu membuatku teringat akan 2 hal kenangan. Kenangan manis yang pernah hinggap di memoriku hingga saat ini. Namun di balik kenangan manis tersebut, tersimpan rasa ketakutan yang selama ini hinggap saat kenangan manis itu terlintas dalam...