4. Heara

105 15 0
                                    

Sudah 1 minggu berlalu sejak insiden menangisnya Alea, kini hubungan Alea dan Orel semakin dekat. Mereka berdua sudah tidak pernah bertengkar lagi, namun jika Orel menggoda Alea itu pasti akan menjadi sesuatu yang tidak jarang untuk mereka debatkan.

Hubungan Alea dan Zasriel sudah semakin merenggang, mereka tidak pernah bertegur sapa lagi sejak saat itu. Jika mereka bertemu, maka kemungkinan mereka tidak akan saling menyapa bahkan sekedar melirik saja.

Saat ini Alea sedang duduk di kursi kantin sekolahnya. Dia terus saja memikirkan tentang kejadian seminggu yang lalu. Orel yang sedang berjalan ke arahnya heran dengan sikap Alea.

Kemarin kemarin Alea tidak seperti ini jika kalian ingin tau.

"Lea, mau es teh?" Tawar Orel sambil tersenyum hangat.

Entah hanya perasaan Alea saja atau memang benar, senyuman Orel membuat hatinya menghangat.

"Gak, gue cuma mau lo senyum." Tanpa sadar Alea berbicara seperti itu pada Orel yang mana membuat laki laki itu tersenyum semakin lebar.

Menyadari ucapannya, Alea segera meluruskan kalimatnya. "Ma-maksud gue, gue mau susu coklat aja. Pesenin ya gue mager jalan. Dan jangan nampakin muka goblok lo gitu, gue tau muka lo keliatan banget tololnya tapi pliss gausah di tunjuk tunjukin, gak usah senyum senyum lo."

Heyy bagaimana Orel bisa berhenti tersenyum jika gadis yang di depannya ini sedang merona gara gara ucapannya sendiri? bagi Orel, Alea itu sangat menggemaskan.

"Siap anjingku." ucapnya seraya membentuk gerakan tangan ala hormat membuat Alea melotot garang akan hal itu.

Orel tertawa dan menaruh es teh yang dia bawa sedari tadi di tangan kirinya, lalu segera memesankan minuman untuk Alea.

Alea menunggu dengan menatap pintu keluar kantin. Dia tidak sadar saat ada perempuan manis berjalan mengendap endap kearahnya.

"DOR!!"

"Huwa!!" kagetnya. "Mbak ngapain sih astagaa" sedangkan yang di tanya hanya cengengesan dan duduk di kursi sebelah Alea.

"Kenapa sen--" ucapannya terpotong karena Orel sudah kembali membawa pesanan Alea.

"Nih pesenan lo." ucapnya dan menaruh pesanan Alea di hadapan gadis itu. "siapa dia?"

"Oh ya kenalin, dia Heara panggil aja Ara. Dia kakak sepupu yang paling dekat sama gue."

"hai, gue Ara. Dan makasih udah buat si Alea gak nangis mulu nginget si bangsat Zasriel." Ucap Ara sambil tersenyum tulus.

"Sama sama."

Mereka bertiga mengobrol bersama hingga tidak terasa bel sudah berbunyi.

׺°”˜'”°º×.׺°”'˜”°º×

A L E A

Wahh gak sadar ini udah hari ke 14 setelah putus sama Zasriel. Kalian pasti bingung ya kenapa gue ngehitung harinya? gak apa apa cuma belum bisa move on aja sih hehe.

Tapi satu hal yang pasti, gue udah nyoba buka hati buat Orel. Orel itu orang yang menyenangkan. Gue suka sama dia.

Dia itu kaya air di padang pasir, melegakan.

Dia selalu buat gue ketawa, dia selalu bikin gue nyaman sama dia. Dia itu orang yang bisa bikin melupakan Zasriel sedikit demi sedikit.

Hentakan kaki dan suara 'DOR!!' di belakang gue ngebuat gue noleh ke asal suara. Entah sudah berapa kali gue di kagetin ama setan satu ini:')

Hujan Mengatakan Segalanya Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang