"MOMY, DADY, ABANG! YUHUUU ZEE PULANG! KOK GAADA SAMBUTANNYA? RED CARPETNYA MANA?!"
Jika kalian bertanya siapa Zee? Tentu saja dia adalah Zeline Zakeisha Jovanka Williams. Kenapa dipanggil Zee? Itu adalah nama kesayangan yang diberikan oleh Zee dari Davin.
"Apasih Princess, jangan teriak-teriak ini mansion, bukan Mall!" Davin memperingatkan.
Pletak!
"Heh! Kembaran sebleng, dimana-mana juga di mall nggak boleh teriak-teriak, teriak tuh ya di dalam kolam renang! Biar ga berisik!" protes Gavin.
Pletak! Pletak!
Kini Zee yang menjitak kedua abang-abangnya.
"UDAH DEH BANG, ZEE CAPEK. MAU ISTIRAHAT. KALAU BERISIK KAYAK GINI, GENDANG TELINGA ZEE BISA PECAH!" omel Zee.
Davin dan Gavin saling bertatapan, lalu...
Pletak! Pletak!
Dua jitakan mendarat mulus ke kening Zee.
"HUAAAA...MOM, DAD. BANG GAVIN SAMA DAVIN JITAK KEPALA ZEE...HUAAAAAA!"
"Eh-eh. Sutt jangan berisik. Nanti kita bisa kena cakar harimau. Sutt, princess diem nanti kita beliin es krim mau?" bujuk Davin sambil membungkam mulut Zee.
"ARGGHHH!" jerit Davin saat tangannya di gigit oleh Zee.
"Princess tega, masa tangan bang Davin yang tampan ini digigit," uvcap Davin dramatis.
"Yaelah, baru digigit gitu doang, udah mewek," ejek Gavin.
"Ada apa ini?" tanya Kaila yang keluar bersama Williams.
"Ini nih, tadi bang Gavin sama bang Davin jitak kepala Zee. Kan sakit," aduh Zee.
Sedangkan Gavin dan Davin hanya cengengesan menatap Williams dan Kaila yang menatap mereka tajam.
"Biarin, Dad potong uang bulanan mereka 50%! Dan princess, uang tabungan mu menambah," ucap Williams
"HAH?!"
"Jangan dong, dad. Nanti kita jajan apaan? Princess enak udah tamat sekolah. Udah S1 lagi," unek-unek Davin di keluarkan.
"Jadi nggak mau dipotong 50% nih?" tanya Kaila.
Davin dan Gavin mengangguk serempak.
"Oke, mom potong 70%!"
"MAMPUS DOMPET GUE!"
"80%!"
"Eh-eh udah 80% piss. Jangan nambah lagi," protes Gavin.
"Mampus lu bang, bwahahahaha!"
"Princessss!!" geram kedua kembar itu.
"BWAHAHAHAH!" bukannya berhenti tertawa justru Zee semakin memperkeras tawanya.
Gavin dan Davin saling bertatapan, kemudian mengangguk saat ide jail terlintas dikepala mereka.
Grep!
"BWAHAHAH. BANG UDAH BANG, EH ANJIR, GELI....BANG DAVIN...BWAHAHAHAH...BANG GAVIN UDAH...AMPUN...BWAHAHA!" Zee tertawa keras ketika tubuhnya di gelitik oleh kedua abangnya.
Williams dan Kaila tertawa bahagia, melihat ketiga anaknya akur.
"Makanya, jangan ngeledikin kita. Ini kan akibatnya," ejek Davin, tanpa memberhentikan aksinya.
"Iya, iyaa. Bwahahah, ampun bang, Zee sakit perut nih...bwahaha..."
Davin dan Gavin memberhentikan aksinya, saat kata 'sakit' lolos dari mulut Zee.
KAMU SEDANG MEMBACA
Troublemaker My Ice Girl✔
Teen Fiction[SUDAH TAMAT] Jeritan dan pisau. Kedua hal yang selalu mengiring setiap langkahnya, setiap perbuatannya, aktivitasnya, dan pekerjaannya. Jeritan bagai melodi yang selalu mengiringi desisan pisau yang menelusuri setiap inci tubuh siapapun yang mengu...