Happy Reading.
*
"Dua pilihan. Aku pergi atau aku menikah dengan wanita lain?"
"Mwoya?"
"Jawab saja"
"Apa kau sedang menawarkan kematian padaku?"
"Anggap saja begitu"
"Jika itu yang kau inginkan? Baik. Menikahlah Dengan wanita lain setelah melihat aku bahagia dengan laki-laki lain"
"Mwo?"
*
"Ji Yeon-a?" Suara teriakan wanita terdengar menggema didalam rumah mewah bergaya klasik. Wanita muda dengan pakaian rumahan terlihat menuruni tangga dan memanggil nama Putrinya.
"Yeon-a?" Lagi suaranya terdengar keras dan tidak lama muncul bocah perempuan dengan rambut panjang dan ada digendongan seorang pria tampan.
"Mama?" Aliya tersenyum mendengar teriakkan Ji Yeon yang terdengar keras. Melompat turun dari gendongan Sang Ayah dan berjalan menunggunya dibawah tangga.
"Kemana saja Hem? Mama bahkan harus memanggil mu dua kali" Ji Yeon menunjukkan senyum manis dan memeluk Aliya.
"Diajak Main dengan Leo dihalaman" Aliya tertawa mendengar bisikan Ji Yeon. Selalu saja begini jika menyangkut bermain dengan Leo. Kucing kesayangan Aliya dan tidak sembarang orang bisa bermain dengannya.
"Mau marah?" Aliya melirik jail sang suami dan tersenyum tipis. Meraih Ji Yeon dalam gendongannya dan menghampiri suaminya.
"Aku sudah menyiapkan sarapan untuk kita. Kajja" laki-laki itu tersenyum dan mengecup kening Aliya dengan sayang. Mengusap wajah Ji Yeon dan Mengangguk.
"Apapun itu. Aku pasti akan memakannya" Aliya tertawa dan menyerahkan Ji Yeon pada suaminya.
"Terserah katamu Oppa. Dan untukmu Nona Muda Ha Ji Yeon jangan ikut-ikutan menjadi perayu menyebalkan seperti Papa-mu oke?" Ha Sung Woon tertawa mendengar ucapan Aliya. Terdengar sangat menyindir, tapi tidak masalah.
"Papa ayo" akhirnya Sung Woon berjalan dengan menarik Aliya dalam pelukannya dan Ji Yeon ada dalam gendongannya.
"Oppa akan pergi sore kan?"
"Hem. Aku ada janji dengan Bocah nakal ini. Dia akan terus merengek jika tidak dibelikan Boneka Singa" Ji Yeon menunjukkan wajah manisnya dan mencium sayang pipi ayahnya.
"Papa sudah janji. Dan harus ditepati. Jika tidak ditepati Yeon akan marah" Sung Woon tertawa mendengar ucapan Ji Yeon. Mencoba mengancamnya bocah ini.
"Memang bisa marah?" Dan Ji Yeon menggeleng pelan membuat kedua orang tuanya tertawa keras. Bocah ini akan sangat jujur.
"Lebih baik kita selesaikan pembicaraan ini. Papa sudah lapar" baik Aliya maupun Ji Yeon hanya menatap datar Sung Woon. Tidak jadi rahasia lagi jika satu-satunya Laki-laki dirumah mereka ini doyan makan.
"Papa menyebalkan" Sung Woon tersenyum manis dan mengecup pipi bulat putrinya.
"Tapi sayangkan?"
*
"Oppa" Sung Woon merentangkan kedua tangannya dan Aliya segera masuk kedalam pelukan hangat sang suami. Menelusupkan wajahnya kedada bidang suaminya dan memejamkan matanya erat.
"Ji Yeon?" Tanya Sung Woon sambil mencium kening Aliya.
"Tidur. Besok dia berangkat pagi" jawab Aliya dan mengeratkan pelukannya pada pinggang suaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Before And After. ✅
Short Story~ Katakan Pilihanmu dan Pergi. ~ Tidakkah kau ingat sebelum ini? ~ Semua sudah selesai.