Please.

4.3K 371 27
                                    

Happy Reading.

*

"Bibi kumohon bangun. Jangan seperti ini" Jong Dae berusaha membuat Taeyeon bangun dari sujudnya. Demi Tuhan Jong Dae tidak bisa melihat Taeyeon yang terus berlutut didepannya.

"Tidak sebelum kau memberikan sesuatu pada Bibi. Jong Dae, Bibi tau jika Aliya pernah menemuimu untuk mengambil hasil medisnya, Bibi Ingin tau kebenaran itu. Jong Dae, Bibi Mohon" Jong Dae bingung harus mengatakan apa? Ini terlalu beresiko untuk Aliya yang sudah bahagia dengan hidupnya.

"Bibi tidak akan mengusik Aliya. Bibi hanya ingin kebenaran dan Bibi Ingin menebus semua kesalahan Bibi dimasa lalu. Jong Dae, Bibi Mohon"

"Tapi untuk apa diperpanjang? Aliya sudah bahagia"

"Bibi tau tapi ini belum benar. Masih banyak yang belum terungkap dan bibi ingin semuanya selesai" Jong Dae menghela nafas pasrah menghadapi Taeyeon. Wanita ini keras kepala dan selalu melakukan apapun untuk mendapatkan apa yang diinginkan.

"Baiklah. Tapi setelah itu Bibi tidak boleh menganggu Aliya atau siapapun" Taeyeon mendongak. Mengangguk dan mengucapkan terima kasih.

"Kita akan menemui Jimin"

"Nde? Jimin?"

*

"Cium" Aliya tertawa kecil melihat Sung Woon yang memajukan bibirnya. Sepertinya suaminya sedang dalam mode ingin dimanja-manja.

"Oppa seperti anak kecil" Sung Woon tertawa dan menarik Aliya agar lebih masuk dalam pelukannya.

"Aku tidak mau kalah dengan Ji Yeon" Aliya tersenyum dan menelusupkan wajahnya kedada Sung Woon.

"Putrimu belum bangun?" Sung Woon menggeleng.

"Ini hari libur. Dia akan berhibernasi sampai nanti siang"

"Papa~~~" akhirnya yang dibicarakan datang. Dengan keadaan kusut dan memeluk boneka Beruang besar.

"Apa sayang?" Keduanya tidak bangkit. Membiarkan Ji Yeon datang kearah mereka dengan mata yang setengah terpejam. Kebiasaan Ji Yeon benar-benar tidak bisa hilang.

"Mengantuk" Ji Yeon naik keatas ranjang mereka. Lebih tepatnya naik keatas tubuh Sung Woon. Tidur menggunakan dada Papanya.

"Ada apa dengan Putri Mama ini? Kenapa manja sekali Hem?" Ji Yeon menengok kesamping. Menemukan ibunya yang berbaring menggunakan lengan ayahnya.

"Shut Mama. Yeon mau tidur lagi" Aliya menggeleng mendengar suara Ji Yeon yang sepertinya kesal karena terus ditanyai.

"Nanti bangunkan saat sudah siang nde? Yeon mau jalan-jalan" keduanya menatap aneh putrinya.

"Kemana?"

"Taman" Ji Yeon menutup matanya dan siap berlayar kealam mimpi.

"Dasar" Sung Woon tersenyum dan mengusap pipi Aliya.

"Kajja kita tidur. Oppa sedikit mengantuk" Aliya mendengus.

"Dasar Beruang" Sung Woon tertawa dan mengecup kening Aliya.

"Aku tau"

*

"Sebelum ini Oppa menyebut ku hanya pembawa masalah dan bencana. Aku menerima itu karena itu kenyataannya. Tapi mengenai kata-kata ku untuk mengungkapkan kebenaran belum berakhir. Aku tidak akan diam sampai Apa yang dicurigai terungkap. Aku tidak peduli pada apapun, yang kuinginkan hanya kebenaran" Jung Soo mengusap wajahnya gusar. Ini adalah Taeyeon, sosok ambisius. Melakukan apapun untuk dapat apa yang diinginkannya.

Before And After. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang