True!

4.9K 344 15
                                    

Happy Reading.

*

"Aku anggap ini selesai tapi kalian harus pergi dari sini" Jimin berucap begitu dingin pada Jihan dan Sung Woon. Ke-4 nya bertemu dan ada pembicaraan mengenai anak-anak mereka.

"Aliya?" Sung Woon menatap sendu Aliya. Jujur Sung Woon masih sangat mencintai Aliya.

"Aku kecewa pada Oppa tapi kufikir ini pantas kualami. Selama 6 tahun ini aku belum bisa jadi istri yang baik. Aku sungguh minta maaf" Sung Woon menggeleng dan menarik tangan Aliya tapi Jimin lebih dulu menepisnya.

"Dia milikku Ha Sung Woon" Sung Woon menunduk dan meremas tangannya.

"Ini salahku. Andai aku jujur semua pasti tidak akan serumit ini" Sung Woon mengakui kesalahannya. Jika dirinya tidak ceroboh mungkin sampai saat ini Aliya masih jadi miliknya tapi disesali juga percuma. Aliya sudah kecewa dengannya.

"Tidak ada gunanya membahas masa lalu~~~"

"Dan bagaimana jika aku membahas tentang kejahatan mu yang menabrak Putriku" Jimin menyela Jihan. Berucap begitu sinis dan membuat Jihan membatu.

"Kau fikir semua selesai dengan mudah? Lee Jihan kau benar-benar mengerikan. Bagaimana bisa kau menabrak anak kecil yang tidak tau apapun" Jimin mulai tersulut emosi dan Aliya langsung menahan dada Jimin. Mengusapnya pelan dan menggeleng.

"Oppa andwaeyo" Jimin menormalkan kembali nafasnya dan menggenggam tangan Aliya. Dan itu tidak luput dari pandangan Sung Woon. Jelas Sung Woon cemburu.

"Kau mengerikan Lee Jihan" Jimin meremas jemari Aliya. Ini kekuatannya agar tidak tersulut emosi lagi.

"Jika bukan karena aku mengingat Minji dan Sung Woon Sudah pasti kau habis dari semalam" Aliya membalas pegangan tangan Jimin. Ia tidak mau sampai Jimin Kehilangan kendali karena masalah Ji Yeon. Aliya tau Jimin punya kendali buruk dengan emosinya.

"Kufikir ini cukup. Minji kembali pada kalian dan Ji Yeon milikku. Dan satu lagi Ha Sung Woon akan bercerai dengan Aliya. Surat itu akan sampai segera padamu" Jimin menarik Aliya untuk berdiri dan membawanya berlalu. Jimin kira ini sudah cukup.

"Oppa"

"Hem"

"Boleh aku minta satu hal"

"Mwonde?"

"Biarkan Ji Yeon bertemu Sung Woon Oppa"

"Nde?"

"Dia yang jadi ayah Ji Yeon selama ini, dan aku ingin Ji Yeon mengucapkan terima kasih padanya. Bagaimana juga nama Ha sudah tersemat dibelakangnya selama 6 tahun dan lagi Sung Woon Oppa juga yang menyelamatkan kami"

"Akan kufikirkan"

*

"MAMA" Ji Yeon berteriak heboh saat melihat Aliya. Berlari penuh kearah ibunya dan Aliya tentu saja siap menyambut putri manjanya.

Hup! Ji Yeon masuk dalam pelukan Aliya. "Yeon rindu Mama" Aliya Tersenyum dan mengecup sayang pipi Ji Yeon.

"Mama Do Baby" Ji Yeon mengurai senyum manis dan memperhatikan sekeliling.

"Mencari apa sayang?" Jimin bertanya sambil mengusap rambut Ji Yeon.

"Mama sendirian? Papa Sung Woon Mana?" Aliya Dan Jimin bungkam mendengar ucapan Ji Yeon.

"Yeon rindu Papa Sung Woon. Mama datang tidak sendirian kan?" Aliya menatap Jimin. Seolah mengatakan 'ini akan terjadikan' Jimin diam dan membuang mukanya.

Before And After. ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang