HAPPY READING!!!
Hari ini, mata pelajaran di kelas Aldi pada jam kedua adalah olahraga. Dan sekarang, semua anak anak kelasnya sudah berada dilapangan dan sudah menyelesaikan pemanasan yang diperintah oleh Pak Bimo, selaku guru olahraga.
"Baik anak anak, sekarang kalian membuat dua tim. Dan kita akan berolahraga basket kali ini, dan untuk putri, kalian juga bagi dua tim. Untuk putri, kalian main di lapangan sebelah sana" ucap Pak Bimo menunjuk lapangan basket yang satunya.
"Baik pak" ucap mereka serempak
"Iqbaal, Bastian. Kalian tolong ambilkan bola basket nya ya di ruang alat olahraga" perintah Pak Bimo
"Siapp grak Pak" ucap Bastian sambil melakukan gerakan hormat.
Dan mereka pun bergegas menuju ruang peralatan olahraga."Ngomong ngomong nih yaa" ucap Bastian
"Apa?" tanya Iqbaal tak mengerti
"Lo ngerasa nggak sih mereka punya hubungan" ucap Bastian sambil berekspresi heran
"Sia..."
"Semacam hubungan cinta gitu?" tanya Bastian lagi, ia bahkan memotong ucapan Iqbaal
"Siapa bego! Lo ngomong absurd banget kayak muka lo! Nggak ngerti nih gue" ucap Iqbaal kesal pada Bastian. Dan ia menimpuk kepala Bastian menggunakan tangannya.
"Sakit bego!" Bastian mengusap kepalanya dan melanjutkan ucapannya
"Ya Aldi sama Salsha lah. Lo ngerasa nggak sih?" tanya Bastian lagi
"Mana gue tau" ucap Iqbaal mengendikkan bahunya
"Yee, sialan lo Baal!"Bastian hanya menggeruti tak jelas.
Mereka kini sudah sampai di ruang peralatan olahraga, dan mereka segera mengambil bola basket. Lalu kembali menuju lapangan.
Saat sampai di koridor, mereka bertemu dengan Bu Tari, ia bersama dengan tiga murid baru itu.
"Waah, cantik bener dah" ucap Bastian, ia bahkan menghentikan langkahnya.
"Bas, lo ngapa si berhenti. Ayo kita ditunggu yang lain!" ucap Iqbaal kesal. Karna Bastian belum juga menyusulnya.
Iqbaal pun berbalik menghampiri Bastian dan berucap "Bas, buruan woy!"
"Itu cewe cantik bener deh, gue jadi suka" ucap Bastian tanpa melihat Iqbaal.
"Mana?" tanya Iqbaal, dan ia mengikuti arah pandangan Bastian. Ia lalu menganga kaget, sangat kaget.
Iqbaal lalu mengerjapkan matanya, dan menampar Bastian.
"Lo ngajak berantem?" tanya Bastian kesal. Ia yang tak tahu apa apa tiba tiba mendapatkan tamparan mulus di pipinya.
"Bas, lo nggak lagi kesurupan kan?" tanya Iqbaal memastikan, dan ia juga memegang pundak Bastian.
"Nggak lah! Lo pikir gue kerasukan" ucap Bastian, ia menyingkirkan tangan iqeyang dipundaknya.
"Nggak nyangka gue. Lo suka dia?" tanya Iqbaal mengejek sambil menujuk seseorang yang sedang berjalan di koridor. Orang itu berjalan lawan arus, jadi terlihat wajahnya.
"Suka bange..." Bastian tak mampu melanjutkan kalimat pujiannya itu. Ia kini malah melototkan matanya.
"Hahaha, tipe lo ternyata dia ya Bas selama ini. Pantesan jomblo mulu" ucap Iqbaal berteriak sambil tertawa, karna ia sudah bergegas meninggalkan Bastian.
"Woy! Tunggu! Aelah, bukan dia woy. Yakali gue sama si badak. Gue kan kurus, la dia? Bisa mati gue kalo dipeluk dia" ucap Bastian berlari menyusul Iqbaal sambil menggerutu. Ia bahkan membayamgkan jika berpacaran dengan Bulbul dan ia dipeluk.
KAMU SEDANG MEMBACA
JUST GO
Teen FictionOrang yang selalu tercermin di matamu adalah dia. Dan aku hanya menerima niatmu. - Aldi Maafkan aku, aku tidak bermaksud menyakitimu. -Salsha Semoga keputusanku dulu adalah jeda diantara kita dan bukan akhir dari kita. - Karel Itu desc dari story Al...