CHAPTER 14

655 43 8
                                    

"Hai nak, bagaimana keadaanmu? Mama sama papa sangat merindukan kamu, kami selalu berdoa supaya kamu bisa bangun. Dan ternyata, kamu sekarang sudah kembali membuka mata, mama senang melihatnya" ucap seorang wanita pada anaknya yang kini sedang berusaha membuka matanya

"Jangan dipaksain sayang kalo masih pusing, kamu merem aja. Cukup dengerin mama ngomong, nggak usah dijawab ya" ucap nya lagi dan lelaki yang berbaring diatas nakas rumah sakit itupun mengangguk lemah

"Kamu tahu nggak? Mama itu kangeeeen banget sama kamu, papa juga. Semuanya kangen sama kamu, opa, oma mereka selalu nanyain keadaan kamu setiap harinya" ucapnya sambil menggenggam tangan anaknya. Terlihat sang suami hanya memandang bahagia kearah mereka berdua.

Pemuda itupun membuka matanya melihat kearah kedua orang tuanya

"Iya nak, papa kangen banget sama jagoan papa satu ini. Udah lama kita nggak main catur bareng lagi kan?" ucap lelaki di sebelah wanita tadi. Ia adalah papa dari pasien tersebut

"Kamu cepet sembuh ya, mama pengen denger suara kamu, mama pengen dipeluk sama kamu lagi. Dan kalo kamu sembuh, kita balik lagi ke Indonesia. Kamu pasti seneng kan?" tanya mamanya sambil terus menggenggam tangan anaknya dan tangan satunya mengelus kepalanya sayang

"Kamu istirahat aja ya, mama sama papa tinggal ke depan" ucap mamanya mencium kening anaknya sayang.

"Aku sayang mama papa" ucap lelaki itu dengan lirih, sangat lirih

"Iya sayang, mama sama papa lebih sayang sama kamu. Cepet sembuh ya boy" ucap mamanya lembut sambil kembali mencium kening anaknya. Lalu beranjak pergi keluar ruangan bersama sang suami

"Jangan lemah, jagoan papa pasti kuat. Semangat!" ucap papanya sebelum menutup pintu kamar rawat

Pemuda itu yang mendengarnya pun tersenyum, namun sangat tipis. Sehingga tidak terlihat dengan jelas jika ia tengah tersenyum

Ia diam, mencoba mengistirahatkan tubuhnya kembali namun tidak bisa. Sudah terlalu lama ia terbaring disini tanpa melihat luar. Ia sangat menyayangkan dirinya sendiri, di usianya yang masih muda. Ia harus menerima pahitnya kenyataan bahwa ia tak memiliki kesehatan yang baik seperti remaja lainnya.

Ia sangat merindukan masa remaja nya yang dulu, dimana ia masih bebas melakukan hal apapun. Sebelum akhirnya dokter mendiagnosa penyakitnya dan mengharuskan ia dirawat dirumah sakit serta mengalami koma yang cukup lama

Ia sangat sangat merindukan kehidupannya yang dulu. Dan... Ia juga sangat merindukan gadis yang ia cintai sedari dulu. Rasanya ia ingin segera sembuh dan kembali pada gadisnya itu

Sungguh, berada di dalam posisi nya sekarang adalah hal yang menyesakkan, dimana ia harus rela meninggalkan sementara orang orang yang ia sayangi. Ya, ia harap ini hanya sementara
Bukan selamanya...

...

"Lo pulang sama siapa Sal?" tanya Steffi pada Salsha setelah guru mata pelajaran terakhir keluar kelas. Karna ini sudah waktunya jam pulang sekolah

"Gue sama Aldi" jawab Salsha sambil merapikan buku bukunya

"Lo sama Aldi pacaran?" tanya Caitlin yang kini berada disamping Salsha

"Enggak, kita sahabatan doang ko" jawab Salsha seadanya

"Masa?" tanya Cassie

JUST GOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang