"CHERRYYYY BANGUN WOY UDAH SIANG!!!"
Gadis ber-perawakan tinggi, berkulit putih, dan memiliki wajah yang cantik itu langsung menggeliat dari tidurnya, kupingnya serasa ingin meledak saat mendengar suara teriakan itu.
"Jam berapa sih emang? Masih gelap juga," ucap gadis yang bernama Cherry itu sambil mendudukkan tubuhnya dan mengucek kedua matanya yang coklat, ia menguap lebar, masih berusaha untuk mengumpulkan nyawanya yang masih setengah.
Cklek
Suara pintu terbuka dan menampakkan seorang lelaki bertubuh tegap yang sudah memakai seragam lengkap sekolah, lelaki itu berkacak pinggang sambil melihat Cherry dengan tatapan kesal.
"Lo niat sekolah gak sih? Gak liat ini jam berapa?! Ngebo mulu lo tiap hari!" omelnya.
"Ihh iya-iya ini gue juga mau mandi, lo juga tumben amat jam segini udah rapi," ucap Cherry sambil memperhatikan lelaki itu dari ujung kaki sampai ujung kepala.
"Iyalah gue kan harus mencontohkan sikap yang baik buat adek gue," ucapnya dengan sombong.
Dia adalah Nata Ardian Pratama, kakak pertama dan satu-satu nya saudara kandung Cherry Calista Arkayla.
"Eewhh jijik gue dengerin nya! Udah sana lo keluar tungguin gue dibawah!"
"Lebih dari 20 menit lo gak turun gue tinggal lo!" ucap Nata memperingati.
"Iyaaa abaaaang udah sana lo keluar duluuu," usir Cherry sambil mendorong badan Nata keluar dari kamar nya.
Cherry kembali masuk ke dalam kamar nya dan melirik ke arah jarum jam yang menunjukkan pukul 06.20.
"Astagaaa! Beneran udah siang!!"
Cherry langsung berlari memasuki kamar mandinya dan menyelesaikan ritualnya.
***
"Pagi Ma,"
Sapa Cherry yang langsung mengecup pipi Sinta sang Mama.
"Pagi sayang, cepetan sarapan ini udah siang loh," ucap sinta.
"Lama banget lo! Ini udah 20 menit lebih 53 detik," protes Nata.
"Alay lo bang! Baru telat 53 detik aja protes!" Sahut Cherry sambil menduduki kursi disebelah Nata dan memakan roti selai nya.
"Yeee suka suka gue lah, mulut juga mulut gue," balas Nata sewot.
"Terserah lo deh bang,"
"Udah dong, mama itu pusing setiap hari dengerin kalian berantem terus," lerai Sinta.
"Dia duluan sih ma, jadi abang selalu nyebelin, setiap hari ngajakin ribut mulu," ucap Cherry sambil melirik ke arah Nata.
"Lagian mama nemuin anak kayak dia dimana sih ma? Di kolong jembatan? Gue yakin nih kalo lo aslinya bukan adek gue," celetuk Nata, ngawur.
Melihat mata adiknya yang mendelik, Nata langsung menyiapkan ancang-ancang untuk kabur begitu saja dari hadapan Cherry. Ya karena dia tau bagaimana jika macan betina mengamuk.
"BANG NATAAAA!!!"
"NYEBELIIINNNN!!!"
"AWASSS LO YAA!!"
"GUE JADIIN PERKEDEL MANUSIA!!"
******
Nata dan Cherry baru saja keluar dari arah parkiran, mereka berjalan beriringan melewati koridor sekolah yang sudah ramai.
Terdengar bisikan-bisikan dari koridor yang mereka lewati, dan bisikan itu cukup terdengar di telinga mereka.
"Ehh itu Kak Nata ngapain sih ngejar ngejar si cewek itu?"
"Ya ampun sweet banget deh, pacar nya lagi ngambek dibujuk terus,"
"Kak Nata omaygat gansss parah,"
"Itu Cherry anak IPA-2 kan?,"
"Mereka kayak nya emang pacaran deh, buktinya setiap hari berangkat pulang bareng,"
Dan seperti itu lah kira-kira perkataan para siswa-siswi yang melihat mereka.
Memang tidak banyak yang tau jika Nata dan Cherry adalah kakak beradik, Nata dan Cherry pun hanya bersikap acuh tak acuh dengan mereka.
"Udah dong Cher ngambek nya,"
"Abang minta maaf,"
"Nanti gue beliin coklat sama eskrim kesukaan lo deh," bujuk Nata.
Nata menghembuskan nafas nya frustasi. Dia tidak pernah berfikir jika bercandaannya tadi bisa berdampak buruk bagi dirinya.
Sebenarnya Cherry tidak benar benar marah kepada kakak nya, dia hanya saja ingin melihat ekspresi kakak nya yang memohon-mohon untuk meminta maaf.
Memang adik yang durhaka."Bang! Kelas lo tuh bukan disini tau gak! Udah sana lo pergi!" usir Cherry sambil berdiri di depan pintu kelas nya.
"Gue ma...."
"CHERRY, LO UDAH BUAT PR KIMIA?!"
Ucapan Nata terpotong saat makhluk paling menyebalkan menurut Nata muncul di hadapannya.
"Berisik lo, budek kuping gue tau gak!" kesal Cherry.
"Hehehe, ya maap Cher," ucap Nesya dan dia baru sadar jika dihadapannya ada seorang lelaki yang sedang menatapnya malas.
"Sans aja kali natap nya kak," ucap Nesya dengan nada yang tidak bersahabat.
Sebenarnya Cherry kasian dengan kakak nya, tapi sekali kali tak apa pikirnya.
"Oke, gue masuk kelas dulu, kayak nya adek gue ini lagi marah beneran,"
Ucap Nata dan langsung pergi dari kelas Cherry. Ya Karena Nata dan Cherry berbeda umur 1 tahun, Nata di kelas 12 IPA-3 sedangkan Cherry di kelas 11 IPA-2.
"HAHAHAHA rasain lo bang!"
"Gue kerjain lo! Enak kan!? Hahahaha," seru Cherry kegirangan, membuat Nesya yang ada disebelahnya menatapnya dengan bingung.
Setelah kepergian Nata, Cherry sudah tidak bisa menahan tawa nya, dan dia pun tertawa tanpa dosa.
"Hah?! Kerjain? Maksud lo gimana sih?!" tanya Nesya masih bingung.
"Udah nanti aja gue ceritain, ehh btw si Salsa emang belum dateng?!" tanya Cherry pada Nesya, sesaat sebelum Nesya menjawabnya, tiba-tiba saja ada suara lengkingan yang cukup keras merasuki indera pendengaran mereka.
"HAII GUYSSS!!!" sapa Salsa yang tiba tiba datang dengan nafas yang terengap engap.
"Lo habis darimana? Lo baru dateng?" tanya Cherry pada Salsa.
"Iya gue baru dateng. Udah gitu tadi gue liat cow...." ucapan Salsa terpotong saat bel masuk berbunyi.
KRINGGGG
Bel pertanda masuk telah berbunyi dan memotong pembicaraan antara ketiga sahabat itu.
***
Haiii gaesss! Ini cerita pertama aku, jadi masih belajar juga. Dan semoga kalian suka ya...
Jangan lupa vote dan comment biar aku semangat buat nulis nya :)
Byeee salam kenal jugaaa!
31 Maret 2019.
.........
*emang masih berantakan penulisannya, karena dulu belum begitu ngerti. Awal ceritanya emang g seru, karena dulu masih belajar, coba aja baca terus, semakin ngikutin alurnya pasti ada kata yang mulai berubah menjadi rapi. Karena saya belajar mulai dari nol.
Ngetik tulisan ini : 16 Mei 2019.
Terimakasih:)
•••
PROSES REVISI
13 APRIL 2020.
KAMU SEDANG MEMBACA
Arka it's Mine! [Pindah ke Dreame]
Teen Fiction⚠️Cerita ini sudah pindah ke aplikasi dreame, bagi yang ingin membaca silahkan mampir⚠️‼️ [NO COPAS! Plagiat diharapkan menjauh, terimakasih:)] *Dimohon maklum atas chapter awal, karena masih berantakan. Semakin lama mengikuti alur, semakin rapi pen...