5 - Garam dan Es krim

142K 6.1K 213
                                    


Sepulang sekolah Cherry langsung menunggu kakak nya diparkiran dan dia juga akan mengomeli kakak nya itu, karena Nata sudah membuat Cherry sangat sial hari ini.

"Bang Nata!" teriak Cherry keras.

Nata yang berjalan santai sambil mendengarkan lagu lewat headseat nya, tidak mendengarkan panggilan dari Cherry, cowok tinggi itu tetap jalan sambil menikmati musik yang ia dengarkan.

"WOYYYY BANG NATAAAAA!!" teriak Cherry sekali lagi.

Nata? Dia tetap asik berjalan dan mendengarkan musiknya sambil bernyanyi tak jelas.

Cherry yang merasa dikacangkan pun langsung berjalan dan mulai mendekat ke arah Nata dengan berkacak pinggang.

"Kebakaran woyyy kebakaraaann!!" teriak Cherry tepat ditelinga Nata.

"Njir! Apa yang kebakaran?!" tanya Nata kaget dan langsung melepaskan headseat nya.

"Ogeb banget sih jadi abang! Dari tadi dipanggilin juga! Gue kesel sama lo!" teriak Cherry didepan wajah Nata.

"Lo kesel sama gue? Yaudah," balas Nata enteng.

"Kok yaudah sih? Lo harus bertanggung jawab atas kesialan gue hari ini! Gak sempet makan, nyamperin ke kelas lo yang ada diujung merauke tapi lo nya gak ada! Terus ditabrak adek kelas, ketemu sama cowok kadal! Aarrhghhh pokoknya ini semua karena lo!" tunjuk Cherry di depan wajah Nata.

"Adek ku sayaaaang, jangan marah ya nanti cepat tua loh," balas Nata dengan suara yang di alay alaykan.

"Yaudah lo mau pulang gak?!" tanya Nata.

"Gak."

"Yakin?"

"Hm,"

"Yaudah gue tinggal nih ya?" ucap Nata yang langsung memakai helm nya dan menaiki motor ninja nya.

"Ihhh Bang Nataaa! Gue ikut!" rengek Cherry akhirnya.

"Katanya kesel sama gue? Kok ikut?" tanya Nata sambil tersenyum geli.

"Bodo," Cherry pun langsung naik dan duduk dibelakang Nata dengan kasar.

Nata pun langsung melajukan motor nya dengan kecepatan sedang.

******

Sepulang sekolah tadi Arka sangat amat memendam amarahnya, karena seseorang yang telah menyakiti hati nya dan hati Bundanya kembali.

*Flashback on*

Ketika Arka ingin membuka pintu rumah nya, ia mendengar suara teriakan dan isakan dari dalam rumah, dengan cepat Arka membuka pintu dan masuk ke dalam.

"Kalau dulu kamu tidak bersama wanita itu pasti keluarga kita tidak akan menjadi seperti ini!" suara teriakan yang terdengar bergetar berasal dari Elena bunda Arka.

"Itu salahmu wanita bodoh! Dulu kau tidak bisa memberikan ku uang yang banyak! Uang itu hanya kau pakai untuk anak tak berguna mu itu!" ucap Rio Papa Arka.

"Dia juga anakmu! Darah daging mu! Jangan pernah berkata seperti itu!" bentak Elena mencoba tak takut.

"Arrgghh omong kosong!!"

Tangan Rio melayang hendak mengenai pipi Elena tetapi ada tangan yang mencegahnya.

"STOP!!"

"Mau apa anda kembali kesini lagi?! Hah!" tanya Arka dengan suara meninggi.

Rio yang mendengarnya langsung melepaskan tangan nya kasar dari cekalan Arka.

Arka it's Mine! [Pindah ke Dreame]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang