who am i? (2)

41 4 0
                                    

Setelah beberapa lama aku dan bibi vinna berbincang, kami berjalan mendekati danau luas tersebut. Bibi Vinna menggandeng tanganku dan menuntunku ke arah dermaga di danau tersebut.
"Bibi, kita tidak boleh kesini. Mungkin berbahaya" kata ku
"oh, apa si bodoh Laxier yang mengatakannya?" tanya Bibi Vinna dengan nada jengkel
"uhh, ya. Ibu Laxier yang bilang, apa itu tidak benar?" aku pun penasaran
"Tentu saja tidak benar, duduklah aku akan bercerita sedikit" kata bibi Vinna

Aku pun menurut, duduk disampingnya. Di ujung dermaga lah kita duduk dengan kaki setengah tenggelam dalam air.
Sekelibatan cahaya berwarna biru melintasi kaki kami. Bibi Vinna tersenyum.

Aku pun bertanya pada nya. "Bibi! Apa itu? Apakah itu monster?"

"dia bukanlah monster yang jahat,dia sepupu mu" jelas Bibi Vinna

Tak lama kemudian muncullah laki laki setengah ikan, ekornya bercahaya. Akupun tahu ternyata cahaya biru itu tidak lain dan tidak bukan adalah laki laki ini. Dia melompat keluar dari air dan duduk disampingku.

"Aku Alex, kau pasti Kairen! Aku ini sepupu mu loh. Tapi aku tidak pernah bertemu denganmu, padahal sejak saat itu aku ditugasi menjaga mu." katanya seraya berkenalan

"iya, aku Kairen. Apa seharusnya aku mengunjungi mu? Maafkan aku?" tanyaku yang sedikit bingung dengan hal tak masuk akal ini.

"Kairen, sesungguhnya kau kami berikan kepada Laxier bukan karena berniat jahat. Kami bertujuan agar kau dengan anaknya bisa melalui masa pendekatan dan lalu menikah. Dan kami membuat beberapa perjanjian, tapi rupanya Laxier mengingkarinya" jelas Bibi Vinna

"ibu, apakah ini tidak terlalu cepat? Sepertinya dia dibuat lupa ingatan atau semacamnya" ucap Alex sedikit berbisik tapi aku mendengar nya karna aku berada diantara mereka berdua.

Aku menundukkan kepala. Aku sangat bingung dengan apa yang terjadi. ini semua tak masuk akal. Mulai dari bibi Vinna yang tiba tiba muncul dan mengaku sebagai bibi ku. Alex yang katanya sepupu ku, dan dia setengah ikan dan bercahaya. Kurasa aku bermimpi. Aku menampar pipi ku berulang kali berharap ini tidak nyata, tapi hasilnya nihil.
Bibi Vinna memelukku dengan erat. Aku menangis lalu melepas pelukannya dan bergegas pergi dari dermaga tersebut. Tak jauh aku berlari dari dermaga, aku terjatuh di tengah tanaman ilalang. Aku menangis sejadi-jadinya.
"close your eyes, and give me your hand darling. Do you feel my heart beating, do you understand?"
Terdengar suara Bibi Vinna menyanyikan lagu 'eternal flame' oleh the bangles.
Ia pun muncul didepan ku, tepat seperti kejadian di tengah hutan tadi. Ia menarikku dan menuntunku kembali ke dermaga. Disitu ada Alex dan satu makhluk seperti Alex tapi ia bercahaya ungu.

"Kai, aku tahu ini berat bagimu, tapi percayalah. Gelaise menunggu mu." ucap bibi dengan wajah yakin.

"Gelace? Gelas? Gaelis? apa pun itu, tapi itu apa?" tanya ku terbelit belit

Mereka semua menertawakanku. Aku pun menundukkan kepala karna malu.

"nanti kau akan tahu. Dan tak terasa sebentar lagi terbit Fajar, dan kita belum berkenalan. Lain kali kita berkenalah ya nona manis." ucap laki laki yang serupa dengan Alex tapi lebih tua itu.

" oh, baiklah aku harus kembali. Terimakasih aku janji akan menemui kalian lagi" ucap ku untuk berpamitan.

Aku pun bergegas kembali. aku masuk ke rumah ibu Laxier lewat pintu terdekat, yaitu pintu belakang dapur. Setelah aku menyelinap masuk, aku pun berjalan menuju kamar ku dia atas. Dan aku bertemu Laki-laki muda misterius yang parasnya mirip dengan ibu Laxier.

Ia memiliki mata berwarna merah, rambut hitam, dan kulit yang sangat putih. Sama seperti ibu Laxier.

"ehm, kamu siapa ya?" tanyaku tanpa takut sedikit pun

"aku.....-"
Bersambung

Yoi! Back with me^^
Vote dongg?! Kan ga berbayar hehe
Ayo vote
Ayo vote
Ayo vote
Okee?
Thanks for reading!

UndergroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang