Home

19 5 2
                                    

Ibu Laxier dan Lucas kembali ke mobil. Aku masih memegang erat bunga Nubeverde yang tadi ku beli. Lucas tersenyum lalu mengelus kepala ku dengan lembut.

Mobil pun bergegas pergi dari tempat tersebut. Sepanjang jalan terasa sangat canggung. Banyak hal yang ingin ku tanyakan pada ibu Laxier, tetapi aku sudah kehilangan kepercayaan ku terhadapnya.

Kami pun tiba di rumah yang sangat megah, bahkan bisa dibilang istana. Terlihat ada lima orang berdiri di depan pintu seraya menyambut kami. Tiga orang perempuan muda berpakaian pink pastel dengan rambut dikepang dua, dan dua orang lelaki yang terlihat tiga puluh tahunan mengenakan tuxedo.

"Halo Nyonya Lax, nona, dan tuan muda. Selamat datang." Ucap perempuan berambut pirang sambil menunduk lalu diikuti oleh yang lain.

Tanpa basa-basi ibu Laxier langsung beranjak masuk dan diikuti oleh dua orang perempuan yang berambut coklat tua dan merah. Sementara perempuan berambut pirang mengikuti ku.
"Hai, aku Kairen. Salam kenal, siapa namamu?" Tanya ku seraya berkenalan dengannya.

"Ah saya Rista van Fouke. Salam kenal nona Kairen." Jawabnya lalu tersenyum. Lucas menarik ku melalui lorong. Rista mengikuti kami di belakang.

Sampai lah kami di sebuah kamar bercat putih mengkilap yang sangat rapi dan bersih.
"Ini kamar tidur mu yang baru. Semoga kamu suka. Aku pergi ya, kamu disini sama Rista." Ucap Lucas sambil mengelus kepala ku. Aku pun mengangguk, dan ia langsung pergi keluar kamar.

Bisa dibilang kamar ini sangat luas. Dua kali lipat lebih luas daripada kamar ku yang dulu. Ranjang nya sangat besar dan terlihat mewah. Terdapat kamar mandi yang luas juga didalamnya dan juga jendela menghadap sungai kecil. Sangatlah nyaman, aku menyukainya.

"Apa nona mau diambilkan handuk untuk mandi?" Ucap Rista.
"Ah, dimana aku dapat mengambilnya?" Tanya ku
"Nona, aku ini pelayan. Aku yang akan melayani nona, nona cukup bersantai saja." Ucap Rista.
"Hmm, baiklah. Mohon bantuannya." Balas ku

Rista pun pergi keluar untuk mengambil handuk. Aku duduk terdiam di sofa yang ada di dalam kamar. Aku mengambil bunga Nubeverde yang tadi ku letakkan di atas meja. "Hey, apa kamu mau tempat tinggal baru? Aku akan mencari kan kamu rumah seukuran mu." Tanya ku.
"Boleh, jika tidak merepotkan kamu." Balasnya sambil bertepuk tangan, Sangatlah imut.

Setelah aku mandi, aku pergi keluar kamar dan berniat untuk keliling istana ini sendiri. Tapi rupanya Rista melihat ku lalu mengantarkan ku keliling.

Aku dan Rista pun pergi ke kamar ibu Laxier untuk menanyakan banyak hal. Tapi rupanya ia sedang tak ada di kamar nya. Kami pun berjalan lagi, dan bertemu dengan ibu Laxier dengan seorang laki-laki yang tak ku kenali. Karna rupanya ibu Laxier sedang sibuk, kami pun kembali ke kamarku.

Lanjut besok saja deh, aku lelah. Lagian ini sudah malam. Batinku.

Rista pun keluar dari kamar ku. Aku memindahkan Makhluk kecil tadi kedalam rumah boneka yang ada di kamar ku.

"Apa kamu punya nama? Dan kamu itu makhluk apa?" Tanya ku penasaran
"Aku ini Desaze, peri gunung. Namaku Gia. Dan kamu?" Balasnya
"Aku Kairen, manusia biasa." Ucap ku.
"Sepertinya kamu bukan manusia biasa. Aku bisa membedakan aura setiap makhluk." Gia terbang mengelilingi ku.

Belum sempat aku bertanya, ada yang mengetuk jendela kamar ku. Dan itu adalah . . .

Bersambung!!
Ayo tekan bintangnyaaa<3
Vote yo vote yo
Thanks for reading

UndergroundTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang