Spirit Fingers ~ 02

114 4 0
                                    


Wooyeon akhirnya bertemu dengan teman-temannya yaitu Sera dan Mirae. Mereka berkumpul di sebuah cafe yang letaknya tak jauh dari taman.

“Waah! Ini di gambar dalam 3 menit katamu? Hebat kuakui... jago!” kata Sera mengakui jika gambar yang di buat memang bagus.

“Ya kan? Bagus kan gambarnya?”

“Wah... Aku syok banget. Wooyeon yang nggak menarik aja di-pdkt sama cowok... sedangkan aku... hhh... ngapain aja hidup selama 18 tahun...?” ujar Mirae yang syok mendengar cerita yang di alami oleh Wooyeon hari ini.

“Cowok itu tampang nya jelek kan?” tanya Mirae

“Nggak!! Dia ganteng!” jujur Wooyeon

“Kamu memang bilang semua orang ganteng!”

“K...kapan aku?”

“Waktu lihat 4EYE juga begitu kan?!”

“Aku kan bilang lumayan keren...”

“Tuh kan!”

“Mau jelek atau nggak. Yang penting dia dapat nomor dari cowok!” sambung Sera menyelesaikan perdebatan diantara Wooyeon dan Mirae

“Lalu gimana?kamu akan telepon dia?” tanya Sera

“Itu... aku nggak tahu harus bagaimana... sudah lama sekali aku tidak menggambar...”

“Iya!! Kamu kan nggak bisa menggambar !!” lagi-lagi Mirae tak bisa diam merecohkan pembicaraan

“Waktu kecil aku bisa!” bela Wooyeon

“Yang benar saja! Waktu TK aku lebih jago menggambar dari pada kamu! Berani berbohong dia..”

“Enak saja aku juga dulu jago!”

Wooyeon dan Mirae berteman sejak TK jadi mereka tidak senggan-senggan becanda seperti itu, tidak ada yang tersinggung.

“Makanya berikan padaku!! Toh kamu tidak akan menelponnya bukan?!” paksa Mirae merebut kertas gambar milik Wooyeon

“A... aku akan telepon dirumah!”

“STOP!” Sera yang sejak tadi diam memperhatikan mereka berdua angkat bicara. Memperlihatkan handphone yang dipegangnya sekarang yaitu milik Wooyeon

“Mau kemana kamu?! Telepon sekarang!”

“Uuh?”

“Yes!” Mirae tersenyum, akhirnya dia menang juga

Wooyeon sedari tadi bingung ingin sekali menelpon tetapi tak tahu apa yang harus di katakannya. Wooyeon pesimis dengan dirinya dia berfikir tak mungkin mengenalkan dirinya dengan berkata bahwa dia anak yang tadi menjadi model. Belum tentu juga dia menjadi satu-satunya model yang mereka gambar dan pasti mereka tidak mengingat anak berpenampilan biasanya sepertinya.

“Hei! Mau sampai kapan bengong seperti itu? Tinggal pencet tombol telepo kan beres! Lama nih!” desak Mirae, yang membuat Wooyeon menjadi tambah gugup.

“Ah, biarkan aku sebentar dong!!!! Sera... aku nggak bisa!”

“Iya iya... awalnya semua pasti sulit... ayo tarik nafas panjang dulu... tarik...buang... tarik... ”

Mirae yang melihat ada kesempatan memengang handphone Wooyeon, dia memanfaatkan nya dengan sebaik mungkin tidak akan membuang kesempatan yang bagus itu. Langsunglah Mirae menelpon nomer yang tertera di kertas gambar itu.

“Lihat deh!”

“Hah! Mirae apa yang kamu lakukan! Uuh” Wooyeon bingung apa yang harus di katakannya nanti jika kakak itu menjawab teleponnya.

Spirit Fingers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang