Spirit Fingers ~ 03

71 3 0
                                    


Wooyeon prov ~

Sejak kecil...
Setiap aku menghadapi hal baru pasti selalu melakukan kesalahan entah itu besar atau kecil..

Memakan cake ‘aduh! Lagi? kan ibu sudah bilang hati-hati, itu baju baru!’ (ibu memarahi ku)

Saat menggunakan crayon baru juga (patah)

Saat pertama kali main lompat tali juga (jatuh)

Saat masuk semester baru juga (uuh... mau pipis ‘ngompol ya...’ ‘dia ngompol dicelana’) *hikss

Tentu saja saat mau ujian juga... (‘kalau kamu begitu terus nanti gimana kalau mau UAN..? bikin cemas saja!’ kata ibu)

Karena itu saking cemasnya aku terhadap hal baru, teman-temanu sampai meledekku...
Mohon bantuannya!(duduk bersembah didepan temannya) ‘kenapa lagi dia?’ ‘baru beli sandal mungkin?’

Hari ini karena aku terlalu semangat...aku lupa kalau... aku telah melakukan banyak hal baru, dan harusnya aku hati-hati...

..
..
..

~
“Hei, lihat nggak? Hihihi” kata seseorang yang sedang bercernin di toilet

“Itu kayak yang dipakai papaku kalau ke supermarket”

‘Apa?! Apaan Sih?!’ batin Wooyeon menoleh ke asal suara dengan tatapan yang ingin tahu dan pada saat itu juga cewek yang berbicara tadi menatap Wooyeon juga, saling menatap dan...

“Halo? Iya! Aku sedang kesana.. apa? Cepatan? Iya iya! Oke!! Aku segera kesana!!” berlari cepat, Wooyeon tidak benar-benar menelfon dia hanya menghindar dari Genk cewek yang kelihatannya tidak baik.

~
Di lain tempat Sera dan Mirae duduk dengan tenang di ruang baca menikmati susu coklat yang disediakan didalam kantin ruang baca.

“Sudah suruh Wooyeon kirim foto di sana?” kata Mirae

“Iya.. tapi nggak dibalas. Aku jadi khawatir” jawab Sera

“Mulai lagi.. mama Wooyeon muncul...” Jawab Mirae dengan malas

“Nggak, hari ini Wooyeon pergi terlalu semangat. Justru hari seperti ini yang bahaya...” jelas Sera yang benar-benar mengkhawatirkan sahabatnya itu.

“Memangnya dia bocah?” ledek Mirae

“Kamu nggak ingat tahun lalu waktu dia pergi ke stasiun TV denganmu.”

“Ah! benar juga... waktu itu mampus banget dimarahin ibunya” jawab Mirae mengingat kejadian tahun lalu di depan stasiun TV yang membuatnya takut dengan ibu Wooyeon yang galak

“Heei! Sudahlah, nggak usah terlalu dipikirin! Wooyeon pasti ambil foto terlalu banyak dan kelamaan bingung gara-gara nggak bisa milih. Atau dia sudah ketemu kakak itu terus kesemsem sendiri! Ukh! Harusnya aku yang ada di Hongdae hari itu!” Mirae berbicara (ngomel-ngomel) tanpa berhenti.

“Kalau mau ngoceh terus lebih baik kita masuk” sanggah Sera yang mulai capek mendengar Mirae berbicara tidak jelas

“Nggak tuh. Aku mau makan sosis!” segera Mirae memasukkan sosis kedalam mulutnya

“Dikira lagi piknik apa? Ayo cepat belajar!” Sera menarik dan membawa Mirae ke dalam untuk mulai belajar

‘Hmm.. harusnya tidak ada apa-apa..’ batin Sera khawatir dengan keadan Wooyeo

Kembali lagi ke Wooyeon, setelah berlari dengan batin yang misuh-misuh kepada genk cewek-cewek tadi. Akhirnya Wooyeon berhenti di sebuah lorong buntu yang terdapat sebuah kaca besar. Dia ingin mengecek kondisi kontak lens nya yang sepertinya tidak nyaman dipakai dan sedikit berdebu. Disaat itu juga tiba-tiba...

Spirit Fingers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang