Spirit Fingers ~ 04

59 4 0
                                    

Kalau ini adalah serial cantik...
(versi peran utama pria yang romantis)

Si pria : “Kamu nggak apa-apa?” dengan rasa cemas
.
.
.

Kalau ini di novel...
(versi peran utama pria yang stundere)

Si pria: “Kenapa penampilanmu begitu?! Nih terserah mau kamu lap atau tidak...” Pria yang dingin tapi perhatian
.
.
.

Kalau ini cerita khayalan...
(versi pria utama yang liar)

Awww >.<
.
.
.

Tapi ini adalah cerita kehidupan nyata... (ingat itu!!)

“Pft! Bwakakakakakakak” si pria ngakak tak terkendali

..
..
..

Wooyeon prov~

Saat ini... Pertama kalinya dalam 18 tahun hidupku aku merasakan gejolak ingin membunuh. Sudah kesal bukan main gara-gara dikerjai genk cewek-cewek itu..

“Boleh juga tuh.. Mau ke pesta ya? Halloween? Bwakakaka. Kocak banget... kocak banget” kata cowok itu tak berhenti ketawa

Beraninya cowok gembel ini tiba-tiba muncul dan me... menertawakan aku?
Kyaaa nggak tahan lagii...

“Oh... melayang di udara loh!” dengan tangannya yang menunjukku

“Hah!” akhirnya dengan susah payah aku melompat dan mendarat melewati cowok ini dengan rasa malu aku harus pergi.. sial sekali kalau sudah begini

1. Lari kayak orang gila sampai rumah seperti ini!!
2. ....

Nggak ada pilihan kedua! Pokoknya kabur saja.

Grep!
“Mau naik kereta seperti itu?” kata cowok itu

Apa sih? Ah! oh iya! Penampilanku sekarang lagi seperti ini... gara-gara dia aku jadi lupa sama sekali.. (pergi berlari)

“Oi oi...” panggil cowok itu yang terus mengikuti ku

A.. apa sih? Kenapa tiba-tiba sok dekat? Apa? Apa dia sekarang seperti ini?

“Maaf ya tadi aku tertawa... Jangan marah.” Katanya lagi

Huh! Mana mungkin! Tapi yah.. Kalau dia benar-benar merasa bersalah... bisa kumaaf...

“Foto bareng ya sekali! Mukamu hebat sekali sih!” katanya dengan tanpa permisi mengambil foto denganku, dengan wajah yang penuh make up seperti ini

Orang sialan ini sumpah!! Dikira aku akan diam saja seperti orang bodoh apa?!! (melihatnya kearahnya dengan tatapan melotot)

“Barusan melotot ke aku, hah?” katanya dengan nada yang serius

Aduh!! Karena dia kelihatan seperti orang bodoh, aku jadi secara nggak sadar... padahal tadi sudah kena, lagi-lagi aku...

“Ng... nggak kok.. aku cuma melihat.. ma...maaf...” refleks dengan situasi yang menakutkan hingga aku berkata terbata-bata.

~
“Lebih baik begitu dari pada menangis..” kata cowok itu dengan nada yang baik

“Kau tahu tidak apa yang paling penting saat berkelahi? Tinju? Bukan, yang seperti itu mah masalah nanti.” Sambungnya lagi dengan nada yang serius

Wooyeon yang masih bingung hanya bisa terbengong tanpa berkedip. ‘Ngomong apa dia tiba-tiba? Ber... berkelahi?’ batin Wooyeon

“Tatapan mata!! Pokoknya kamu harus menang dulu dalam tatapan mata... mengerti? Nah! Lihat dan ikuti aku!! Karena kau sudah kasi aku tisu, akan kuajari hal khusus untukmu. Pertama hilangkan iris matamu!” cowok itu dengan gerakan memberi tahu tips kepada Wooyeon

Spirit Fingers Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang