0.2

125 18 6
                                    

'Jangan pernah pergi ketika bosan. Bosan itu sementara. Bisa saja saat rasa bosanmu menghilang, dia yang menjadi tidak perduli dengan mu.'



Flashback on...

"Gi, beliin makanan dong. Laper" rengek Nata pada Ergin melalui via telfon.
"Makan" jawab singkat Ergin.  Sebal dengan jawaban Ergin, Nata diam seketika. " Gi, kok cuek? Biasanya gak gitu. Udah bosen ya sama Nata?" Ergin yang mendengar di seberang sana hanya diam seperti tak berniat untuk menjawab pertanyaan lawan bicaranya.

"Ta, udah dulu ya telfonan nya. Di panggil mama." Setelah mengatakan itu, Ergin menutup sepihak tanpa berniat mendengar jawaban Nata.

"Kok berubah. Ada yang baru kah? " tanya Nata pada diri sendiri. Setelah kejadian tersebut, Nata dan Ergin sudah tidak pernah telfonan lagi. Sekedar chatingan untuk bertanya kabar pun jarang. Entah keduanya yang menahan gengsi ataupun memang sudah tidak berniat menjalin hubungan.

Nata yang memiliki sifat kepo yang akut, sudah menstalking semua akun sosmed yang dimiliki oleh Ergin.

Dan.. Tada... Nata menemukan sesuatu. Mungkin jika dibaca komentar tersebut Ergin dan wanita itu dekat. Sangat dekat. Seperti ia dan Ergin.

Tertera disana, "Dihh kutu kudanil :v" begitu komentar perempuan itu di kiriman Facebook Ergin beberapa jam yang lalu. Ergin pun membalasnya, "Alayy lu njir. Balas chat gue."

Nata cemburu. Jelas cemburu saat itu. Ergin tidak ada chat dia satupun dari kemarin. Sedangkan perempuan itu, Ergin sendiri yang memintanya untuk membalas chat.

Nata hanya bisa diam. Tak banyak yang dapat ia lakukan mengingat status mereka yang memang hanya sebatas teman. Nata berniat untuk bertanya dan menginterogasi Ergin. Apa maksud dari semua ini?  Apa perempuan itu yang kelak akan menggantikannya? Ntah lah. Kita tunggu saja nanti.

Natania Aquila
"Gi, Nata mau nanya."

Ergin Karawang
"Nanya apaan?"

Natania Aquila
"Ergin lagi dekat sama siapa selain sama Nata?"

Ergin Kahraman
"Gak ada. Yang lain cuma temen. Kenapa nanya gitu?"

Natania Aquila
"Yang komentarin status kamu itu siapa? "

Ergin Kahraman
"Cuma temen. Gak usah cemburuan gitu. Aku gak suka."

Natania Aquila
"Iya deh sorry"

Setelah chat Nata terkirim. Nata tak tinggal diam. Dia bertanya langsung pada sang perempuan meskipun dari chat.

Natania Aquila
"Kak. Boleh nanya bentar?"

Mithaa
"Iya boleh. Nanya apa ya?"

Natania Aquila
"Kakak siapanya Ergin? Kok bisa kenal?"

Mithaa
"Ergin? Dia gebetan gue. Emang lu siapa? Nanyain soal dia. Naksir lu sama gebetan gue? Jangan ngimpi bakal di balas perasaan lo. Dia milik gue."

Natania Aquila
"Nanya doang elahh. Gak niat ngerebut pria bajingan kaya dia dari situ. Pantes emang pria brengsek sama perempuan abal abal. Nanya baik baik juga. Gak usah ngegas juga kak"

Mithaa
"Lah, kok jadi situ yang nyolot"

Nata hanya membaca chat tersebut. Dia tak berniat membalasnya sedikitpun. Emosinya sudah naik pitam. Tak sabar untuk menerkam si Mithaa Mithaa itu. Tak hanya Mithaa rasanya ia ingin menerkam Ergin juga.

Setelah kejadian tersebut Nata sama sekali tidak membalas chat Ergin. Membuka chat nya saja rasanya sangat malas. Dengan menghilang begitu akan jadi lebih mudah untuk Nata melupakan Ergin.

Flashback off...

Beberapa hari kemudian. Saat notifikasi chat Ergin muncul yang menyuruhnya untuk melupakannya dan Ergin jujur perihal ia dekat dengan perempuan lainnya lagi, Nata tidak merasa begitu tertekan.  Karna ini sudah yang kedua kalinya.

"Hey Boy. I'm fine. Very very fine without you." Begitulah caption foto yang dikirimkan Nata di akun Facebook nya. Saat ini Nata sangat bahagia. Kenapa? Karna Tuhan masih sayang padanya dan menunjukkan bahwa pria brengsek tak pantas untuk mendapatkan hatinya.

Hari hari berganti. Nata tampak sangat sibuk  dengan hari barunya. Tanpa kehadiran Ergin yang sudah membuat nya terluka. Terkadang ia rindu sosok Ergin. Namun, karena rasa sakit itu rasa rindu tersebut seketika hilang.

Di sekolah, Nata dekat dengan teman kelasnya yang bernama Fajar Hibatullah. Jujur saat mereka duduk di kelas X, Nata sempat jatuh hati pada Fajar. Senyum Fajar yang ramah, tatapan matanya. Namun hal itu hilang saat Nata tau betapa bandalnya Fajar di sekolah.  Nata sendiri duduk di kelas XI Ipa 5. Tak banyak prestasi yang ia raih namun, ia cukup terkenal di sekolah.

Fajar
"Good night sweety. Ta, mau nanya tugas dong. Lu udah selesai tugas dari Bu SRG?  Yang 25 soal matematika? Liat dong. 😢"

Natania Aquila
"Sabar jar.  Otewe ngepap. "

Fajar
"Okesip thanks sebelumnya. Cuman lu doang yang gue sayang."

Natania Aquila
"Recehhh.."

Setelah Nata mengirim tugas yang diminta Fajar tadi, Nata langsung bergegas untuk tidur. Fajar meminta Nata mengirim tugas pukul 23.00. Bukan jam anak sekolahan banget ini namanya. Setelah terlelap, nada dering handphone Nata berbunyi. Tampak chat tersebut dari Fajar.

Fajar
"Udah molor lu? Sorry gue ganggu. Ta, gue mau jujur. Gue suka sama lo. Serius. Gue gak minat main main Ta. Gue gak tau apa respon lo setelah baca ini. Gue cuma mau mastiin. Besok istirahat pertama gue tunggu di lorong perpus. See you sweety 💜."

Keesokan harinya. .

Next chapter gayss hehehhe... 😘

Salam hangat Yumii Lim kembaran Yoona Lim

NATATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang