Aku ingin menjadi Fajar-nya
Aku ingin menjadi terangnya setelah rasa gelapnya.~Fajar Hibatullah
。
。
。
。
。Saat malam tiba..
"Assalamualaikum. . Nata main yukk" suara cempreng Fajar mengejutkan Nata di dalam kamarnya.
Nata langsung keluar kamar dan menghampiri Fajar di teras rumahnya. "Waalaikumsalam" jawab Nata judes.
"Yah. . Udah dong ngambeknya." Bujuk Fajar yang hanya dibalas senyuman tipis oleh Nata. "Masuk" perintah Nata ketus.
"Kok sepi? " tanya Fajar. Emang rumah Nata malam itu cukup sepi. Biasanya diisi oleh anak kecil berumur 3 tahun yang bernama Tama. Tama adalah keponakan Nata. Anak dari abang kandungnya.
"Lagi pulkam. Kepo banget nanya - nanya." Jawab Nata yang membuat Fajar terdiam. "Jadi ini kita berdua doang, Ta?" Tanya Fajar lagi. "IYA BAWEL." jawab Nata.
"Orang tua lo mana?"
"Undangan. Ntar lagi balik. Lo mau minum apa?" Tanya Nata. " Gak usah repot-repot air putih aja. "" Lo mau ngapain kesini?" Tanya Nata to the point. " Mau ketemu sama lo emang gak boleh?" Jawab Fajar sambil tersenyum kegirangan. Nata hanya memandang penuh selidik. Kemudian duduk di sofa di depan televisi.
30 menit berlalu hanya suara televisi yang mengisi, kedua insan itu hanya menatap dengan tatapan kosong ntah apa yang ada dipikiran mereka.
" Ta gue mau nanya boleh gak?
Tanya Fajar memecah keheningan.
" Yaudah tinggal nanya. Ribet amat."
" Lo masih belum move on sama mantan Lo? Yang namanya Ergin? " Yang ditanya hanya diam saja." Nata, kalo Lo gak mau jawab gapapa kok. Gue tau isi hati Lo gimana. Masih belum tega kan dia ninggalin Lo gitu aja? " Sambung Fajar.
" Jar, gak semudah itu lupain kenangan gue sama dia selama 2 Tahun ini. Gue tau gue juga salah. Kita sama-sama salah. Berani buka hati ke orang lain yang jelas-jelas mereka yang buat perjuangan selama ini jadi sia sia. " Jelas Nata panjang lebar.
" Ta, kalo gue bilang gue janji bakal buat lo lupa sama dia, lo percaya gak? " Tanya Fajar kembali. " Gimana caranya? " Jawab Nata.
" Dengan cara buat lo cinta sama gue. "
Keesokan harinya...
Bangun di pagi hari, Nata masih memikirkan perkataan Fajar tadi malam. Bagaimana bisa seorang Fajar membuat ia mencintainya jika dihatinya masih tertulis nama sang mantan?
Flashback...
ON" Dengan cara buat lo cinta sama gue."
"Jar, lo yakin bisa buat gue cinta sama lo?
" Aku yakin. Aku yakin buat kamu cinta sama aku."
OFFAhhh.. pusing kepala Nata memikirkannya. Apa emang gue harus buka hati untuk orang baru? Apa Fajar orangnya?
Hari Minggu Fajar sama seperti Minggu Minggu sebelumnya. Tidak ada hal yang harus ia lakukan. Hanya termenung memikirkan bagaimana caranya membuat Nata mencintai nya.
Beberapa hari berlalu semakin hari, Fajar semakin memberikan perhatian lebih kepada Nata. Ini diluar dugaan Nata. Apa Nata akan mencintai Fajar? Ntah lah biar waktu yang menjawab semuanya.
Pagi di hari Rabu, tampaknya langit sedang tidak bersahabat. Cuaca mendung semilir angin yang cukup membuat siapa saja kedinginan. Dua insan sedang saling pandang di dalam kelas mereka. Tanpa suara, hanya rintik hujan yang mulai terdengar di luar sana.
Fajar tersenyum tulus pada Nata, entah gejolak apa yang ada di hati Nata. Senyum ini terasa beda dari senyum Fajar yang biasanya. Apa Nata sudah mulai membuka hatinya untuk Fajar? Orang yang ambisius untuk membuat Nata mencintainya.
Deg.. Deg..
" Assalamualaikum. " Suara Nurul yang masuk ke kelas disusul Nasty dan Diaz menginterupsi Nata untuk kembali dari lamunan nya. " Waalaikumsalam." Jawab Nata dan Fajar.
" Jar, keluar bentar. Ada yang mau aku omongin sama kamu." Perkataan Nata sukses membuat Nurul diam. " Sejak kapan panggilan berubah jadi aku kamu? Ehem.. cieee kapal sedang berlabuh." Ejek Nurul kepada Nata. " Sstt.. berisik tau gak." Jawab Nata dengan wajah cemberut.
Mereka berdua langsung keluar kelas.
" Jar, kalo aku bilang aku udah mulai bisa cinta sama kamu. Kamu mau gak nurutin satu permintaan aku?"
" Apa Ta? Apapun itu akan aku lakuin demi kamu. ""Oke, aku mau bilang aku udah mulai buka hati aku untuk kamu. Tapi aku mau kamu selesaikan masalah kamu dengan mantan gebetan kamu, Cintya." Jeda Nata sesaat. " Aku gak mau. Masalah aku dengan mantan aku selesai, malah dia yang jadi boomerang di hubungan kita."
Fajar yang mendengar hal tersebut senang namun ada hal yang harus ia jelaskan pada Nata. " Cintya sama aku udah gak ada masalah lagi Ta. Aku perjelas kami gak ada masalah apapun lagi. Aku bingung apa yang harus aku selesaikan sama dia. "
" Jadi, setelah kamu bilang kalo kamu udah buka hati untuk aku. Kamu mau gak jadi pacar aku? " Tanya Fajar langsung ke intinya.
" Emang gak kecepetan ya? " Jawab Nata dengan wajah lugunya.
" Ih, imut deh. Hahahah." Kata Fajar sambil mencubit kedua pipi Nata. Yang langsung membuat empunya tersenyum. " Gak usah dijawab aku udah tau jawabannya. "
" Emang aku mau jawab apa? "
" Udah pasti iya kan? " Tanya Fajar dengan pedenya.
" Kepedean." Jawab Nata ketus.
" Okedeh kalo gitu. " Lanjut Fajar dengan lemas." Iya iya, aku mau jadi pacar kamu. Udah dong jangan cemberut gitu. " Kata Nata yang langsung membuat Fajar tersenyum kegirangan dan membawanya masuk kedalam kelas karja diluar sangat dingin.
Bel pulang sekolah berbunyi, semua siswa berhamburan keluar kelas. Menuju gerbang sekolah. Ada yang berlarian agar tidak ketinggalan angkot. Ada yang menuju parkiran motor.
Hari-hari terus berjalan, seperti hari hari biasanya. Tidak ada yang spesial di perjalanan hidup Nata, hanya status nya saja yang berubah.
5 bulan berlalu...
Segini dulu. Maaf baru update. Jangan lupa voments.
Salam hangat Yumii Lim kembaran Yoona Lim
KAMU SEDANG MEMBACA
NATA
Teen FictionNatania Aquila Archana : " Kubuka hatiku, bukan untuk dipatahkan oleh dirimu. Mengertilah. Hatiku hanya satu. Sekali patah tak semudah itu kembali utuh."