Rencana mati, rencana hidup

24 4 0
                                    

Assalamualaikum warrohmatullah hiwabarrokatuh

______💞💞______

Bismillahirrahmanirrahiim.

_____💞💞______

Akhwaty fillah...

Seringkali kita lupa bahwa dunia ini hanya sementara.

Dengan Tema

*Rencana Mati, Rencana Hidup*

Mari kita ikuti perjalanan Cinta sahabat Rasulullah yang Mulia.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

Malam itu kala Perang Uhud terdengar sebuah sumpah dari sahabat yang  kitapun asing dengan namanya apabila tak menyusuri perjalanan shirah sahabat.

🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥

*" Ya Allah aku bersumpah kepada Mu!".* kata Abdullah Ibnu Jahsyi di malam perang uhud. " Bahwa Besok pagi aku akan bertemu musuh". Aku akan membunuh mereka, dan mereka akan membunuhku.

Lalu aku akan menghadap Mu dan Engkau bertanya kepadaku, ' Demi siapa ini semua?', dan aku akan menjawab. ' *Untuk Mu* '.

Dengan menitihkan air mata, Sa'd bin Abi Waqqash yang mengisahkan do'anya bersama 'Abdullah ibn Jahsy berkata, " Kami mendapatkan apa yg kami mohon.

Tapi do'a 'Abdullah lebih baik daripada do'aku. Aku berdo'a agar bertemu musuh yang kuat, lalu aku mengalahkannya dan mengambil rampasannya.

'''Dan dia berdoa untuk menghadap Allah dalam keadaan yang paling di Ridhai Nya. Dia mendapatkannya... Dia mendapatkannya...'''

Mencita citakan kematian? Merencanakannya dg do'a dan Upaya? Ya, sebaiknya memang begitu. Karena di jalan cinta para pejuang diperintahkan untuk bertaqwa, dan jangan mati kecuali dalam keadaan muslim yang mulia.

Maka alangkah bermakna seorang sahabat yang menolak rampasan perang dan berkata

'''"Tidak Ya Rasulullah, bukan untuk ini. Aku berperang agar ini!"'''

*Ia menunjuk satu titik di nadi lehernya.* "Kalau dia jujur kepada Allah", kata sang Nabi, "Dia akan mendapatkan apa yang dicitakannya."

Dan benar, di perang berikutnya ia mendapatkannya. Sebuah anak panah menancap tepat dititik yang dulu ia tunjuk dg jarinya.😭

'Umar bin Khattab suatu hari juga berdo'a dengan pinta yg membuat Hafshah kaget. " *Ya Allah, matikan aku sebagai syahid di tanah Nabimu."*

.
.
.
.

Nah kalau akhirat sudah menjadi Visi dengan kalam2 Illahi yang kita baca. Dan kematian sudah dicita citakan, bagaimana dengan hidup?

Subhanallah... jika akhirat yang begitu agung, jika kematian yg begitu rahasia, jika dua hal ini bisa digambar dg gamblang.

Maka hidup pun harus dicita citakan, dengan rencana rencana sedemikian rupa hanya untuk menuju Ridho Allah.

Namun jangan sampai lupa untuk meminta kematian yang di Ridhoi Nya pula.

Karena sesungguhnya kematian awal dari kehidupan menuju surga.

*Kita sering memikirkan bagaimana cara hidup enak, tapi lupa bagaimana cara mati yang enak?*

Wallahu a'lam.

Sumber : Jalan Cinta Para Pejuang karya Ustadz Salim A. Fillah

@ikaha_1

Story of muslimahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang