Chapter-2

28 8 0
                                    

Assalamualaikum 🙏

Fighting readers

Tak ada yang berubah di tempat baru ku. Satu peningkatan! Yaitu aku tau siapa diriku sebenarnya.
-ChasandraAprilia

Hari hari berlalu, Tania selalu menemani ku kemana pun aku berada, ternyata dia bukanlah manusia sepertiku. Dia banyak mengajariku semua yang kupunya.

AKU INDIGO:)

Katanya dia suka dengan ku, dia menarik.

Sekarang aku juga tau, aktivitas apa yang tidak baik tersebut, kakak angkat ku yang kedua ini bernama kak Nadia, dia berprofesi sebagai penjual minuman keras, dia juga pecandu, namun dia sangat baikk padaku. Katanya dia seperti itu karena tidak diperdulikan oleh orang tuanya.

5 tahun kemudian.

Mei 2018.

Setiap tahun aku mempunyai peningkatan dalam hal indigoku.

Waktu aku duduk di bangku kelas XI, Aku bisaa memasuki alam gaib, tapi hanya saat tidur.

Dan saat ini, aku bisa mengetahui dan membedakan mana yang 'mereka' atau kita.

"Apa kau sudah bisa mengendalikannya?" Tanya Tania yang selalu saja membuat ku serangan jantung.

"Lo bisa ga sih? Muncul tuh bilang bilang dulu? Capii? Assalamualaikum 🙏" kesal ku.

"Hihihi" dia malah tertawa, padahal aku memarahinya.

"Aku belum bisa mengendalikanya, saat aku keluar ataupun masuk ke alam itu" ucap ku yang sedang mengerjakan PR ku.

"Ayo kita bermain" ajak Tania yang terus menarik baju ku.

"Entarann dong" ucap ku kesal.

"Aku takut" ucap Tania merintih dan langsung berdiri di pojok kamarku

"Sama siapaa?" Ucap ku heran yang melihat Tania membelakangi ku dan menghadap ke dinding.

Melihat Tania begitu, aku merasa kasihan, sebenarnya aku tak tau apa yang ia takuti, Yasudah lah.

"Yasudah ayo main" ucap ku yang langsung menutup buku ku dan membuka pintu kamar.

Kami menuruni tangga dan berjalan menuju taman di ujung jalan.
Saat capii berjalan di jalan yang kosong tersebut ia banyak melihat makhluk halus yang sepertinya meminta tolong.

"Apa kau takut?" Tanya Tania yang tiba tiba muncul di sampingnya.

Oiyaa informasi, Tania itu tetap bertubuh kecil dan masih persis seperti pertama kali aku menemukan nya.

"Lumayan" gumam ku yang terus menundukkan pandangan ku.

"Perlu kau tau, anak seperti kau adalah cahaya bagi mereka" ucap Tania.

"278 kalii" ucap ku mendengus kesal, karena Tania selalu berkata seperti itu setiap saat.

Mereka terus berjalan dan sampai di taman kompleks tersebut.

"Coba duduk disitu" ucap Tania.

"Ah, disitu ada dia" ucapku tanpa menunjuk seseorang cewek seperti nya seumuran denganku, tapi dia bukan manusia.

"Coba dulu, hasrat ku dia baik" ucap Tania.

Aku selalu menuruti perintah Tania yang menjengkelkan itu, akhirnya capii berjalan dan perlahan menduduki bangku taman tersebut.

Cewek itu menundukkan kepalanya, sehingga rambut yang lebih beberapa centimeter dari bahu menutupi wajahnya, ia memakai baju kodok berwarna hijau pucatt.

DIMENSI ❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang