Chapter-6

11 2 0
                                    

Jangan pernah takut, karena takut cuma bisa buat lo makin lemah!
-Zyyn

Capii po'v

Aku tersadar, aku berusaha menyelaraskan cahaya dengan kontras mataku. Aku melihat ruangan putih bersih, sepertii?...

Ahh aku tau, UKS!

keadaan nya tidak bisa aku tebak, karena hari sudah gelap jadi sedikit membuat ruang uks sedikit berbeda.
Aku menoleh dan melihat ke sekeliling ruangan, mencari siapa yang telah membawaku kesini. Namun hasilnya nihil, tidak ada orang sama sekali disini, hanya ada aku seorang.

Tak lama pintu uks terbuka, terlihat lah seseorang yang akhir ini berhasil membuat jantungku berdetak lebih kencang, yaps itu adalah zayyan.
Lelaki itu tersenyum, ntah apa arti senyum itu, tanpa jeda aku langsung membalas senyum manis itu.

"Sorry ya gue telat dateng" ucapnya mengambil kursi lalu duduk di samping bangsal ku.

"Zayyan?"

"Iya, gue tadi kerumah lo, tapi kayaknya di rumah gak ada orang" jelas zayyan.

"Dan gue baru nyadar, pasti lo masih di sekolah buat nemuin gadis nederland itu" lanjut zayyan.

"Makasih, udah bantu aku" ucapku lirih, karena masih takut dengan kejadian tadi.

"Jangan pernah takut, karena takut cuma bisa buat lo makin lemah!" ucap zayyan yang mengelus puncak kepalaku. Ah kejadian itu berhasil membuat detak jantungku berdetak lebih cepat.

"Gue anter pulang" ucap zayyan yang langsung berdiri dari kursinya itu, diikuti olehku yang perlahan turun daru bangsalku. Kami pun keluar dari ruang uks dan menuju ke wilayah parkir.

"Zayyan?" ucapku pelan, berhasil membuat zayyan yang sudah memakai helm pum menoleh ke arahku. Dengan gerak geriknya aku tau dia bertanya 'ada apa' padaku.

"Aku berasa ga enak deh"

"Enakin aja. Udah ayo naik!" ucap nya menarik tangan ku dan menyuruh ku naik dan memberiku helm berwarna biru muda tersebut.

Apa yang gue rasain sekarang? Bukan! Bukan tentang rasa ku kepada zayyan, tapii... Ah entahlah, semoga saja firasat ku salah. Semoga.

Batinku yang sudah duduk manis di atas motor besar yang dimiliki zayyan.
Zayyan menancap gas dan keluar dari pekarangan sekolah.

"Duluan pak!" teriak zayyan kepada penjaga sekolah, namun bukan nya menjawab bapak tersebut hanya diam melongo melihat kami berdua, seperti sedang melihat hal yang aneh!.

Di daerah tempat tinggal ku sekarang memang agak sepi, karena pak lurah kami berkata, jangan ada yang keluar lebih dari ba'da isya, terkecuali benar benar penting, namun pak lurah tak memberi tau mengapa tidak boleh? Ah mungkin agar tidak terlalu banyak kejahatan yang terjadi. Maybe

Setelah lama dalam perjalanan, akhirnya kami pun sampai di depan rumah ku. Rumah yang bisa di bilang bagus, namun seperti tak berpenghuni.

"Makasih ya yan" ucapku turun dari motor tersebut dan memberikan helm.

"Iya, yaudah gue pulang" ucapnya langsung menutup kaca helm dan mengambil helm ku, lalu menancap gas nya keluar daru perumahan ku ini.

DIMENSI ❣️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang