Chapter 3 : Sebuah Rahasia

99 14 6
                                    

Oke, baiklah.

Aku hanya akan membeberkan rahasia ini pada kalian. Tapi jangan pada adikku, Yuu chan.

Karena bila terjadi maka akan ada perang dunia ketiga. Entah dia akan memeras susu setiap hari, itu menakutkan bagiku.

Jangan berpikir macam macam!  Kami tidak melakukan hubungan terlarang!

Meskipun terkadang aku menonton beberapa anime yang mengisahkan seorang adik menginginkan 'itu' kepada kakaknya sendiri.

Aku masih waras. Dan menyayangi adikku tau!  Lebih dari nyawaku.

Ah kedengaran seperti kakak siscon yah... -_-

Kembali ke laptop.

Ehem, jadi begini. Aku bersekolah di sebuah SMA Negeri yang saat ini duduk di tahun ke 2. Adikku sudah beranjak dewasa dari sebelum sebelumnya. Jika kemarin kalian melihat dia seolah masih berusia 7 atau 10 tahun. Sekarang dia masuk smp kelas 1. Meskipun tubuhnya cebol. Aku tak masalah.

Dia tetap adikku paling imut.

Siscon lagi?!

Lupakan.

Tahun ini kelasku sedikit berbeda, kami diacak di beberapa kelas dengan teman lain yang dulunya tidak sekelas.

Dan entah aku memang hoki atau apa, gadis yang menarik sekarang satu kelas denganku!

Putri sekolah!

Bayangkan..

Ini akan menjadi tahun ke 2 yang paling mengagumkan yang akan ku jalani.

Jika Yuu chan tidak mengetahui ini,maka akan lebih baik. Sebab, ketika aku smp dulu Yuu chan selalu menempel padaku seolah benalu, ah bukan benalu. Itu kan merugikan.

Baiklah, menempel seperti perangko. Jadi beberapa wanita tidak berani mendekat kepadaku.

Aku kan tampan. 

Tapi karena tatapan Yuu chan berkata "Ini kakakku, dia milikku! "
Jarang yang mau berteman dekat denganku, selain cowok.

Jadi, kuharap kepada kalian untuk merahasiakan kedekatanku pada gadis ini ke Yuu chan.

Tolong jangan rusak masa SMA kuu... T.T

"Nee.. Nee... Onichan... Mau berangkat ke sekolah bersama?, " Yuu chan menoleh kebelakang sambil mengenakan seragam dan apronnya, tangan kanannya memegang sumpit dan tangan kirinya sibuk memegang teflon.

Aroma masakan harum menyeruak di ruangan.

"boleh, tapi aku harus berangkat pagi Yuu, kau bisa sendiri?, " kataku yang setelah itu meminum segelas air putih dan meletakkannya kembali. Memanggul tas lalu beranjak ke pintu.

"heeee?! Kita tak berangkat bersamaa... Onichaan jahaaaat..., "

"kau kan sudah besar, aku berangkat dulu. Lain kali kita berangkat bersama ya, aku berangkaat, " aku memakai sepatu dan membuka pintu.

Clek. Pintu tertutup dan aku mulai bernafas menghirup udara pagi.

Aku sengaja berangkat terlalu pagi karena dengan begini siapa tau si gadis juga bisa berbarengan berangkat denganku.

"Semoga Yuu chan baik baik saja, " gumamku.

"Ohayou... Haru kun, " sapa gadis berambut panjang sepinggang sambil menenteng tasnya dan tersenyum manis padaku.

Parfumnya semerbak membaui hidungku. Kulitnya putih bening menghiasi pagiku.

Putri Sekolah menyapaku!

"Oha Asaki chan, " aku menjawab dengan pandangan lurus kedepan.

Sial!  Kenapa aku bersikap dingin seperti ini.

"eeh... Kabar pagi ini?, " dia masih bertanya dengan senyum manisnya.

Oke.. Sekarang jawablah dengan baik dan benar.

"baik, "

Kau ngomong apa Hah?! Cuma baikk?  Heee!  Kau ini bagaimana Haruuu.

"mmm.. Kita sekelas ya.. Jadi... Yoroshiku ( Mohon bantuannya ) Haru kun, "

Asaki berlari kecil mendahuluiku, berputar dan mengatakan hal itu dengan senyum dan menohok hatiku.

Aku terpesona.

"Haik.. Yoroshiku (baik.. Mohon bantuannya ) ," aku tersenyum tipis.

Asaki memerah lalu sedikit memalingkan wajahnya padaku. Kami berjalan sejajar lagi.

"aku suka saat kau senyum, " cicit Asaki

Eh?  Apa ini? Oh Tuhan... Terima kasih atas pagi yang indah ini. Dia terlalu imuut.

Aku harap ini berlangsung setiap paginya.

Dan semoga, Yuu chan baik baik saja dengan ini.

Aku memekik senang dalam hati

Sssst... Ini rahasia kita.

------------

Oke, mulai part ini bakal ada banyak keseruan.

Tolong tinggalkan sepatah atau dua kata ya.
😂😂😂

 Oni-chan? [ √ ] CompleteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang