| a prank

2.2K 455 74
                                    

komen yang banyak, biar cepet updatenya😚


























woojin sangat terkejud dengan apa yang ada di hadapannya sekarang.

jihoon, tzuyu, haknyeon, daisy.

mereka berempat masih hidup dan sekarang mereka tersenyum di depan woojin.

bulu kuduk woojin langsung berdiri.

"maksudnya gimana?" tanya woojin bingung. lucas tertawa dan berkata "prank, jin. kita mau buat surprise untuk ulang tahun lo,"

woojin menyenderkan tubuhnya ke tembok. "tapi ngepranknya jangan gitu juga, gue hampir nangis, bego," woojin mengacak rambutnya sendiri.

jihoon langsung merangkul woojin. "panik ga lo gue mati wkwk," goda jihoon. woojin menatap jihoon dan langsung memeluknya.

"gue kira lo mati beneran, setan."

setelah acara tiup lilin dan salam selamat, mereka semua berkumpul di ruang tamu.

"tuan rumahnya mana?" tanya woojin. semua menggeleng tidak tahu. "daritadi kita nyari gaada, kayanya sih pergi," ucap daisy.

tzuyu menimpali ucapan daisy, "cewenya juga gaada. kayanya sih emang pergi,"

woojin mengangguk mengerti.

pemuda itu melangkah keluar dari ruang tamu untuk pergi ke dapur. dia lalu berniat untuk menelpon changbin.

saat telepon sudah tersambung, woojin mendengar lagu travis scott ー sicko mode dari ruang laundry.

ruang laundry terletak di samping dapur.

"travis scott? ring tone nya changbin," woojin berinisiatif membuka pintu ruang laundry.

pemuda itu menyalakan lampu yang ada di ruang laundry tersebut.

"CHANGBIN!?" woojin sangat terkejut saat melihat kepala changbin yang dialiri darah. di sebelah changbin, ada yeri yang meletakan jari telunjuknya di depan bibir.

woojin buru-buru mendekati changbin. "lo kenapa?" tanya woojin panik. yeri menggigit bibirnya, menahan tangis yang sebentar lagi keluar dari matanya.

changbin yang masih sedikit sadar terkekeh. "lari, jin. ga aman disini,"

yeri menunjuk ke arah keluar. "me-mereka yang buat changbin kaya gini. gu-gue sama di-dia lagi sembunyi, biar kita ga mati," perkataan yeri membuat woojin bingung.

mereka? siapa maksud yeri?

"lo tunggu disini, gue mau cari p3k dulu," saat woojin hendak keluar, tangan changbin menahannya. "jangan dicari, mending lo kabur," ucap changbin.

"denger ya, bangsat. gue gamau ngeliat lo mati. yer, ajak dia ngomong biar dia tetep sadar," woojin melepaskan tangan changbin yang menahan tangannya.

dengan hati-hati, woojin keluar dari ruang laundry. dia membuka laci dapur, mencari kotak p3k.

"nyari apa, jin?"

woojin bersumpah, dia sangat terkejut saat daisy berjongkok di sampingnya. "eng-engga kok, gue cuma nyari changbin. siapa tau dia disini,"

dia mengumpat, jawaban macam apa itu?

daisy hanya mengangguk paham, lalu dia tersenyum. "yaudah, yuk kita liat kado lo. udah disiapin," ajak daisy.

sial, padahal woojin harus mengobati changbin. tapi, jika dia tidak mengikuti daisy, daisy akan curiga. pada akhirnya, woojin memutuskan untuk mengikuti daisy.

daisy dan woojin sampai di ruang tamu. disana, teman-teman woojin tersenyum pada woojin. entan kenapa, woojin malah ketakutan melihat senyum mereka.

"woojin, sekarang kita bakal kasi kado terbaik yang bakal lo dapet  sepanjang hidup lo," ucap lucas. woojin sebenarnya sekarang sudah tidak bisa berkata apa-apa lagi.

"jin, masih inget mark, kan?" woojin mengerutkan alisnya. "mark lee? cowok yang bunuh diri karena kita bully dua tahun lalu, kan?" tanya woojin mengkonfirmasi.

doyeon mengangguk dan tersenyum. "iya, dia bilang dia pengen ketemu sama lo. dia pengen ngajak lo ke alam sana,"

setelah doyeon mengatakan itu, masing-masing dari mereka mengeluarkan pisau yang sudah masing-masing dari mereka pegang sejak tadi.

end
































































tapi boong wkwk. happy april fools! masih ada 2 chapter lagi

asesinato » 1999'sTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang