Kicauan burung terdengar bak nyanyian yang berirama. Matahari sudah memaparkan sinarnya yang kuning. Pemandangan kota New York dari balik kaca jendela kamar yang ada di lantai 5 gedung apartemen terlihat sangat jelas hingga ke ujung mata.
Gadis berbusana piyama menyapa sang mentari yang membangunkan tidurnya dengan senyuman hangat sehangat sinar mentari.
Toktok..
Suara ketukan pintu terdengar jelas dari dalam kamar."Ra.. udah bangun belum?"
Ara melangkah menuju pintu dan membukakan pintunya.
"Hey, morning!" Sapa Ara begitu membuka pintu diiringi sedikit cengiran.
Tangan kanan Dion yang menggenggam hendak mengetuk kembali pintunya langsung berhenti, dan tertahan dengan posisi yang tetap tegak sambil menggenggam.
"Eh, morning." Balik nyengir sembari menurunkan tangan kanannya.
"Sarapan yuk, kamu udah mandi belum, Ra?"
"Menurut kakak?" Ara menunjukkan tubuhnya yang masih memakai piyama.
"Ahh kamu, udah buruan mandi. Kakak tunggu." Dion membalikkan badan hendak meninggalkan Ara.
"Hehehe. Ehh tunggu kak. Mau kemana?"
Dion berbalik badan lagi ke arah Ara.
"Udah cepetan mandi! Kita sarapan!"
"Asyiaapp".
Ara menutup pintu kamar. Sementara Dion menuju ke ruang tengah.
******
Riko keluar dari kamar mandi sambil mengusap-usap rambut basahnya dengan handuk berwarna hijau. Dengan telanjang dada Riko berhadapan dengan cermin.
Matanya melirik ke arah meja belajarnya, beberapa tumpukkan kertas sudah berada disana. Mulutnya menghembus rambutnya sendiri yang jatuh di atas alisnya.
Drrrt drrt..
Suara getaran handphone terdengar jelas pertanda pesan masuk. Tangan Riko menjulur keatas meja dimana handphone itu berada dan meraihnya.Tasya
"Morning handsome. Udah mandi? Gimana? Udah selesai tugas?"Riko kembali meletakkan handphone nya tanpa membalas pesan dari Tasya. Dan kembali mengusap-usap rambutnya. Lalu memakai baju kaos yang ada di lemari.
Drrt drrt..
Getaran handphone terjadi lagi.Tasya
Pesan dari Tasya lagi. Tombol ok sudah tertekan pertanda membuka pesan.
"Happy birthday to you.. happy birthday to you.. yeay.. udah makin tua aja. Hehe. Sorry ya pagi-pagi baru ucapin. Ketiduran tadi malam."
Riko tersenyum setelah membaca pesan itu."Hari ini aku ultah?"
Riko langsung mengecek kalender di handphone-nya."Ah gila, masa iya lupa sama ultah sendiri. Haha". Riko terkekeh sendiri.
Sibuknya perkuliahan membuat Riko hampir mengabaikan semuanya. Bahkan ulang tahunnya saja sampai tak ingat. Apalagi pacarnya. Hehe

KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet, But to Break it
RomanceBudidaya kan follow dulu baru baca, terus vote (klik tanda bintang)🤗🙏 Biar kau sajalah yang pernah mematahkan hatiku, aku tak ingin melakukan kejahatan yang sama padamu. Terkadang hati yang luka karena patah akan sembuh dan kembali seperti semula...