"Kau cantik"Jihoon tertawa saat mendengar pujian dari Daniel untuk dirinya. Dia berdehem, menoleh kearah Daniel sembari memasang wajah kesal miliknya.
"Hyung~ kau sudah mengatakan hal itu berulang-ulang kali dalam hari ini, dan satu lagi aku laki-laki"
Daniel seolah tak mendengarkan protes dari Jihoon dan memilih untuk menyibukan diri dengan ponselnya.
Matanya sesekali melirik Jihoon yang sedang sibuk mencoba beberapa tuxedo yang akan di pakai untuk hari pernikahannya.
"Apa masih lama Jihoon-ah?"
"Sebentar lagi" Jihoon menjawab singkat.
Daniel memasukan ponselnya kedalam saku celana, dia bersidekap, menunggu Jihoon yang kini tengah bercakap-cakap dengan seorang desainer tertama di kota ini, Paris.
"Daniel hyung~"
"Hm?"
"Kau tidak mau mencoba tuxedo milikmu?" Jihoon yang sudah selesai dengan urusannya mulai menghampiri Daniel.
Pemuda dengan surai merah terang itu mengapit lengan kokoh milik Daniel dan bergelayut manja.
"Hyung?"
"Tidak" Daniel melepaskan lengan Jihoon.
"Sebaiknya kita segera kembali ke Korea Jihoon-ah" ucapnya, tanpa melihat sedikitpun kearah Jihoon yang kini tengah memajukan bibirnya.
"Tidak bisakah kita lebih lama tinggal disini? Kau tahu kan hyung, ini Paris~"
"Kita harus segera kembali Jihoon. kau tahu urusan kita disini sudah selesai dan-"
"Hyung!"
Daniel menghentikan kata-katanya, dia melirik Jihoon dan setelahnya dia hanya menghela nafas pasrah. Sekeras apapun dia berusaha untuk mengabaikan Jihoon, dia tidak akan pernah bisa.
"Baiklah. Hanya satu hari setelah itu kita pulang"
Jihoon tersenyum amat lebar, dia mengangguk semangat.
"Siap kapten!"
.....
....."Indah sekali~" Jihoon bergumam penuh rasa kagum.
Matanya berbinar saat melihat pemandangan kota paris di malam hari. Begitu menabjukan. Apalagi bintang yang menghiasi langit seolah berlomba untuk menampakkan dirinya, dan Jihoon lagi-lagi berdecak kagum akan keindahannya.
"Kau suka?"
Jihoon mengangguk tanpa sedikitpun menoleh keasal suara. Dia memejamkan matanya saat dirasakan tangan milik Daniel mulai melingkari pinggang rampingnya.
"Apa benar-benar indah?" Daniel kembali bertanya.
"Ya.. aku menyukainya hyung~"
"Menurutku ada yang lebih indah dari itu Jihoon" ucap Daniel.
Jihoon membuka matanya, menoleh kebelakang dan mata hitam miliknya bertemu dengan mata berwarna coklat milik Daniel.
"Benarkah? Apa itu?"
Daniel semakin mengeratkan pelukannya pada pinggang Jihoon. dia menyembunyikan wajah tampannya diceruk leher Jihoon, menghirup aromanya yang begitu memabukkan dan sesekali menciuminya.
"Hyung~ jawab aku~" Jihoon merengek. Dia menggeliat kegelian saat dirasa Daniel mulai memainkan lidahnya disana.
Satu gigitan pelan disertai isapan mengakhiri kegiatan Daniel, pemuda tampan itu menghembuskan nafas beratnya pada telinga Jihoon yang kini sudah memerah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Nielwink's Fanfiction
Фанфикkadang oneshoot, kadang berpart. tergantung mood hehehe ©grinteaa