LAUT DAN LANGIT

485 75 10
                                    

A/N : Cerita laut dan langit bukan milik saya. Saya hanya mendapatkan cerita itu dari seorang teman yang mungkin mendapatkannya dari sebuah blog. Ada beberapa kata yang saya tambahkan sebagai pelengkap.

Happy Reading ^^
.
.
.

Dahulu kala, langit dan laut saling jatuh cinta. Mereka saling mencintai antara satu sama lain. Oleh sebab sangat sukanya laut kepada langit, warna laut sama dengan langit, dan begitupun sebaliknya.

Setiap senja datang, laut selalu menyempatkan diri untuk membisikkan kata-kata 'Aku cinta padamu' ke telinga langit. Setiap kali langit mendengar kata-kata cinta dari laut, langit tidak menjawab apa-apa, hanya tersipu malu dengan rona wajah yang memerah.

Namun suatu hari awan datang, begitu sang awan melihat kecantikan langit yang amat mempesona diapun langsung jatuh cinta pada pandangan pertama. Tetapi awan tahu, bahwa langit hanya mencintai laut, dan diapun tahu setiap harinya langit hanya memandangi laut.

Awan merasa sedih, namun dia tidak berputus asa. Diapun mencari cara agar langit hanya bisa melihat dirinya. Sampai akhirnya awan mempunyai ide untuk mengembangkan dirinya sebesar mungkin dan menyusup ketengah-tengah langit dan laut. Menghalangi pandangan langit dan laut satu sama lain.

Laut yang melihat itu merasa sangat marah. Dia berusaha untuk mengusir awan dengan cara membuat sebuah gelombang yang amat sangat besar.

Namun itu tidak mampu untuk mengusir sang awan. Dalam kesedihannya laut tetap percaya pada langit, bahwa langit akan tetap mencintainya walau ada sebuah jarak yang memisahkan mereka terlebih sekarang ada awan yang menghalangi pandangan mereka berdua.

Sampai akhirnya anginpun datang. Dia sudah sejak lama mengetahui hubungan laut dan langit. Angina rasa dia harus membantu laut untuk menyingkirkan awan yang mengganggu.

Dengan tiupan yang keras dan kuat, angin meniup sang awan. Awan pun langsung terpecah-pecah menjadi banyak bagian, sehingga awan tidak lagi berupaya untuk mengganggu hubungan laut dan langit. Karena merasa sakit hati, akhirnya awan menjadi mendung dan menangis sedih.

Semenjak kejadian itu, tidak adalagi yang berani mengganggu hubungan laut dan langit. Walau bagaimanapun, cinta mereka berdua tidak akan bisa dipisahkan. Karena kuatnya rasa cinta dan juga rasa saling percaya.

Kita bisa melihat dimana laut dan langit menjalin kasih. Pergilah ke laut dan pandangilah ke hujung laut, dimana ada satu garis di antara laut dan langit, disitulah mereka berpacaran.

.

.
.

Jihoon tersenyum kecil saat dirinya sudah selesai membaca sebuah dongeng tentang Laut dan Langit.

Berawal dari sebuah ke isengan dan akhirnya dia menemukan sebuah blog yang memuat tentang dongeng yang begitu menarik. Jihoon begitu salut dengan cinta keduanya, walau terpisahkan oleh jarak tetapi mereka berdua tidak lantas menyerah.

"Jihoon sayang, aku pulang"

Senyuman Jihoon semakin lebar saat matanya menangkap satu sosok yang begitu dia nantikan sedari tadi. Dia bangun dari posisi duduknya dan berjalan mendekati sang suami yang tengah sibuk melepaskan jas kerjanya.

"Daniel hyung, kau lama sekali" Jihoon bergumam kesal.

Daniel terkekeh, menepuk kepala Jihoon sekilas kemudian melanjutkan kegiatannya untuk melepaskan ikatan dasinya. Jihoon yang melihat itu turut ikut membantu.

"Sudah berapa lama kau menunggu?"

"Kalau aku tidak salah hitung aku sudah menunggu selama empat jam" Jihoon kembali bergumam. Tangannya dengan lihai melepas satu persatu kancing kemeja Daniel.

Nielwink's FanfictionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang