"Jangan sembarangan narik..." Taehyun menoleh untuk mengetahui siapa yang dengan seenaknya melepaskan earphonenya. "Oh. Hyung."
"Gimana sekolahnya?" tanya orang yang dipanggilnya hyung itu kini duduk di hadapannya.
"Gimana apanya? Pelajaran? Atau apanya?" tanya Taehyun untuk lebih spesifiknya. "Soobin hyung juga kenapa kemari? Kok bisa masuk seenaknya dengan almamater kuliah begitu?"
"Begini ya, dek." ucap pemuda bernama Soobin yang soksokan dewasa itu.
"Udah deh aku tidak mau dengar lagi." Taehyun memasang earphonenya lagi, "Soalnya nanti pasti hyung pamer."
"Kau kan pintar, tidak perlu penjelasanku kan?" ucapnya. "Tapi, dengarkan dulu. Lepas dulu earphonemu."
"Apa?" Taehyun menurutinya dengan melepaskan earphonenya.
"Sampaikan salamku pada orangtuamu ya."
Lalu Soobin kabur. Taehyun sudah mengira akan sesuatu yang bodoh, jadi ia tidak emosi.
Setelah sekolahnya selesai, Taehyun berjalan menuju sebuah restoran cepat saji untuk melakukan kerja paruh waktunya. Dengan shift kerja dari jam tiga sampai delapan malam, gaji yang didapatnya sudah cukup untuknya dan ibunya makan serta memenuhi beberapa kebutuhan lain.
"Burger, cola, dan french fries?" tanya Taehyun kepada seorang pelanggan.
"Yap."
"Silakan." Taehyun meletakkan nampan berisi pesanan pelanggan itu kepada si pelanggan. "Datang lagi ya."
Pelanggan satu hilang, berarti pelanggan lain semakin banyak berdatangan. Taehyun kembali di depan kounter untuk mengurusi pesanan, dengan senyum ramahnya Taehyun menyapa pelanggan selanjutnya.
"Selamat siang. Selamat datang di restoran cepat saji Subway, mau pesan apa?" tanya Taehyun seperti sebelumnya.
"Orange float saja dua." ucap pelanggan itu. Taehyun mencatat pesanan pelanggan itu lalu membuatkan minuman yang dipesannya.
Tidak lama ketika Taehyun membuatkan minuman yang dimaksud, Taehyun menerima uang yang diberikan pelanggan itu.
"Terima kasih. Nikmati minumanmu, ya."
Pelanggan itu mengangguk dengan senyuman pula di bibirnya. Tapi tak berlangsung lama, senyumannya berubah menjadi kemarahan.
"Hei! Hati-hati kalau jalan!" teriaknya kepada pelanggan di belakangnya.
"Maaf. Kukira kau sudah,..."
"Oiya? Apa kau bahkan tidak bisa lihat aku masih berdiri di depanmu ha?!"
Mendengar keributan itu, Taehyun langsung bertindak. Ia membuat karyawan lain menutupi shiftnya sebentar, Taehyun segera mendatangi dua pelanggannya yang membuat keributan tersebut.
"Maaf, ada apa ya?" tanya Taehyun kepada pelanggan yang tadi memesan orange float padanya.
"Dia! Dia menabrakku padahal aku bahkan pergi dari hadapannya!" jelas pelanggan itu dengan dahi berkerut.
"Maaf, Pak. Tapi, apa yang membuat Anda begitu marah?" tanya Taehyun.
"Minumanku membasahiku, lihat bajuku!"
Taehyun menoleh ke arah pelanggan yang lainnya, si pelanggan yang marah karena orange floatnya masih tetap mengoceh.
"Keluarkan dia! Kasih dia pelajaran yang benar!"
Taehyun mengenali pelanggan yang lain, itu adalah pemuda yang sama yang ia temui di perjalanan berangkat ke sekolah. Mendengar hal itu sendiri saja sudah sakit, apalagi bagi Yeonjun, yang memang tidak dapat melihat disalahkan sebegitu parahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ 𝗛𝗜𝗠. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]
Fanfic"Dua hati saling bertaut dalam malam Jatuh cinta Tak pernah bisa saling memandang." - Jack Canfield *Kisah ini dibuat atas ide dari cerita Jack Canfield dalam Chicken Soup for the Soul dan ada modifikasi sedikit(・∀・)