Setelah beberapa saat bibir mereka bersatu, Yeonjun memundurkan kepalanya dari Taehyun. Taehyun masih memejamkan matanya namun begitu merasakan Yeonjun telah menjauh darinya, ia membuka matanya menatap betapa dekatnya wajahnya dan Yeonjun saat ini. Walaupun Yeonjun tidak dapat menatapnya, akan tetapi Taehyun bisa mengerti apa yang dirasakan Yeonjun sekarang.
"Itu tadi ucapan terima kasihku, maaf kalau lancang." Taehyun cuma menunduk malu, "Aku tidak tahu harus ngapain lagi untuk berterima kasih,..."
"Gapapa, hyung,..." Taehyun menjawab dengan bibirnya yang tidak bisa berhenti tersenyum, "Jangan salahkan diri hyung. Aku,..."
"Apa aku mencuri pengalaman ciuman pertamamu?" tanya Yeonjun khawatir, "Maaf. Kau pasti—"
"Hyung." pangkas Taehyun. "Karena aku nggak sekolah hari ini, gimana kalau kita beli es krim?"
"Es krim? Itukah caramu menghabiskan waktumu?" tanya Yeonjun dengan tawa kecilnya.
"Cuma itu yang terlintas di pikiranku, hyung. Ayo!" Taehyun menggandeng lengan Yeonjun dan keduanya berjalan berdampingan menuju toko es krim langganan Taehyun.
Bersama Taehyun, Yeonjun berdiri di sampingnya untuk memesan es krim yang diinginkannya. Begitu antrian mencapai mereka, Taehyun menyebutkan es krim yang ia inginkan.
"Choco-strawberry-mint ice cream with sprinkles and,..."
"Maaf tapi maksimal es krimnya cuma dua macam." potong mbak-mbak yang jaga bagian kasir, menghanguskan harapan Taehyun.
"Kalau gitu, strawberry-mint with sprinkles and cookies." ucap Taehyun pada mbak-mbaknya yang akhirnya boleh juga.
"Masnya?"
"Hyung mau pesan rasa apa?" tanya Taehyun sambil menyenggol bahu Yeonjun. "Aku yang traktir, hyung."
"Blueberry-Choco." ucap Yeonjun sebagai respon dari Taehyun dan mbak-mbaknya.
Taehyun mengeluarkan dompetnya dan membayar dua es krim itu, lalu menunggu es krimnya disajikan. Yeonjun masih berdiri bersamanya, menunggu juga tapi ya diam-diaman. Begitu es krim disajikan, Taehyun dan Yeonjun duduk dibangku yang dekat tembok supaya mereka bisa bersandar. Taehyun duduk di sisi yang tidak berdempet dengan tembok sehingga bisa membiarkan Yeonjun yang bersandar, ia pun memakan es krim dari mangkuknya yang penuh akan toping dan eskrimnya itu.
"Taehyun." panggil Yeonjun pelan, namun tiada respon dari Taehyun. "Taehyun."
Tidak ada respon lagi. Tangan Yeonjun kemudian berada di meja, mencari keberadaan tangan Taehyun untuk mendapatkan perhatiannya.
"Hyung. Kenapa?" tanya Taehyun begitu Yeonjun meraih tangannya.
"Aku memanggilmu dua kali, apa nggak kedengaran?"
Taehyun menundukkan kepalanya, ia kemudian duduk mendekat pada Yeonjun supaya tidak lagi membuat kesalahan dan mengkhawatirkan orang.
"Aku terlalu fokus sama ponselku, maaf hyung." ucap Taehyun setelah mendekat pada Yeonjun. "Kenapa, hyung?"
"Aku mau makasih lagi." Yeonjun mengarahkan kepalanya pada Taehyun, "Apalagi ini."
"Gapapa, hyung. Aku lagi pengen es krim juga, jadi ya aku beli." balas Taehyun dengan senyum lebarnya.
"Mau cobain es krim punyaku?" tawar Yeonjun, Taehyun pun tanpa menjawab langsung mencoba es krim Yeonjun yang rasa coklat. Karena tadi tidak kesampaian beli tiga rasa sekaligus. "Habisin aja kalau mau."
"Nggak, nggak." Taehyun menggelengkan kepalanya lalu fokus pada es krimnya sendiri lagi. "Aku kan beli buat hyung, aku udah beli sendiri."
Yeonjun cuma tertawa. Melihatnya tersenyum begitu, membuat Taehyun yang tadinya mood down jadi naik lagi. Keheningan terjadi ketika masing-masing sibuk akan es krimnya sendiri—tepatnya setelah Taehyun membantu Yeonjun juga untuk makan es krimnya—hingga akhirnya Taehyun kembali membuka pembicaraan dengan topik yang menurutnya begitu sensitif untuk Yeonjun.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ 𝗛𝗜𝗠. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]
Fanfiction"Dua hati saling bertaut dalam malam Jatuh cinta Tak pernah bisa saling memandang." - Jack Canfield *Kisah ini dibuat atas ide dari cerita Jack Canfield dalam Chicken Soup for the Soul dan ada modifikasi sedikit(・∀・)