*mon maap judul chapter ini panjang😂
Hari demi hari berlalu. Taehyun seperti yang telah disarankan dokter melakukan kemoterapi secara rutin demi nantinya tumornya dapat diangkat dengan jalan operasi. Dan tidak disangka, selama ia menjalani kemoterapinya, pesta kelulusannya juga tiba.
"Eomma, haruskah aku datang?" tanya Taehyun kepada sang ibu yang berdiri di belakangnya.
"Datang, sayang. Eomma yakin banyak temanmu yang akan senang kalau kau bisa datang." ibunya mengusap bahu puteranya dengan lembut. "Eomma siapkan setelannya ya? Mandilah dulu dan siap-siap."
Taehyun menggenggam tangan ibunya dengan matanya yang sebelumnya mengarah pada cermin di hadapannya ke arah ibunya, "Baik, Eomma."
Mengingat hari ini Taehyun akan bersenang-senang setelah ujian akhir selesai, maka ia membuang wajah murungnya dan membersihkan diri serta pikirannya dari kemoterapi dan kawan-kawannya. Selama kemoterapi telah dilaluinya selama berkali-kali, selama itu pula Taehyun tidak menemui Yeonjun, terakhir kali ia melihatnya ketika di rumah sakit saat mau melakukan kemoterapinya pertama kali.
"Haruskah aku menemuinya?"
Selama itu pula, ibunya tidak pernah tahu hubungan tidak jelasnya dengan Choi Yeonjun.
Berpakaian rapih dan berdandan tampan, Taehyun yang percaya diri memasukkan undangan pesta kelulusan di saku celananya. Bersama ibunya, Taehyun berangkat dengan taksi yang ibunya panggil sebelumnya.
Sesampainya di tempat diselenggarakannya pesta kelulusannya, Taehyun mendapati ruangan tempatnya berpijak sekarang bagai sebuah klub malam. Bola disko, booth makanan dan minuman, musik EDM, dan murid-murid meliukkan tubuhnya sesuai irama musik. Awalnya Taehyun tidak yakin akan kehadirannya dalam pesta kelulusan SMA-nya itu, tapi kemudian ketika melihat Beomgyu di suatu sudut ia langsung menerobos kerumunan untuk menghampirinya. Sebelum sempat Taehyun mencapai tujuannya, Beomgyu sudah dihampiri orang lain yang dikenalnya, Choi Soobin dan mengobrol bersama, meninggalkan Taehyun dengan niatnya menggantung.
Dikarenakan bukan tipe orang yang suka meliuk-liukkan badannya asal-asalan, Taehyun memutuskan untuk menghabiskan waktunya di booth makanan. Taehyun menggerakkan kepalanya dari ujung kanan ke ujung kiri dimana berbagai macam makanan disajikan, perhatiannya tertuju pada sebuah kimbap, coklat, dan kue pie. Memang tidak begitu menyenangkan, tapi setidaknya ia bisa makan makanan enak gratis.
"Taehyun!" panggil seseorang setelah Taehyun memasukkan sepotong kimbap ke mulutnya. "Kukira kau nggak datang,..."
"Aku berubah pikiran. Maaf." balas Taehyun dengan senyuman, lalu perhatiannya tertuju pada Soobin yang berdiri di sebelah Beomgyu seakan tidak mengenalnya. "Kalian pacaran?"
"Nggak. Kami cuma temen." jawab Beomgyu dengan nada sesantai mungkin.
"Ayolah ngaku aja." goda Taehyun, "Soobin hyung tidak biasa kalau sudah pura-pura nggak kenal aku."
Yang disindir pun langsung membalikkan badannya ke arah Taehyun, ia juga pura-pura tidak melihatnya awalnya. Yah, tapi mau benar atau tidak selama mereka bahagia, kenapa tidak?
"Oiya, aku mau minta maaf karena nggak sempat mengabarimu." ucap Taehyun ketika Beomgyu duduk di sebelahnya dan Soobin sibuk membaur lagi.
"Gapapa. Aku nggak masalah sebenarnya." jawabnya, "Oiya. Habis ini mau ngelanjutin ke mana?"
"Aku belum kepikiran,... kurasa aku mau menyelesaikan urusanku dulu baru nanti mikir kuliah." jawab Taehyun yang mana Beomgyu langsung mengerti maksudnya apa.
Keheningan sejenak terjadi setelah Taehyun dan Beomgyu pikir tidak ada lagi yang perlu dibicarakan, Taehyun menggunakan waktu itu untuk menghabiskan makanan yang telah diambilnya sebelumnya. Begitu piringnya kosong, Beomgyu baru mengajaknya bicara lagi dengan topik yang baru.
KAMU SEDANG MEMBACA
☑️ 𝗛𝗜𝗠. [TaeJun][Yeonjun X Taehyun]
Fiksi Penggemar"Dua hati saling bertaut dalam malam Jatuh cinta Tak pernah bisa saling memandang." - Jack Canfield *Kisah ini dibuat atas ide dari cerita Jack Canfield dalam Chicken Soup for the Soul dan ada modifikasi sedikit(・∀・)