mulai

31 6 0
                                    

Ini sudah jam 23:35, aku hanya diam dikamar ditemani buku buku ku, sepulang sekolah aku sudah bertemu Gon dan melakukan apa yang seharusnya aku lakukan. Jika ada waktu aku akan ceritakan semuanya pada kalian, tolong ingatkan saja. Aku ini pelupa.

Entah dari mana datangnya aku memikirkan Na jaemin, murid baru yang bisa memikat semua kaum perempuan dalam hitungan menit disekolah. Menurutku dia anak yang pendiam, hangat dan tenang. Aku jadi penasaran denganya, tolong ingatkan aku lagi agar besok berkenalan denganya. Kemarin tidak sempat karena kaum kaum yang lain menghalangi.

———

''Na jaemin silahkan maju kedepan, ibu ingin melihat kemampuan mu dalam matematika.'' -Guru math ku yang sangat amat menyebalkan

Aku kira jaemin tidak sejenius itu. Jaemin maju kedepan dan berhasil mengerjakan semua soal yang guru kasih. Oke Na Jaemin kau berhasil memikat 1,2% hatiku hanya karena kejeniusan dan ketenangan mu.

''Jaemin gila , aku tak mengira kau se jenius itu. Ibu rine tadi hanya diam melihatmu, gila gila gila. bisa-bisa kau Baejin dan Nara.-Junkyu Dengan ocehan nya yang tidak berhenti berhenti.

''Kim Junkyu. Bisakah kau diam? kau tidak melihat dia merasa terganggu?'' -Airin anak yang sangat tidak suka dengan Junkyu, karena satu alasan Junkyu itu berisik.

Nara mengalihkan pandangan nya, dia melihat Jaemin yang hanya tertawa sambil melihat Junkyu dan Airin bertengkar karena masalah sepele. Tuhan senyuman dia sangat tenang, sepertinya benar dugaan ku dia anak yang sangat amat tenang tidak seperti Junkyu yang berisik, bisa dilihat dari awal masuk Jaemin tidak pernah keluar kelas untuk hal yang tidak penting, dia hanya akan berdiam dikelas memakai earphone dan menelungkupkan wajah di lipatan tanganya.

''Kim Nara! Kim Nara! Kim Nara!'' -Satu orang murid menghampiri ku dengan nafas yang tidak beraturan. Sepertinya dia berlari dari gedung sekolah yang baru.

''Ada apa? tenangi dan atur nafas mu terlebih dahulu. baru kau beritahu aku''

''tidak bisa!'' Dia mengotot. Masa bodoh. Jadi aku hanya diam sambil menunggu dia beres berbicara, toh dia ini yang cape bukan aku.

''Hyunjin! dia bertengkar dengan daniel di taman belakang!''
Aku terkejut sekarang, benar benar terkejut buat apa mereka berdua bertengkar, mereka akrab harusnya bukan bertengkar seperti ini.

–——

Yang Nara lihat disana sudah benar benar parah, hyunjin dan daniel yang sudah bertengkar tidak karuan.
Nara hanya melihat, niat nya untuk memisahkan mereka sudah habis setelah dia tau apa penyebab mereka bertengkar.

Choi Shiren kekasih Hyunjin, sebenarnya aku sering mendengar Hyunjin bercerita bahwa akhir akhir ini shiren berbeda padanya, dia jadi lebih dekat dengan Daniel yang notabenya adalah sahabat dekat Hyunjin. Aku bersumpah tidak suka Shiren, bukan karena hanya dia kekasih dan bisa mendapatkan hyunjin dengan mudah. Hanya karena dia seorang perempuan yang tidak tau diri? mana ada perempuan yang rela menghancurkan persahabatan kekasihnya hanya untuk membahagiakan dirinya sendiri? sudah tidak waras memang.

————

''memang dari awal Hyunjin tuh udah ga bener, kan sudah aku beritahu dari awal kau berteman dan mulai menaruh rasa padanya.'' -Shilla

''ya sudah lupakan. Mengapa jadi membawa yang dulu dulu, mungkin juga tadi emosi Hyunjin sedang tidak bisa dikendalikan, makanya sampai bertengkar begitu'' -kataku.
Mereka sebenarnya sedang menceramahiku karena aku tadi ikut terlibat dalam ruang bk.

''selalu saja membela si Hwang, dasar bucin'' -kali ini lumba lumba yang berbicara.

Sebenarnya kami tidak bertiga, melainkan ber empat. Satu lagi yang bergabung adalah Na Jaemin. Aku sudah bisa menebak siapa yang membawa Jaemin kesini, tentu si berisik Junkyu.
Jika kalian berfikir Junkyu hanya bergabung bersamaku itu salah. Junkyu mempunyai banyak teman di luar sekolah, maka dari itu dia selalu pulang lebih cepat dan terkadang selalu lupa mengerjakan jadwal piketnya hanya karena teman temannya.

''Jae mengapa kau mau mau saja di bawa oleh Junkyu kesini?, biasanya kau lebih betah di kelas'' -Aku tidak tahu mengapa diriku tiba tiba berbicara seperti itu.

''Tidak apa, aku hanya penasaran dengan anak bermarga Hwang yang bisa seenaknya menyeret mu dalam masalah nya, apa kalian punya hubungan khusus? '' -Jaemin

Bagus Na Jaemin kau membuatku mati sekarang.
satu pertanyaan yang bisa membuatku diam seribu bahasa hanya untuk menjawab nya.

—————

hallo?

moon,night or tea? | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang