Hhj

22 3 0
                                    

21:00. Aku sengaja menyalakan alarm jam segini. Hari ini, Aku dan Hyunjin akan menjelajahi malam(Lagi).
.
.
.
Nara sudah hampir sampai di depan komplek perumahan nya. Tentu saja pergi dengan sembunyi sembunyi. Dia senang, Malam ini bulan nya terang, Mengingatkan dia kepada ibunya. Rasanya dia ingin kembali terus menerus ke masa dulu.

''Lama sekali kau Hwang. Menyebalkan.''

''Hehehe. Ayo cepat masuk , udara di luar dingin sekali bukan?''

''Hm.'' —Hanya itu kata terakhir yang aku ucapkan.
.
.
.
.

Kurang lebih jam 11,sampai ditujuan aku dan hyunjin. Sebuah bukit tinggi, Yang dimana jika kau duduk tepat di puncaknya, Kau akan melihat pemandangan kota malam yang indah ditemani bulan dan bintang bintang.

Ini tempat favorit kami berdua.
Aku senang disini, Tenang. Malam adalah favorit Hyunjin dan Hyunjin adalah obat penenang ku. Aku gila, mungkin. Kemarin aku sudah menekatkan diri ku untuk mulai menutup rasa cinta ku kepadanya. Namun, Bisa kalian lihat sekarang. Aku selalu berada di bawah tangan dia dan selalu jatuh terus menerus.

———

Aku melihat padanya. Hwang, kau tampan. Seseorang yang selalu bisa mengambil hati ku saat ini. Aku sudah terlalu jatuh pada dirimu. Tapi, Aku tidak peduli sekarang. Yang terpenting kau ada sekarang dan selamanya.

Aku terlalu hanyut melihat padanya. Sampai-Sampai tidak sadar jika Hyunjin sudah memanggil ku sedari tadi.

''Hah, Iya ada apa?''

''Aku tahu aku tampan, Berhenti melihatku dan Dengarkan aku sekarang. Oke?''

Aku mendelik dan menghela nafas. '' Baik baik, kau ingin bicara apa memangnya?''

''Aku lelah, Kemarin aku mengakhiri hubungan ku dengan nya——''

''Hah?Lagi?!'' –Aku memotong ucapan nya, Karena jujur aku Kaget mendengarnya. Sudah berapa kali dia begini.

''Diam dulu, jangan memotong ucapanku. Kami mengakhiri nya karena dia hanya memanfaatkan ku. Tetapi sebenarnya itu bukan masalah inti yang ingin aku ceritakan.''

Dia menghela nafas. Sejujurnya, aku takut sekarang. Aku takut jika cerita nya akan membuat semuanya berubah di esok hari.

''Lihat aku sekarang dan pegang erat tangan ku Kim Nara.''–Setelahnya, Aku hanya mengikuti ucapanya. Menghadap tepat kepadanya dan memegang erat tanganya.

Tuhan Aku takut sekarang.

''Nara, Setelah kau tau semuanya setelah ini. Aku mohon Jangan meninggalkanku. Janji?'' –Aku tidak bisa berpikir. Jadi, Aku hanya menganggukan kepala ku dan berkata jika aku janji.

''Dengarkan baik baik, Dan sekali lagi aku mohon. Jangan memotong.'' –Dia menghela nafas kembali.

''Ayah dan ibuku bercerai sore tadi. Aku tidak akan jelaskan apa alasanya, Karena ku tahu kau sudah bisa membaca alasanya apa. Nara, Aku harus memilih sore tadi juga jika aku harus ikut dengan siapa. Aku tidak bisa berpikir. Yang ada di kepalaku hilang semua. Aku minta maaf, Maaf dan maaf.'' –Aku mohon, Jangan katakan. Aku sudah ingin menangis sekarang, Jika benar yang akan dia katakan adalah hal yang selalu aku takutkan, Aku akan sangat berada dibawah nantinya.

''Nara, Aku ikut dengan ibuku. Aku akan pergi besok pagi. Aku minta maaf.'' –Hyunjin, dengan tangan yang makin erat memengang ku.

Aku menundukan kepala dan menangis sejadi jadinya. Ini yang selalu aku takutkan, Dan terjadi sekarang.

Tuhan, Kumohon dengar aku sekarang. Apa kau tidak lelah melihatku terus begini? Aku ingin bahagia.

Ini yang terakhir. Aku melihat bulan dan malam bersamanya, Bermain dan membuang surat suratnya, Dan yang terakhir Hyunjin memeluk ku. Hyunjin aku cinta
padamu sangat dan sangat. Tolong, Ingat itu.

Aku akan ingat malam ini. dimana kau memeluk ku. Dan mencium keningku. Romantis bukan? Ini akan dikatakan romantis jika kita akan bersama selamanya. Namun yang sebenarnya cocok di katakan adalah sangat menyedihkan karena fakta yang mengatakan nya.

————🌑

moon,night or tea? | Na JaeminTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang