•••PERTEMUAN•••Pagi telah tiba , seorang gadis masih tidur di balik selimut tebalnya cahaya matahari mulai masuk melalui jendela dan menembus tirai itu.
Tamy menggeliat di atas ranjangnya dan jam sudah menunjukkan pukul 6.30 pagi ,tapi Tamy belum juga bangun dari tempat tidurnya.
Alhasil ibunya pun datang ke kamarnya karena tidak biasannya Tamy kesiangan seperti ini.
"Tamy !!!,bangun ,Tamy!!", Panggil ibunya itu di samping ranjang Tamy , sambil menggoyang-goyangkan badannya. Tapi yang merasakan terganggu pun sontak kaget.
"sudah siang jam setengah 7 !!!" ,lanjut ibunya agak marah tanpa basa-basi.
Tamy pun langsung melihat jam yang ada di atas nakasnya, "Kenapa ibu tidak membangunkanku dari tadi ",tanya Tamy dan ia pun langsung lari ke kamar mandinya .
ibunya yang melihat kelakuan anaknya itu hanya menghela nafas panjang sambil berkecak pinggang dan pergi meninggalkan nya .
***
Setelah berdebat cukup lama akhirnya Afa mengalah ,kakaknya yang ia rasa sangat posesif itu bersikeras ingin menghantarkannya ke sekolah , namun Afa terus menerus menolaknya namun apa daya nya ia selalu akan selalu kalah.
•••Flashback on•••
"Ayo cepat ! Nanti kau bisa terlambat " Teriak Daniel dari depan pintu masuk rumahnya.
"Jika aku juga terlambat itu semua karena mu". Gumam Afa kesal dan tampak tak semangat .
"katakan saja pasti kau itu hanya ingin mencuci mata dengan melihat-lihat perempuan cantik yang ada di sana ,Iya kan? " ,Tanya Afa ketus.Daniel pun agak sedikit tersinggung dengan kata-kata adiknya itu.
"Memangnya kenapa kalo aku memang ingin melihat-lihat perempuan yang ada di sana , hmm?" ,Jawabnya asal."Hey apa kau tidak sadar kak , kau itu sudah tua , janganlah kau terus-menerus jadi seorang playboy , memang banyak wanita yang suka padamu namun mereka hanya menyukai uangmu secara kakak itu seorang CEO di perusahaan kita , lebih baik kau memang harus mencari seorang istri , bukannya seorang pacar ".
Sadar akan omongannya yang melantur kemana-mana Afa segera menutup mulutnya rapat-rapat , dan dia tidak berani menatap kakaknya itu ,yang sebenarnya terkenal di dunia luar sebagai pria yang datar dan dingin ,namun semua itu berbanding terbalik dengan Afa yang sangat mengenal kakaknya itu.
Karena tahu dengan adiknya yang nampak ketakutan , namun mau bagaimanapun ia tetaplah adik kesayangannya dan ia pun segera mencairkan suasana , walaupun agak sedikit tersinggung dengan kata-kata adiknya itu.
"Hahaha , apakah menurutmu aku se-tua itu , hei aku baru berumur 27 tahun. Dan aku rasa itu masih sangat muda ", Daniel hanya terkekeh geli mendengar pernyataan adiknya.
"...dan asal kau tahu aku tidak pernah berpacaran dengan perempuan kecuali hanya." Daniel menjeda perkataannya beberapa detik,
"Yaa, kau tahu itu bukan ? , dan aku tidak menginginkan lagi dengan hal bodoh seperti itu . Hal semacam itu cukul membuatku muak ", lanjutnya .Hal itu mampu membuat Afa benar-benar ketakutan bagaimana bila nanti kakaknya marah padanya , pikirnya.
"Maafkan aku " , lirihnya .
Daniel hanya menatap Afa , dan mengelus pucuk kepalanya.
"Kau sepertinya sangat ketakutan , dengarlah !, Kau tak perlu takut dengan kata-kata mu , memang aku sedikit tersinggung tapi aku tak akan bisa marah kepadamu Adik Kecil ", jawab Daniel dengan menekankan kata terakhirnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sweet Husband
Teen Fiction••• Alivia Putri Utamy ••• Wajah cantiknya mampu membuat semua orang terpukau dengannya . Ditambah lagi dengan kulit putihnya dan bulu mata yang lentik serta tinggi badan yang ideal . Akankah Cinta kembali tumbuh di hatinya mematahkan rasa sakit ya...