CHAPTER 4

1.8K 43 0
                                    

•••PERTEMUAN KEDUA•••

Setelah sampai di depan kelas Tamy segera mengatur nafasnya yang terengah-engah karena terus berlari tadi.
Dan setelah merasa cukup ia pun masuk kedalam kelas , keberuntungan hari ini ada di tangannya, untung saja guru yang mengajar hari ini belum masuk ke kelasnya , dan ia pun segera duduk di sebelah kursi kosong sebelah Afa.

"Hah Tamy , aku kira kamu nggak bakal masuk karena terlambat ",ucap Afa ,dan segera memberikan Air minumnya kepada Tamy yang tampak kelelahan itu.

"Terima kasih Afa ", balas Tamy ,"kenapa kamu bisa terlambat ?",tanya Afa lagi ,dengan nafas keadaan lelahnya yang mulai berkurang ia pun segera menjawab pertanyaan Afa.

"Oh itu, aku hanya agak kesiangan tadi",jelas Tamy. Dan hanya dibalas anggukan kepala oleh Afa .

Setelah itu tak lama buk Dina datang dan langsung memberi salam kepada para siswanya. Waktu belajar pun dimulai....

___________________________
_

Karena ingin menghilangkan kepenatannya pulang sekolah pun Tamy langsung pergi ke cafe dekat sekolahnya tentu saja juga bersama Afa.

"Fa , gue mau ke toilet sebentar ya . Loe tunggu aja disini ",sambil beranjak dari meja sambil sedikit berlari.

"Iya , hati-hati ,jatuh loh nanti", Afa hanya menggeleng-gelengkan kepalanya karena tak habis pikir dengan tingkah Tamy.

___________________________________

Setelah selesai membersihkan dirinya di dalam toilet, Tamy pun langsung kembali sambil berjalan cepat hingga tanpa sengaja ia menabrak sesuatu di depannya.

BRUKKK

Ternyata yang ia tabrak adalah dada bidang seorang laki-laki , hingga ia pun terjatuh.

"Maaf saya tidak sengaja", sambil berdiri tapi tak ada seorang pun yang membantunya.

Setelah ia berdiri ternyata yang ia temui adalah laki-laki yang pernah ia tabrak di sekolah tadi pagi. Dengan wajah datarnya laki-laki itu tidak menanggapi ucapan maafnya.

"Ka...Kamu.. !!! Maaf..Maafkan saya tuan saya tidak sengaja menabrak anda ", ia merasakan tubuhnya mulai bergetar ketakutan karena laki-laki itu tidak menanggapi ucapan maafnya.

Matanya terus menatap tajam Tamy , hingga yang dilihat pun semakin ketakutan.
Namun lagi-lagi bukannya menjawab ia malah meninggalkan Tamy begitu saja.

"Dasar cowok Aneh ", desis Tamy , karena geram dengan kelakuan laki-laki itu.

Daniel membalikkan tubuhnya kebelakang kembali ,"Kamu bilang saya apa tadi ?, ".

"Hah.. apa.. saya tidak mengatakan apa - apa ", ucapnya sambil menunduk dalam .
"Huh bodoh !!, Kenapa ia bisa mendengarnya ?"", Batin Tamy.

"Kamu kira saya tidak mendengarnya ??, Huh..!!!" , Sambil berjalan kembali ke arah Tamy ia menjawab dengan dingin dan pastinya datar.

"Dengar!!, Jangan pernah sekali lagi mengatai atau mengatakan apapun lagi di belakang saya , Ingat itu !" ,Ucapnya lagi sambil menatap tajam kearah Tamy, Dan mengamati setiap inchi wajah Tamy.

Deg

"Ba...Baik ,", sambil terus menunduk ,entah kenapa saat mata itu menatapnya ada desiran aneh di hatinya, tak dapat ia jelaskan.

"Bagus", Singkat ia jawab , dan ia pun langsung berlalu pergi meninggalkan perempuan itu, menatapnya tanpa sadar membuat lengkungan senyum di bibirnya.

"Daniel Putra Adderson", gumam Tamy ,ya ia bisa tah nama laki-laki itu dari sebuah name tag yang berada di saku jasnya.

Sambil menghela nafasnya pelan karena laki-laki bernama Daniel tadi telah pergi entah sejak kapan ,karena sedari tadi ia hanya menunduk takut dengan mata tajam yang menatapnya.

Segera ia kembali ke meja , tempatnya duduk bersama Afa , entah sudah berapa lama ia meninggalkan Afa sendirian sejak tadi.

_________________________________________

Malam telah tiba .

Tamy yang sejak tadi berada di meja belajar pun langsung membaringkan tubuhnya ke atas ranjang Queen size miliknya.
Pikirannya terus berkelana memikirkan laki-laki yang ia temui tadi.

'Siapa dia , kenapa dia tadi ada di sekolah ?' , Pertanyaan terus beruntun diotaknya . 'dan kenapa saat itu ada rasa aneh dihatinya', 'apa ini yang namanya cinta'.
"Huh , cinta apa itu ... Bukankah hatiku sudah mati ", gumamnya sambil sedikit tertawa dengan pikiran anehnya ini .
"bagaimana bisa baru saja bertemu aku langsung bisa merasakan hal ini",ia pun kembali merutuki kebodohannya sendiri.
kini ia kembali mengingat masa lalunya kembali. Dan itu membuatnya semakin pusing ,hingga akhirnya ia putuskan untuk tidur.

___________________________________

DANIEL POV

Di sebuah kamar yang sangat luas , dengan dinding bercat hitam dan abu-abu, serta tempat tidur yang berukuran king size, tampak dari sana seorang laki-laki yang tidak lain adalah Daniel sedang berdiri di balkon kamarnya.

Matanya memandang langit malam dan beberapa kendaraan yang masih berlalu-lalang memenuhi jalanan malam ,pemandangan lampu-lampu kendaraan itu membuat pemandangan yang indah.

Terukir lengkungan senyum di bibirnya , yang entah sejak kapan muncul namun bukan karena melihat pemandangan tadi tapi karena perempuan yang ia temui tadi siang.

Drrttt...drrttt

Terdengar suara handphone , dan hal itu langsung membuyarkan lamunannya dan menghilangkan senyum tulus di bibirnya itu.

"Halo!! ", Terdengar suara wanita disana dengan nada bicara yang dibuat-buat manja , membuat telinga Daniel mendengung.

"Apa?!!"jawabku malas.

"Mmmm ... Kamu sudah makan malam belum sayang??" Tanya wanita iu dengan nada masih dibuat manja.

Hal itu semakin membuat Daniel kesal .
"To the point !!!",jawabnya ketus sambil sedikit kesal.

"Mmmm.... Iya deh iya , kamu bisa nggak besok kita dinner , kan sudah lama juga kita nggak ketemuan , gimana sayang ??".

"Saya sibuk , dan satu lagi jangan pernah ganggu kehidupan saya !!", Ingin rasanya membanting handphone miliknya .

" Kok kamu gitu sih , aku kan sayang kamu ",ucapnya tak mau kalah dan masih nampak bersikeras mencari perhatian dari Daniel.

"Sudahlah kita tidak ada hubungan lagi !!!" , Langsung aku matikan handphone milikku saat ini ,dan langsung melemparkannya ke atas meja ,ia sudah cukup kesal dengan kelakuan wanita itu .

Daniel pun langsung menghempaskan tubuhnya ke atas ranjang king size miliknya , dan tertidur.

_____________________________________________



My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang