CHAPTER 6

1.6K 38 0
                                    


••RUMAH DANIEL•••

"Mi bangun...Mi!!!" , Teriak Afa

"Ayo kita bawa ke kamarnya dahulu , loe jangan teriak-teriak gue juga semakin bingung nih",
Afa pun hanya mengangguk dan mereka segera mengangkat Tamy ke kamarnya.

___________________________________

Sudah cukup lama Tamy tidak sadarkan diri. Hari juga semakin malam .Afa dan Arin masih tetap setia menunggu Tamy duduk di samping ranjang Tamy. 'Mungkin Tamy sudah tertidur' , pikir Afa.

"Arin loe jangan pulang ya !!, Loe temenin gue tidur disini sekalian jagain Tamy, gimana kalo malam-malam dia terbangun , gue harus minta tolong siapa ?" Cegah Afa agar Arin tidak pulang.

"Iya gue bakal ikut menginap disini kok " jawab Arin sambil tersenyum.

""Gue bingung Rin ,harus bilang apa ke Tamy kalo nanti dia bangun ".

"Iya gue juga bingung , kasihan sekali Tamy " ,ucapnya sambil tetap menatap Tamy  yang terbaring lemah di ranjang.

___________________________

Seusai pemakaman keluarga Tamy , semua orang sudah pulang dan dimakam hanya tinggal Tamy yang masih terisak menangis disana yang hanya ditemani Afa.

"Tamy kita pulang yuk , sekarang sudah mau sore , loe juga belum makan , nanti kalo loe sakit gimana ?",Afa mengajak Tamy pulang namun Tamy hanya tetap menangis di makam keluarganya itu.

"Biarin aja gue sakit , biar gue sekalian nyusul orang tua gue aja !!", Sentak Tamy.

Dan hal itu tentu saja membuat kaget Afa .
"Tamy loe nggak boleh ngomong kayak gitu, disini kan masih ada gue dan masih banyak teman-teman yang bakal jagain dan nemenin loe. Loe nggak perlu takut karena sendirian", sambil mengelus punggung dan bahu Tamy , Afa terus membujuknya .

" Tapi Fa , loe mau kan nemenin gue di rumah ?".

"Iya tentu saja gue mau , bahkan loe bisa kok tinggal di rumah gue kalo mau".

Tamy pun hanya mengangguk setuju. Mereka pun kembali ke mobil.
Saat di mobil tiba-tiba handphone Afa berdering.
"Halo kak , ada apa " , ternyata yang menelfon nya kakaknya , Daniel.

"Kenapa kamu belum pulang juga dari tadi malem, kamu dimana ?", tanya Daniel sarkas.

"Mmm aku di rumah temen aku kak , aku mau nemenin dia di rumahnya beberapa hari soalnya..." ,

"PULANG SEKARANG", belum sempat Afa menyelesaikan ucapannya Daniel dengan cepat memotongnya , Afa pun hanya berdecak kesal.

"Tap.. Tapi aku nggak bisa kalo harus pulang sekarang", ucap Afa terbata-bata karena ia takut saat kakaknya itu sedang marah.

"Kenapa nggak bisa ?, Pokoknya kakak nggak mau tahu kamu harus pulang hari ini !",ucapnya ketus.
Dan sambungan telepon pun dimatikan satu pihak oleh kakaknya.

Bukan karena apa Daniel bertingkah seperti ini . Itu karena ia telah berjanji pada orang tuanya untuk menjaga  adiknya itu saat di Indonesia. Karena sebenarnya orang tuannya akan tinggal di Inggris cukup lama, bukan hanya beberapa hari saja.

"Menyebalkan",desis Afa kesal.

Ia kemudian melihat ke arah Tamy yang sejak dari tadi menatap ke luar  jendela mobil dengan tatapan kosong.

"Mi , loe baik-baik aja kan ?", Tanya Afa sambil menggoyangkan bahu Tamy.
Tamy hanya menhedikkan bahunya.

"Mmm... Tamy tadi kakak gue telfon , gue disuruh pulang ke rumah ,mmm... Jadi loe mau nggak ke rumah gue malam ini , nginep di rumah gue biar gue bisa temenin loe sekaligus jagain loe . Mau ya mi , gue khawatir kalo loe sendirian di rumah", tanya Afa lembut.

""Tapi Fa , apa nanti kakak loe bolehin gue disana?", tanya Afa , mantannya terlihat sembab dan masih tampak terlihat air mata di pipinya yang sudah mengering.

"Tentu saja boleh Tamy ,nanti biar gue yang bilang loe nggak perlu takut, lagian besok kan kita sedang libur , jadi loe nggak perlu khawatir akan urusan sekolah."

Tamy hanya mengangguk sambil tersenyum tipis, tak disangkanya ia akan mendapatkan teman sebaik Afa.

"Terima kasih ya Fa ,sudah banyak bantuin gue ,  loe itu sahabat sekaligus saudara gue",ujar Tamy.

"Gue seneng kok Mi bantuin loe , gue juga seneng kalo loe mau menganggap gue saudara loe " , Afa pun ikut tersenyum tulus.

____________________________

Tanpa terasa setelah cukup lama di dalam mobil , mereka memasuki sebuah pekarangan rumah dengan pagar yang sangat tinggi.

Dan disana tampak seorang pria paruh baya dengan cepat membuka pagar itu , ketika mobil milik Afa akan masuk.

"Fa ini beneran rumah loe ", tanya Tamy kagum sambil terus menatap ke arah pekarangan yang begitu luas dan banyak ditumbuhi oleh bunga-bunga.

"Iya Tamy , semoga kamu betah ya tinggal disini?",jawab Afa sambil menggaguk.Tamy pun hanya tersenyum simpul , ia masih tak dapat melupakan kesedihannya.

Setelah memakirkan mobilnya , Afa langsung mengajak masuk ke dalam rumah.

"Tamy loe baik-baik aja kan ?"tanya Afa khawatir karena melihat wajah Tamy yang tampak  sangat pucat.

"Iya gue baik kok",jawab Tamy singkat sambil tangannya memegang kepalanya sambil memijit pelipisnya pelan .

'kenapa kepalaku pusing sekali',batin Tamy.

Ketika Afa baru membuka pintu rumahnya , terlihat seorang sosok laki-laki berbadan tinggi tegap yang sudah berdiri di depan  pintu itu.

Lalu tiba-tiba saja Tamy pingsan seketika , dan hal itu sontak membuat Afa dan Daniel kaget.

______________________________________

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang