CHAPTER 7

1.7K 45 0
                                    


Ketika Afa baru membuka pintu rumahnya , terlihat seorang sosok laki-laki berbadan tinggi tegap yang sudah berdiri di depan  pintu itu.

Lalu tiba-tiba saja Tamy pingsan seketika , dan hal itu sontak membuat Afa dan Daniel kaget.

***************

Di ruangan lain disana terlihat Daniel dan Afa yang sedang duduk di sofa .

"Siapa perempuan itu", tanya Daniel ketus.

"Huh",Afa hanya berdecih kesal kepada Daniel menurutnya kakaknya ini terlalu posesif. " Dia temanku, dan jangan khawatir dia itu orang yang sangat baik". lanjutnya.

"Apa dia benar-benar baik , siapa namannya dan dimana tempat tinggalnya , kenapa kau membawa nya kesini?" . Tanya Daniel beruntun dan sepertinya ia sedikit penasaran.

"Hei kak apa bisa jika kau bertanya itu satu persatu dahulu , aku kan jadi tambah pusing karena mu?",ucap Afa sambil berdecak kesal.

"Sudahlah jangan banyak alasan.Cepat beritahu siapa namanya , agar aku bisa mencari tahunnya , apa dia benar-benar orang yang baik atau tidak ?! ."

"Tentu saja dia baik , semua teman-temanku itu orang baik",jawab Afa sambil memutar bola matanya jengah.

"Dimana tempat tinggalnya dan dimana keluarganya?", tanya Daniel lagi, dan hal itu sungguh benar-benar membuat Afa pusing .

"Panjang sekali cerita nya , dan tak akan selesai jika aku ceritakan sekarang ",jawabnya asal.

Terlihat Daniel yang mulai geram dengan Afa, ia memasang wajah datarnya kembali , seakan meminta jawaban .

"Mmm kenapa kakak bertanya terus tentang nya , apa kakak tertarik dengan dia ,haa ???", Afa menaikkan satu alisnya , bermaksud menggoda Daniel.

"Tapi jika memang kau menyukainya aku akan setuju kok, karena memang dia itu perempuan yang sangat baik", lanjut Afa sambil tersenyum dan terkekeh geli.

Daniel pun mulai resah karena adiknya yang tiba-tiba berkata demikian sambil menggodanya.

"Ap..apaan sih kau ini ,aku kan hanya bertanya ,kenapa kau malah tidak nyambung seperti ini?", jawabnya sedikit gelagapan sendiri.

"Lagian kenapa pula aku harus meminta persetujuan mu jika akan berhubungan dengan perempuan, memangnya kau siapa?",tampak Daniel yang kesal dan ia memperlihatkan wajah datarnya kembali.

"Ihh aku kan hanya memastikan, kenapa kau jadi marah apa yang aku katakan itu benar?".

Daniel pun menatap tajam Afa dan hal itu sukses membuat Afa sedikit ketakutan, "mmm iya-iya maaf" , jawabnya pelan.

"Jadi namanya itu....",

PRANGG.....

Belum sempat Afa menyelesaikan ucapannya terdengar suara seperti pecahan gelas. Sontak ia pun terkejut dan ia segera berlari menuju ke kamarnya.

"TAMY!!!!", Panggilnya sambil berlari ke arah tangga.

***************

TAMY POV

Setelah dari pemakaman usai Afa mengajakku kembali kerumah , entahlah aku sebenarnya sangat enggan meninggalkan di pusara ini.
Bahkan aku berpikir lebih baik aku ikut bersama mereka. Ayah dan ibuku.
Toh, tidak ada lagi yang perlu aku perjuangkan di dunia ini , menurutku .

Tapi Afa bersikeras untuk mengajakku pulang , sehingga mau tidak mau aku mengikutinya .
Dia bilang masih ada dirinya dan yang lain yang akan menemani ku . Entahlah perkataannya sungguh membuatku menjadi nyaman dan aku akhirnya menujuinnya begitu saja.

My Sweet HusbandTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang