Chapter 1

62 8 0
                                    

Bel istirahat baru saja berbunyi.Seluruh murid SMA Cakrawala keluar dari kelasnya masing-masing dan berjalan kearah lapangan.Sedangkan Adeva,Starla dan Clara masih ada di dalam kelas memasukkan buku pelajaran ke dalam tasnya masing-masing.

Tidak butuh waktu lama mereka pun sudah selesai memasukkan semua bukunya.

Adeva menghampiri bangku Clara dan Starla"Hai,jadi ke kantin?"tanyanya.

Clara dan Starla menoleh menatap Adeva yang sudah berdiri di samping bangku mereka."Gimana La?semua anak udah pada ke lapangan tuh"tanya Clara kepada Starla.

"Gue laper,kalo lo mau liat mereka basketan liat aja sendiri.Gue sama Adeva biar ke kantin,ya nggak Dev?"ujar Starla.

Adeva mengangguk membenarkan ucapan Starla karena sedari tadi memang dia sangat lapar jadi dia ingin ke kantin saja.

"Yaudah deh gue ngikut aja,cuci matanya dipending dulu,toh nanti juga jam kos dan bakal bisa liat roti sobek"ucap Clara dengan santainya.

Starla menonyor kepala Clara karena otak sahabatnya itu selalu dipenuhi dengan cogan-cogan yang tidak ada manfaatnya sama sekali menurut Starla.

Adeva hanya terkekeh melihat tingkah kedua teman barunya itu.

Mereka bertiga pergi ke kantin dengan berjalan melewati koridor yang sangat sepi.Hari ini ada latihan basket di lapangan dan para pemain basket tersebut merupakan most wanted SMA Cakrawala yang terkenal dengan ketampanannya.Hari ini setelah istirahat akan ada jamkos karena guru-guru sedang mengadakan rapat jadi puas-puaslah para siswi bisa melihat idola mereka latihan basket.

Memang sebentar lagi akan diadakan lomba basket antar sekolah,jadi sudah pasti siswa yang mengikuti ekstrakurikuler basket harus latihan.SMA Cakrawala memang sudah menjadi juara bertahan basket tetapi bukan berarti tidak ada latihan sebelum lomba.

Jam istirahat telah usai.Adeva,Starla dan Clara juga sudah selesai makan di kantin.Kini mereka sedang berjalan menuju lapangan basket karena ajakan Clara yang katanya ingin melihat roti sobek.

Suasana lapangan sangat ramai dengan suara para siswi yang berteriak menyemangati idolanya masing-masing.Meskipun ketiga sahabat itu masih berada agak jauh dari lapangan tetapi mereka bisa mendengar suara riuh penonton.

"Ayo Denta,Devan semangat"

"Denta Denta Denta"

"Devan Devan Devan"

"Marchel Marchel Marchel"

"Rio Rio Rio"

Dan masih banyak lagi teriakan-teriakan penyemangat yang mereka ucapkan.

Adeva,Starla dan Clara memasuki lapangan dan hendak mencari duduk di tempat penonton,tetapi sepertinya semuanya sudah penuh.Kedatangan mereka menyita perhatian dari seluruh penonton mungkin karena Starla dan Clara merupakan most wanted girl di SMA Cakrawala atau malah lebih memperhatikan siswi baru yaitu Adeva yang berjalan anggun dengan mereka.

"Aduh,gue udah duga kalau nggak bakalan dapet tempat duduk,mana panas lagi"keluh Starla.

Ketika mereka datang banyak cowok yang bersiul dan menggoda mereka.Jangan lupakan tentang kecantikan mereka yang melampaui batas,terutama Adeva.

Adeva melihat kakaknya yaitu Alan berjalan ke arahnya.Alan berhenti di depan ketiga cewek itu dengan keringat yang membasahi pelipisnya membuat siapapun akan tergoda termasuk kedua teman Adeva."Para cecan nggak dapet tempat duduk ya?"ucapnya sambil tersenyum manis membuat banyak penonton terutama yang perempuan berteriak.

Starla dan Clara hanya bingung karena tidak biasanya kakak kelasnya itu menghampiri mereka.

Alan memutar badannya ke arah bangku penonton."Kosongin tiga bangku yang nggak kena sinar matahari buat mereka duduk,nanti gue kasih bonus fotbar bareng gue"ucapnya setengah berteriak kepada para penonton.

Sontak seluruh siswi beranjak dari tempat duduknya dan mempersilahkan ketiga cewek itu duduk di tempatnya.Starla dan Clara dibuat ternganga dengan perilaku kakak kelasnya tersebut.

"Silahkan duduk para cecan"ucap Alan mempersilahkan ketiga cewek itu untuk duduk di bangku yang akam mereka pilih.

Adeva hanya tersenyum geli melihat tingkah konyol kakak sulungnya tersebut.Dia mengajak kedua temannya untuk duduk disalah satu kursi yang ada di sana membuat sang penduduk kursi sebelumnya tersenyum kemenangan karena akan fotbar bersama seorang Alan Albert Hendric yang gantengnya nggak ketulungan.

"Itu Kak Alan kesambet apa ya?"tanya Clara dengan memandang Alan yang ada di pinggir lapangan sedang melatih adik kelasnya untuk lomba.Memang Alan dan Arkan pernah menjadi salah satu anggota tim basket SMA Cakrawala tetapi karena sudah kelas XII akhirnya mereka digantikan dengan adik kelasnya.

"Atau jangan-jangan dia suka kali sama lo Dev"tuduh Starla kepada Adeva.

"Eh,ya nggak lah orang dia itu kakak kesayangan gue"ucapnya santai membuat kedua temannya terbelalak tak percaya."Gila"ucap Clara dan Starla bebarengan.

Sementara dilain tempat terdapat anggota tim basket sedang istirahat dan duduk di tepi lapangan.Mereka melihat kejadian Alan yang mempersilahkan ketiga siswi itu untuk duduk.

"Wiih,menang banyak tuh Bang Alan bisa dempet-dempet ama cecan,tiga malahan"celoteh Marchel sambil geleng-geleng kepala.

Memang anggota Four Tiger yang terdiri dari Denta,Devan,Marchel dan Rio merupakan anggota tim basket SMA Cakrawala yang akan mewakili sekolahnya untuk lomba.

"Mata lo sama pikiran lo cecan mulu isinya,emak lo yang tiap hari dandan di rumah aja nggak pernah dipikirin"cibir Rio.

Marchel hanya mengedikkan bahunya karena jika Rio sudah berbicara maka tidak ada habisnya dan sangat sulit untuk menghentikan celotehnya yang tidak masuk akal sama sekali.

"Gue denger-denger siswi baru pindahan dari Paris diantara mereka bertiga itu emang adeknya Bang Alan"tambah Devan yang mulai tertarik dengan topik pembahasan

"Pantes"jawab Marchel.

"Lo ingetkan Ta,yang tadi pagi ada cewek telat itu?ya itu adeknya Bang Alan"ujar Devan kepada Denta yang sejak tadi diam mendengarkan obrolan teman-temannya itu.

Denta memandang dimana terdapat Adeva dan teman-temannya yang sudah duduk di bangku penonton dan tak disangka terdapat senyum tipis yang mengembang di bibir Denta."Cantik"ucapnya lirih bahkan mungkin tidak ada yang mendengar ucapannya.

"Ayok latihan lagi!malah ngerumpi kayak emak-emak arisan lo pada"suruh Alan yang entah datang dari kapan.

Mereka langsung berdiri mendengar suruhan Alan karena bagaimanapun mereka harus menurut kepada Alan sebagai pelatih dan senior mereka,mekipun mereka sudah mengenal akrab.

"Btw adek lo cantik banget Bang"canda Marchel sambil menaik turunkan alisnya ke arah Alan.

"Kalo sampek lo apa-ngapain adek gue,bakal abis lo"ucap Alan sambil mengudarakan kepalan tangannya ke depan kepala Marchel.

"Yey,canda Bang,gue juga tau kalo lo sayang banget sama adek lo.Kalo gue apa-apain dia sama aja gue mau bunuh diri,sampek rumah tinggal nama doang kan kasian emak gue"ucap Marchel yang sudah mengerti tentang Alan.

"Bagus kalo lo tau"ucap Alan dengan nada datarnya.

"Waktu istirahat sudah habis"sela Arkan yang baru datang entah darimana sambil menunjukkan stopwatch.

Mereka akhirnya pergi ke lapangan untuk melanjutkan latihan lagi,membuat para siswi kembali berteriak menyebutkan nama idola mereka satu per satu berusaha menyemangatinya.

💖💖💖

Halo,kembali lagi dengan cerita saya yang entah menurut kalian gaje atau tidaknya.Oh ya,aku cuma mau ngingetin kalo kalian suka kalian bisa vote melalui gambar bintang di pojok kiri bawah ya?tinggalin jejak,kalau tidak vote juga bisa coment,jangan jadi silent readers.

Iya,aku atau kalo agak pendek sih,tapi aku lanjutin deh kapan-kapan.

See you next chapter👇

ADEVANTATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang