#Budayakan vote sebelum atau sesudah membaca
Ini adalah kisah seorang most wanted boy SMA Cakrawala yang terkenal dengan ketampanannya dan kejeniusannya yang sudah tidak diragukan lagi.
Dia juga merupakan seorang Ketos yang terkenal sangat menaati p...
"Dek,nanti Kakak bisa anter kamu tapi kakak nggak bisa barengin kamu pulang"ucap Arkan.
Adeva dan Arkan kini berada di dalam mobil lamborghini berwarna hitam milik Arkan.Hari masih pagi dan mereka sudah berangkat ke sekolah.
"Yaudah nggak papa dek Kak"Sebenarnya Adeva sedikit kurang yakin nanti dia akan pulang bagaimana,tetapi dia percaya kepads kakaknya itu bahwa dia pasti memiliki urusan penting yang tidak bisa ditunda dan akhirnya tidak mengantarkan pulang dirinya.
Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya mereka sampai SMA Cakrawala.Mobil Arkan memasuki gerbang utama SMA Cakrawala dan melaju ke arah parkiran disusul dengan mobil lamborghini warna hijau milik Alan.
Tidak sedikit pasang mata yang memperhatikan kedua mobil itu dengan penuh kagum dan pastinya mereka tau siapa pemilik mobil tersebut karena Arkan dan Alan juga tidak jarang mengendarai mobil itu ke sekolah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Kedua mobil itu sudah terparkir di parkiran sekolah.Arkan,Alan dan Adeva turun dari mobil itu.Banyak sorak sorai dari siswi SMA Cakrawala yang melihat idolanya turun dari mobil itu.
"Itu beneran si anak baru kelas XI itu?kok ganjen banget sih,pakek bareng lagi di mobilnya Arkan"
"Iihh Kak Arkan sama aku aja sih,lebih cantik"
"Itu serius Arkan barengin adik kelas?"
"Ceweknya masih cantikan gue kali"
Dan masih banyak lagi ocehan-ocehan dari mulut murid perempuan yang melihat kebersamaan Adeva dengan kedua kakaknya.Memang masih sahabat Adeva serta sahabat Arkan dan Alan yang tahu kalau mereka sebenarnya adalah adik kakak.
"Berisik banget sih,kayak nggak pernah tau orang cantik aja"ucap Adeva dengan nada betenya.
"Udah,jangan di dengerin cantik!"suruh Arkan dengan menampilkan senyum tipis dari bibirnya membuat para siswi berteriak melihatnya.
Adeva mendengus kesal."Yaudah lah.Kak Alan,anterin Adeva ke kelas"
Adeva menarik tangan Alan seperti seorang anak yang merajuk ingin dibelikan mainan yang diinginkan.
