2. Menyebalkan

1.7K 198 8
                                    

Irene sudah duduk bersama Taehyung, Sarang, Dong Guk, dan Min Chae. Irene membuka buku bindernya dan memulai rapat kelompok pembagian tugas pembuatan makalah.

"Baiklah. Ayo kita mulai pembahasan kita. Tadi profesor Han memberi kita materi tentang sis-"

Belum sempat Irene merampungkan kalimatnya, Taehyung berdiri, menggendong tas ranselnya di salah satu pundak, lalu berjalan santai menuju pintu keluar.

"Yaaaah sunbae!" tegur Irene.

Langkah kaki Taehyung terhenti. Setelah kedua bola matanya memutar malas, dia berbalik, menatap datar Irene.

"Sunbae mau ke mana?" tanya Irene. "Kita bahkan belum memulai apa-apa. Kita harus mengerjakan tugas ini bersama-sama. Ini adalah tugas kelom-"

"Aku sibuk," potong Taehyung cepat.

Taehyung membuka pintu lalu keluar, tak peduli dengan Irene yang terus memanggilnya. Irene kesal setengah mati. Dia meniup ke udara, membuat sebagian poninya melayang sebentar.

"Yaaaah! Kau tidak kenal siapa Taehyung sunbae?" tanya Sarang.

"...."

"Taehyung sunbae adalah pembuat onar di kampus kita. Meskipun dia tampan, tidak ada yang mau satu kelompok dengannya." Sarang mengacak rambut. "Kenapa aku bisa satu kelompok dengannya di mata kuliah profesor Han? Sial!"

"Ke ... kenapa?"

"Dia tidak mau mengerjakan apa pun! Semester lalu aku pernah satu kelompok dengannya. Dan dia mengacaukan semuanya. Dia benar-benar tidak tahu malu."

"Tapi dia tampan. Orang tampan selalu termaafkan," kata Min Chae membela.

"Apa gunanya wajah tampan tapi tidak mempunyai otak hah?" bentak Sarang geram. "Kalau dia tidak mau kuliah, kenapa dia tidak jadi artis saja? Setidaknya dia tidak merepotkan mahasiswa lain."

"Sudahlah. Jangan bahas ini lagi. Lebih baik kita mulai pembagian tugas," kata Irene. "Tidak ada gunanya menghabiskan tenaga untuk membahas Taehyung sunbae."

Belum lima menit Irene membagi tugas, Dong Guk tiba-tiba mengerang kesakitan seraya memegangi perutnya.

"Aduuuuh. Sepertinya perutku sakit. Aku ke toilet dulu." Dong Guk meraih tas selempangnya lalu pergi.

"Yaaaah! Mau ke mana kau! Kembali!" Sarang meraih buku lalu melemparkannya ke arah pintu. "Mana ada ke toilet membawa tas."

Irene menghela napas jengah. Ini adalah tahun keduanya menuntut ilmu di kampus. Sudah beberapa kali dia menjumpai mahasiswa pemalas seperti Taehyung dan Dong Guk. Menghadapi orang-orang seperti mereka, rasanya Irene sudah cukup kebal.

"Min Chae, ini daftar buku-buku yang harus kau pinjam di perpustakaan, cari bagian-bagian yang penting, ketik, lalu kirimkan filenya padaku." Irene memberikan selembar kertas bertuliskan sederet judul buku beserta nama pengarangnya.

"Aku sedikit lega satu kelompok denganmu, Irene. Setidaknya nilai kualitas makalah kelompok kita tidak akan anjlok," kata Sarang.

"Sarang, kumpulkan data-data perbandingan yang aku minta. Kirim filenya paling lambat besok malam. Aku tunggu," kata Irene.

"Oke." Sarang mengangguk.

Irene mengakhiri rapat pembagian tugas. Dia mengemasi barang-barangnya dan bergegas pulang. Tentu saja ia ingin marah. Tapi baginya, marah hanya akan membuang-buang waktu berharganya.

🐌🐌🐌🐌🐌
Rabu, 3 April 2019

Vote dan komen buat penyemangat ya

Gomawo Taehyung SunbaeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang