Part 05

372 9 0
                                    

بسم الله الرحمن الرحيم

🌸🌸🌸

Alhamdulillah acara wisuda khotmil Al-Qur'an terlaksana dengan rangkaian acara yang lancar tidak terjadi masalah suatu apapun. Senang hati rasanya teman teman sekolah ku menghadiri acara ku ini, rasa bahagia selalu menyelimuti perasaanku kala itu.

Di ruang keluarga

Hari ini adalah hari ahad, aku membereskan kamar, kemudian ke kamar mandi untuk mandi. Setelah mandi aku mengambil mukena untuk sholat Duha dilanjutkan dengan mengisi kekosongan hari ini dengan nderes1 Al-Qur'an, setelah lumayan lama duduk membaca nya, aku turun untuk melihat umi.

"Umiii, umii lagi apa? Ada yang bisa fifah bantu?" ucapku sambil memeluk umi dari belakang.

"Aduuh anak umi ini bikin jantung umi mau copot aja, kalau beneran copot gimana coba?" ucap umi sedikit bercanda.

"Ya Allah umii, fifah minta maaf ya, nanti insyaaAllah fifah gak akan ngulangin lagi kaya tadi." Ucapku setengah ketakutan.

"iya sayang, gak baik juga membuat orang kaget nak." Ucap umi menasehati.
"siap umiii, semoga fifah gak ngulangin kesalahan yang sama." Ucapku memelas.

"iyaa udahlah sekarang bantuin umi nyajiin makanan di meja makan, kita kan mau sarapan bareng bareng sama abi dan adik adikmu." Ucap umi sembari memberikan piring berisi lauk untuk sarapan.

"okeee siap umikuu sayang." Ucapku seraya mencuri cium pipi umi, aku langsung berlari kecil kearah meja makan.

Jangan aneh dengan waktu sarapan keluarga ku di hari ahad, karena sarapan keluarga ku pada hari ahad adalah di kisaran pukul 9 sampai 10 pagi, oleh karenanya tadi aku membereskan kamar dahulu kemudian sholat duha dan nderes.

"Abiii, Iqlimaaa, Reyhaan.... Ayo kita sarapan dulu" Teriakku memanggil ketiga anggota keluarga yang ku sayangi.
"yaa, kita bentar lagi ke sana kak.." Iqlima menanggapi panggilanku barusan.

Keluarga ku membiasakan setiap kegiatan yang bisa dikerjakan secara bersama sama, kita akan kerjakan bersama sama. Makan bersama contohnya, ketika sudah memasuki waktu makan, jika ada salah satu anggota yang belum datang ke meja makan, abi atau umi akan segera memanggil dan mengajaknya untuk makan bersama. Abi bilang jika kita melakukan sesuatu hal bisa dikerjakan bersama sama maka kami berusaha untuk mengerjakannya secara bersama sama, supaya kami masuk Syurga-Nya pun bersamaan, itulah kata Abi.

"Ayo, kita baca do'a bersama dulu ya sebelum makan." Ucap Abi memberi komando.
"Bismillahirrahmaanirrahiim............................ Aamiin." Do'a kami masing masing dalam hati.

"selamat makan semua, semoga Allah memberkahi makanan yang masuk ke dalam tubuh kita ya." Ucapku sebelum melahap nasi.

"Aamiin, semoga Allah memberkahinya. Ayo dimakan, jangan ngobrol terus gak bagus." Ucap umi menasehati.

Kemudian kami makan bersama dengan khidmad, tanpa ada selingan obrolan.
Selepas sarapan pagi, kami berlima berkumpul di ruang keluarga sambil berbincang-bincang hangat.

"Nak, terimakasih sudah mewujudkan keinginan Abi ya, mempunyai anak yang hafal Al-Qur'an. Kamu sekarang ini tinggal menjaganya baik-baik, jangan sampai semua hafalanmu itu hilang karena kesalahan yang sepele ya nak." Ucap Abi mengawali perbincangan kami pagi ini.

"iya sama-sama bi, maksudnya bi? Afifah gak ngerti, apa contohnya masalah sepele itu bi?" jawabku kemudian lanjut bertanya pada Abi.

"apa saja nak, perbuatan tercela yang kamu perbuat bisa saja membuat hafalanmu hilang seketika, karena kau tidak mengamalkan isi Al-Qur'an tersebut sehingga dengan kuasa Allah bisa saja hafalanmu hilang." Ucap Abi menasehati.

"Astaghfirullah, fifah gak mau sampai itu terjadi abiii... perjuangannya sungguh tak mudah bi, fifah sampai guling guling menghafalnya bi." Ucapku ketakutan mendengar perkataan Abi barusan.

"oleh karena itu, Afifah harus menjaga sikap dan prilaku nya, apalagi sampai melakukan perbuatan pacaran, kalau sampai ketahuan pacaran, Abi gak akan mengakui kamu sebagai anak Abi lagi, karena anak-anak Abi tidak ada yang pacaran." Ucap Abi menambahkan.

"Abiiiiii, kapan sih aku pernah ngelakuin kaya gitu? Aku gak akan lah pacaran kaya gitu. Abi jangan gitu dong, masa sampe aku gak dianggap lagi anak sih bi." Ucapku sedikit ketakutan.
"kan tadi Abi bilang nya kalau kamu sampe ketahuan pacaran lho." Ucap Abi menyanggah.

"oh berarti kalau gak ketahuan gak akan apa-apa ya bi, hehehe." Ucapku terkekeh.

"Awas ya kamu, nanti Abi sayang lho." Ucap Abi sembari mencubit kedua pipiku.

Adik-adikku dan umi hanya tertawa mendengar percakapan aku dan Abi. Aku sangat bersyukur bisa hidup di tengah-tengah keluarga ini. Aku berdo'a semoga kebersamaan kami tidak berhenti sampai disini, melainkan sampai nanti ke Syurga-Nya.

"jangan lupa muroja'ah yang rajin ya Afifah sayang, semoga Allah selalu memberkahi setiap langkah perbuatanmu dengan selalu mengamalkan isi Al-Qur'an." Ucap Umi sembari mengusap pelan kepala ku.

Perbincangan kami tidak berhenti sampai disana, kami tidak menyia-nyiakan waktu bersama kami di hari libur ini untuk berkumpul bersama orang-orang tersayang.

🌸🌸🌸
Jadikan Al-Qur'an sebagai bacaan yang utama☺

Kamis, 4 April 2019

Ya Allah, Aku Jatuh Cinta [SLOW UDPATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang