Banyak orang yang menghina
Banyak orang pun yang mencaci
Tapi, engkau?
Masih saja terus berdiriSapuan angin, badai ombak
Semua engkau lewatiEngkau juga tahu, akan ada banyak batu di waktu berikut..
Tanpa perantara, kamu terus berjalan, terus maju bersama pedang baja mu...Kesabaranmu luar biasa ...
Jasamu memukau kaum muda-mudi ...
Tidak ada perempuan yang melebihi dirimuCucuran keringat, tetesan air mata suci,
Bergejolak bak untaian rotan yang menyatu
Kuat dan keras itulah engkau..Tidak mudah patah, tidak pula engkau mudah jatuh
Bangkit lah yang selalu engkau mimpi dan harapkan...Jerih payahpun sering kali terabaikan, bahkan oleh darahmu sendiri
Demi sebutir nasi, engkau rela terkena derasnya hujan ...
Demi selembar uang pun, engkau rela larut malam memakan waktu tidurmu ....Engkau rela kelaparan, asal seseorang yang engkau sayangi kenyang
Engkau rela kedinginan, asal seseorang yang engkau cintai mendapat kehangatan...Jutaan mimpi bahkan milyaran mimpi yang kau harap
Satu per satu mimpi itu akan di taklukan oleh darahmu
Darah yang akan terus mencintaimu bahkan menyayangimu...Masa akan menjawab
Pembuktian akan terlaksanaDoakan saja, supaya aku, darahmu
Dapat menakjubkan semua mimpi indahmuApakah kalian tau?
Siapa perempuan itu ?Ya, dia adalah IBU
Terima kasih Ibu, engkau begitu lekat di hati sanubariku
Senyum manismu sungguh membuatku berbisik pada telingaku sendiri
Iya memang benar,Betapa bangganya aku memiliki IBU sepertimu
Dari darahmu..
SOC, 5 April 2019
KAMU SEDANG MEMBACA
Menjelajahi Waktu
PoetryAdalah kumpulan sajak dan syair yang menjadi satu dalam ikatan yang disebut "puisi". Berjalan bersama mencari jati diri untuk menembus lilitan waktu demi keteguhan diri.