"Gen"
"Apa?" tanya Genta dan noleh ke gue.
"Panas.." keluh gue sambil manyunin bibir gue.
"Iya bentar, abis ini balik kok. Tunggu,"
Cukup lama, kita pun masuk ke mobil.
"Lo mau ke mana?" tanya Genta ke gue, begitu kita baru mau berangkat.
"Kamu emang maunya ke mana?" tanya gue dengan nada yang gue bikin sok imut.
"Terserah kamu" jawab dia sambil ngelus rambut gue.
"Apasih" gue nangkis tangan dia.
"Makanya gausah sok mau ngebaperin gue. Gak mempan."
"Ngaku deh. Baper kan lo!" tuduh gue.
"Ngarep."
"Alah alasan!" kata gue sambil buang muka ke layar hp gue.
"Emang kalo gue baper, lo mau tanggung jawab?" tanya dia dan berhasil ngalihin perhatian gue.
Gue senyum manis dan natap dia.
"Gak lah!" Kata gue akhirnya.
"Yaudah, gue juga gak mau tanggung jawab kalo lo baper sama gue." Kata dia dan nancap gas.
"Siapa juga baper sama lo. Kepedean!" Kata gue gak terima sama pernyataan dia barusan.
"Biasa aja si. Ga terima amat, kayak bener lo baper aja. Ati-ati ketauan."
Gue mukul lengan dia sekali. Dan melotot ke dia.
"Apa lo? Ga terima?!" Tantang gue.
Dia nggak ngepeduliin gue dan tetep nyetir.
-
Sesampainya di rumah gue, gue gak langsung turun."Jangan lo pikir gue sama lo pacaran ya! Kita sama sekali gak pacaran. Itu karna lo yang ngejebak gue." Kata gue penuh penekanan.
"Terserah lo. Nyokap lo udah ngira kalo kita pacaran. Ga peduli gimana lo."
"Ya gak lah! Lo harus jelasin sama nyokap gue! Cowo bukan sih lo?!"
"Cepet turun." Suruh Genta, gak ngejawab omongan gue.
"Gue bakal bikin lo nyesel pacaran sama gue!" Ancam gue.
Gue turun mobil dan nutup pintu kasar.
🍭Pagi hari, otw ngampus
"Nih" Genta nyerahin box makanan.
Gue nerima, gue buka dan langsung makan.
"Lo ribet banget sih, ga mau minta dari tadi. Gue udah dijalan baru ngomong." Kata dia sambil ngeliatin gue makan.
"Terserah gue, lo kan pacar gue"
"Pacar, bukan babu."
"Kalo buat lo beda, gue anggap babu. Tapi status pacar."
"Suka-suka lo." Genta lalu nyetir mobilnya.
Di Kampus.
"Lo telfon gue, kalo mau balik"
"Hm" gue pun turun dan jalan ke kelas gue.
"Sha, lo ntar malem ikut?"
"Ke?" Tanya gue.
"Cafe, anak-anak pada kumpul ntar malem. Lo ikut gak?" tanya Acha lagi.
Oh, btw dia Acha. Temen deket gue. Rada bawel, cocok lah tampangnya yang kek anak mami. Jangan ketipu sama tampang dia yang polos nan imut. Aslinya kalo sekali baca wp, kebanyakan nc-nya.
"Gak ah males. Gitu-gitu aja." tolak gue.
"Ck, yaudah."
Beberapa detik setelahnya,
"Lo bener gak ikut?" Tanya Acha lagi.
"Hem"
"Gue sendiri dong?" Kata dia melas.
"Yaudah ikut, bawel" putus gue akhirnya.
Kelas pun dimulai, dan beberapa jam setelahnya..
"Lo dimana? Ini gue udah di luar." Kata gue.
"Lo tunggu aja di parkiran. Ini gue mau kesana," suruh Genta di seberang.
Setelah nutup telponnya, gue jalan ke arah parkiran dan nunggu dia di depan mobilnya.
Gak lama, ada orang yang manggil gue dari belakang.
"Sha" panggil orang itu.
"Uh? Iya, kenapa?" Gue bingung dong, kenapa dia tiba-tiba manggil gue.
"Gapapa. Lo ga ada kelas?" tanya dia.
"Ada kok, baru selesai." Jawab gue dengan muka yang gue bikin ramah seramah-ramahnya.
Gausa basa-basi deh. Langsung aja, lo mau ngomong apa. Batin gue
"Sha..." Panggil Genta yang udah dateng. "Siapa?"
Gue bisikin ke dia, "mantan"
Dia buletin mulutnya ngejawab 'ohh' tanpa suara.
"Udah ngobrolnya? Yuk balik." Kata Genta dan ngajak gue masuk mobil.
Kita berdua sampe di salah satu cafe.
"Itu mantan lo, tapi lo kayak ga ada seneng-senengnya ngobrol sama dia" ucap Genta.
"Terus gue kudu gimana? Gelar party dadakan karna gue ketemuan sama mantan gue, gitu maksud lo?"
"Gue gak se-norak lo ya, sorry." Lanjut gue.
"Se norak-noraknya gue, gue gak pernah ya sampe gelar party buat ketemuan sama mantan! Sok tau lo." Sergah Genta.
"Biasa dong, nyolot banget."
"Yaiyalah nyolot, lo so-"
"Hustt... Beb, udah." Kata gue sambil naruh telunjuk gue di depan mulutnya.
Genta melototin gue.
Gue narik telunjuk gue dan pindah noyor kepala dia, "alah lemah, gitu aja baper!" Ejek gue.
"Lo liat aja nanti." Jawab dia.
🍭
Semoga ngena ya baper"an nya. Wkwk
Vomment gaes, jgn pelit ih
😉
KAMU SEDANG MEMBACA
JOMBLO IS MY LIFE
Novela JuvenilJomblo itu keliatan kayak ngenes banget gitu ya? Sorry, jomblo high class mah beda. Levelnya kudu tinggi. Shawn Mendes kalah. Marsha guandar. Genta pramusti.