Pernikahan

46 4 0
                                    

Jika cinta adalah kesabaran, maka seorang petapa akan mengakhiri khalwahnya. Memeluk, namun masih memiliki gelar dalam dirinya.

"Kakak kira kamu mau tidur lagi."

Allah karim

Jantungnya berdetak lebih cepat. Mariah dikagetkan oleh suara suaminya yang tiba-tiba.

Buku buku bukunya?

Terlambat. Suaminya sudah mengambil buku yang ada di depannya. Kenapa ekspresinya dingin sekali? Mariah tidak bisa membaca ekspresi itu.

Suaminya membaca lembar ke enam dalam buku bersampul coklat tua miliknya.

Lembar Enam

Pernikahan. Selalu ada cobaan di dalamnya. Begitu juga pernikahanku yang merupakan bagian terberat dalam menempuh ridha-Mu ya Rab.
Roja, dosen muda fakultas hukum di salah salah satu universitas negri. Kami tinggal berdua dan mandiri. Satu tahun pernikahan yang begitu hambar. Tanpa rasa. Bahkan kami terlalu sakinah dalam menjalani hidup. Tinggal bersama, makan bersama, tidur bersama. Dimana ujung kusut ini berada?
Aku mengurai seikat demi seikat. Tapi semua sia-sia.
Dia, suamiku, terlalu tinggi untuk dipanjat, terlalu panas untuk disentuh, dan terlalu beku untuk dicairkan.
Seperti alpen yang aku bayangkan berlahar. Tidak sanggup mendakinya karena terlalu tinggi, tidak kuat menyentuhnya karena terlalu panas. Tapi saat aku menunggunya memuntahkan api, jangan pun musim panas, musim semi saja tidak pernah terjadi.
Ya Allah. Jika hamba saja bukan wanita solehah, apa hamba bisa menjadi istri solehah untuknya?
Istri sesabar Siti Asiah menghadapi Firaun.

Muara CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang