02■

7 0 0
                                    

Autor pov

Kring...kring

'Bel pulang sekolah berbunyi, semua murid langsung bersorak gembira *kaya orang yang baru di kasih hadiah sj alaynya nauzubillah.

"Eh lo bedua pulang naik apa mau barang ngak "tanya ayli ke alia dan diba

"Engak deng gue udah ada jemputan "balas alia

"Nga usah gue bawa mobil kok "tukas diba

"Oh yaudah kita turun yok "ucap ayli

'Mereka berjalan melewati koridor sekolah yang ternyata sudah sepi, ya taulah gimana orang pas pulang sekolah langsung deh cepet-cepat kaya ada sesuatu yang penting aja padahal mah mau tidur.

"Gue duluan ya "ucap ayli ketika sudah sampai di tempat parkir

"Yoo gue juga duluan ya alia ngak papa kan kalau kita duluan "tanya diba

"Santai aja kali dikit lagi jemputan gue datang kok "ucap alia

"Ya udah gue pergi dulu "ucap ayli dan langsung menancap gas menuju ke rumahnya, karena teringat dengan ucapan ayahnya kalau ingin membicarakan sesuatu entah lah itu apa. Biasanya sih ayli ngak pernah pulang kalau pulang dari sekolah dia akan pergi ke tempat rahasiannya.

"Assalamualaikum "ucap ayli ketika sudah sampai di rumahnya

"Waalaikumsalam "balas ayahnya, hmm tumben nih kayaknya ada maunya.

Ayli pov

'Tumben nih ayah jawab salam gue ngak kaya biasanya. Kok gue bukannya merasa senang karena ayah membalas salam gue malah perasaan gue tambah ngak enak ya.

"Kenapa yah mau bicara apa kayaknya penting "tanya gue

'Oh iya di situ keluarga gue kumpul semua gue juga ngak tau, haiss nga biasanya.

"Ya ayah mau bicarakan sesuatu yang penting, langsung saja jadi gini ayah putuskan akan mengirim kamu ke indonesia, dan ayah sudah menyiapkan apartemen buat kamu "ucap ayah yang membuat gue ngak menyangka hal ini

'Bagaimana tidak masa gue harus ninggalin 2 sahabat gue dan lino gue ngakkan sanggup.

"Tapi yah kenapa, masa aku harus pindah nanti aku tinggal sama siapa, aku ngak mau ninggalin sahabat aku, aku udah betah di sini "ucap gue dengan mata yang sudah berkaca kaca

"Kamu tau kenapa saya mau memindahkan mu karena jujur selama ini saya tidak menyukaimu kamu itu pembawa sial, saya sebenarnya ngak sudi punya anak kaya kamu "ucap ayah terang-terangan yang membuat gue nga bisa tahan untuk menangis, dan di situ gue langsung nangis, gue sangat sakit mendengarnya

"Tapi kenapa kalian bilang saya pembawa sial emangnya saya pernah berbuat apa sama kalian hiks "ucap gue sambil nangis

"Kamu ngak tau atau pura-pura lupa hah kamu dulu hampir membunuh putra ke 2 saya dan gara" itu saya hampir bangkrut karena terus kepikiran dengan putra saya masih ngak ingat hah "bentak ayah yang sudah mulai emosi

"Tapi bukan saya yang hampir membunuhnya "ucap gue yang masih menangis

"Kau masih mau mengelak sudah jelas-jelas saya lihat pake mata kepala saya sendiri bahkan kita semua melihatnya, sudah saya tidak mau tau saya akan tetap mengirimmu ke indonesia dan setelah itu kau akan saya keluarkan dari keluarga saya, biar kau hidup sendiri terserah mau mati kek apa kek saya tidak perduli, saya hanya akan mengasihmu apartemen "ucap ayah yang bikin gue sangat-sangat sakit mendengarnya

'Gue udah berhenti nangis setelah ayah mengatakan itu, ok udah cukup gue bertahan ngak mungkin gue bertahan lagi kalau ayah ngak bisah di bantah lagi, mau bagaimana pun tetap tidak bisa, yaudah kalau itu mau mereka gue akan turutin.

Problem In My Life (Slow Update)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang