1. PERKENALAN

142 17 6
                                    

Seorang gadis yang berpakaian seperti seorang pembantu dengan rambut yang di kepang beserta kacamata kebesarannya. yang biasa dipanggil Bila.

"Bila"panggil wanita paruh baya dengan suara lumayan keras.

"iya ma"jawab Bila sambil berlari kearah orang yang memanggilnya.

"lelet amat sih"kata wanita tadi memanggilnya.

"maaf ma, ada apa ya?"tanya Bila sopan kepada lawan bicaranya.Orang yang Bila panggil 'ma' adalah Lena ibu dari Bila.

"kamu masak yang banyak sekalian beresin rumah, temen temen saya mau kesini"suruh Lena kepada Bila. Kemudian berjalan ke arah kamar.

Bila menghembuskan nafas pasrah kemudian berjalan kearah dapur untuk mengerjakan apa yang di suruh oleh Lena.

Selesai masak seperti yang di suruh oleh Lena, Bila melanjutkan pekerjaannya membereskan rumah.

Saat Bila sedang mengerjakan pekerjaan membereskan rumah. Tiba tiba pintu rumah terbuka secara kasar.

"mama mana?"tanya seorang gadis yang lebih kecil dari nya.

"di kamar kali"jawab Bila kemudian melanjutkan pekerjaan nya.

"Oo, nih taroin"suruh nya sambil melempar tas dan sepatu nya asal kemudian berlari kaarah kamar Lena.

Gadis yang menyuruh Bila adalah Dira adik dari Bila.

Dirumah ini memang tidak ada yang peduli kepadanya. Bahkan orang tua yang sangat ia sayang sayang kan tidak pernah peduli terhadap nya.

Sedih? Sangat. Sakit? Jelas, tapi mau bagaimana lagi.

Dirumah ini tidak ada pembantu, jadi dialah yang di jadikan pembantu. Kadang Bila merasa iri kepada orang yang mendapat kasih sayang orang tua nya walupun itu orang kalangan bawah.

Mendapatkan pelukan dari orang tua? Bila ingin sekali mendapatkan nya. Tetapi takdir berkata lain.

Dari kecil dia tidak pernah dianggap ada di rumah ini.

🍃🍃🍃🍃

Pagi hari

Bila sedang membuat sarapan untuk keluarga nya.

Inilah kehidupan Bila di pagi hari. Menyiapkan sarapan kemudian berangkat sekolah tanpa sarapan bersama keluarga nya. Bukan dia tidak mau tapi tidak diizinkan. Kejam bukan?.

Bila berangkat sekolah menggunakan sepeda ontel nya. Sekolah masih sepi, jelas sekarang masih jam 06.00.

Sengaja Bila berangkat pagi untuk menghindar cacian dari warga sekolah.

Takut? Bukan, dia hanya malas mendengar perkataan yang tidak bermutu.

Sekolahan ini adalah kepunyaan ayahnya Bila. Tapi satu sekolah gaada yang tau kalau dia adalah anak dari pemilik sekolah.

Kawan? Mana punya, bagaimana mau punya kawan kalau keluar kelas saja langsung di lontarkan cacian dan makian.

'Tet.... tet.... tet'

Jam masuk sekolah sudah berbunyi karena sekarang jam 07.00.

Jam pertama adalah pelajaran bahasa inggris. Yang sangat ia hindari. Bukan karena dia bodoh dalam pelajaran bahasa inggris tapi dia sangat bosan karena sebenarnya dia telah menguasai beberapa bahasa negara salah satu nya bahasa inggris.

Saat bu Lisa masuk kelas. Dibelakang bu Lisa itu terdapat siswa, sepertinya siswa baru. Bu Lisa menyuruhnya memperkenalkan diri di depan kelas.

"hay guys kenalin nama gua Rafli Fransisco"kata murid baru itu memperkenalkan diri.

'wow bule cuyy'

'pindah woy,biar dia duduk sini aja!'

'ganteng nya'

'bakal tenar bentar lagi ini mah'

"harap tenang murid murid. Rafli kamu bisa duduk di sebelah Bila. Bila kamu tunjuk tangan"suruh bu Lisa itu.

Seperti yang di suruh bu Lisa, Bila mengangkat tangan nya kemudian Siswa baru yang bernama Rafli itu berjalan kearah kursi Bila. Setelah itu banyak bisikan bisikan yang membuat kuping Bila panas.

"nunpang ya"kata Rafli kepada Bila.

"iya"balas Bila sopan.

"kamu ga malu duduk sama aku?"tanya Bila sambil menunduk.

"malu? Kenapa?"bukan nya menjawab Rafli malah bertanya balik.

"kamu liat aja penampilan aku"jawab Bila.

"kenapa sama penampilan lu?"tanya Rafli lagi yang masih bingung.

"sudah lah lupakan"jawab Bila kemudian kembali fokus kedepan. Sedangkan Rafli hanya acuh.

'tet tet tet'

Jam istirahat berbunyi yang membuat semua siswa siswi keluar kelas untuk mengisi perut mereka.

"lu ga ke kantin?"tanya Rafli kepada Bila.

"ngga, kamu aja"jawab Bila.

"tau aja ngga gua kantin nya"kata Rafli pelan.

"kamu tanya aja sama orang yang lagi lewat"kata Bila saat mendengar perkataan Rafli.

"lu gaada niatan buat nganterin gua?"tanya Rafli kepada Bila.

"huh, yasudah ayuk"jawab Bila pasrah.

Mereka berjalan berdampingan tidak meperdulikan bisikan atau perkataan orang sekitar.

"aku tunggu sini ya, tuh kantin nya ada di depan terus belok kiri"kata Bila tiba tiba berhenti.

"loh, kenapa ga sekalian aja anterin sampe kantin?"tanya Rafli bingung. Bukan nya Bila tidak mau nganterin Rafli tapi dia takut adik nya ngeliat dia dekat dengan cowo fomus. Walupun Rafli siswa baru tapi langsung Fomus seketika.

"ngga deh,kamu aja ya"jawab Bila.

"udah ayukk"kata Rafli menarik tangan Bila paksa.

"ck,Rafli jangan ya"rengek Bila sambil berusaha melepas genggaman Rafli.

Terlambat. Sekarang mereka sudah berada di tengah tengah kantin.

Maaf awal nya kalo ga nyambung sama sinopsisnya. Tapi di kelanjutannya pasti nyambung kok,karena ini baru perkenalan.

VOMENT😊

SALSABILATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang